Selasa, 10 Desember 2013

GPdI dulu, sekarang dan seterusnya



GPdI Dulu, Sekarang dan Seterusnya
Gereja Pantekosta di Indonesia (disingkat GPdI) merupakan salah satu lembaga gereja Kristen Protestan di Indonesia. Penggunaan nama ini merupakan sebagai pengganti nama Vereeniging De Pinkstergemeente in Nederlandsch Oost Indie. Aliran ini merupakan salah satu denominasi Pantekosta terbesar di Indonesia.

I. Anggaran Dasar

PEMBUKAAN
Adalah kehendak dan rencana Allah Yang MahaKuasa Pencipta alam semesta, agar seluruh umat manusia memperoleh keselamatan dan pengetahuan akan kebenaran (I Timotius 2:4).
Dalam rencana keselamatan Allah ini, pada tahun 1921. kabar injil sepenuh tiba di Indonesia. Dimulai di Bali kemudiaan berkembang ke Jawa. Pada tanggal 31 Maret 1923, diadakan Baptisan Air yang pertama di Pasar Wage, Cepu.
Kabar Injil sepenuh berkembang dengan pesat ke seluruh dunia dan melahirkan gereja-gereja Pantekosta di Indonesia. Pada tanggal 30 Juni 1923, Gereja-gereja Pantekosta mengajukan permohonan pengakuan pemerintah kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan diakui sebagai vereeniging (perkumpulan resmi) pada tanggal 4 Juni 1924. Kemudian ditingkatkan menjadi badan hukum gereja (kerkgenootschap) dengan nama De Pingksterkerk in Nederlandsch Indie berdasarkan Besluit van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie No. 33 Staatsblad No. 368 tanggal 4 Juni 1937. Pada tahun 1942 nama ini disesuaikan menjadi Gereja Pantekosta di Indonesia. Dengan surat Departemen Agama RI No. E/VII/156/926/73 tanggal 2 Oktober 1973, Gereja Pantekosta di Indonesia dinyatakan adalah kelangsungan dari badan hukum Kerkgenootschap de Pinksterkerk in Nederlandsch-Indie.
Gereja Pantekosta di Indonesia terpanggil melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus untuk memberitakan Injil sepenuh yang termaktub dalam Alkitab yaitu :
“ Pergilah kamu keseluruh dunia, beritakan injil kepada segala mahluk , siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang percaya; mereka akan mengusir setan-setan demi Nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka , mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh “ (Markus 16:15-18).
“ Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman “ ( Matius 28: 19-20 ).
Gereja Pantekosta di Indonesia dalam melaksanakan panggilan ini meyakini kepenuhan Roh Kudus dan peranan-Nya dalam Geraja seperti yang termaktub dalam Kisah Para Rasul: “ Tetapi kamu akan menerima kuasa , kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan diseluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi “ (Kisah Para Rasul 1:8) “ Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya “ (Kisah Para Rasul 2:4).
Menyadari tugas dan panggilan Gereja yang tercantum dalam Efesus 4:11-13, yaitu : “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus , sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan yang penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.” Serta kehendak Tuhan tertera dalam I Korintus 14:33-40 “ Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera….segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur,” maka demi kekudusan, keutuhan dan ketertiban, Gereja Pantekosta di Indonesia menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja Pantekosta di Indonesia.
ANGGARAN DASAR GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA
BAB I
NAMA, BENTUK DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama Gereja Pantekosta di Indonesia disingkat GPdI
Pasal 2
GPdI sebagai kelanjutan dari De Pinksterkerk in Nederlandsch Indie adalah Badan Hukum Persekutuan Gerejawi berdasarkan pernyataan Pemerintah Republik Indonesia dengan surat Keterangan Departemen Agama R.I Nomor E/VII/156/926/73, serta Surat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan Departemen Agama RI Nomor 30 tahun 1988, tanggal 3 Februari 1988.
Pasal 3
GPdI terdiri dari Sidang Jemaat di seluruh Indonesia dan di luar negri.
Pasal 4
GPdI berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
BAB II
D A S A R
Pasal 5
GPdI berdasarkan Firman Allah yaitu Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
BAB III
PENGAKUAN  IMAN
Pasal 6
Pengakuan Iman GPdI adalah :
Kami percaya alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus terdiri dari 66 buku “Kejadian sampai Wahyu” ( II Timotius 3:16 ; II Petrus 1:21).
Kami percaya Allah yang Maha Esa dan kekal dalam wujud Trinitas : BAPA dan PUTERA dan ROH KUDUS “ ( Ulangan 6:4; I Timotius 2:5; I Yohanes 5:7; Matius 28:19 ) , Keesaan namaNya yaitu : “ TUHAN YESUS KRISTUS “ ( Kisah Para Rasul 2:36; 8:12 ; 10:48; Matius 1:1; Wahyu 22:20-21; Kisah Para Rasul 19:5; I Petrus 3:15 ).
Kami percaya Allah pencipta alam semesta dan manusia, seperti tertulis dalam Kitab Kejadian ( Kejadian 1 dan 2; Yohanes 1:1-3; Kolose 1:16; Roma 4:17; Roma 1:19-20 ).
Kami percaya Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah yang telah menjadi manusia , dilahirkan Perawan Maria yang mengandung oleh Roh Kudus, mati disalib, menanggung dosa manusia, dikuburkan, bangkit naik ke Surga dan akan datang kembali. ( Yohanes 20:31; Roma 1:4; I Yohanes 4:15; Yohanes 1:14,; Filipi 2:7-8; II Timotius 3:16; Matius 1:18; Yesaya 7:14; Lukas 1:35; I Timotius 1:15; Kisah Para Rasul 4:1-12; 10:42-43; Roma 6:4; I Korintus 15:3-4; I Tesalonika 4:15,17 ).
Kami percaya Roh Kudus adalah Pribadi Allah yang memiliki sifat: Kekal, Mahahadir, Mahakuasa, Mahatahu, Maha kasih dan baptisan Roh dengan tanda berkata-kata dalam berbagai bahasa sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus diterima oleh orang percaya, bertobat dan lahir baru ( I Yihanes 5:7; II Korintus 13:13; Ibrani 9:14; Mazmur 139:7-10; Lukas 1:35; Kejadian 1:2; Ayub 26:13: Kisah Para Rasul 2:4; 10:45-46; 19:6; Markus 16:17; Yohanes 7:38-39, Para Rasul 2:38; 8:12,37 dan 39; Matius 3:15; 28:19; Markus 1:15 ).
Kami percaya keselamatan orang berdosa, roh, jiwa dan tubuh, oleh anugerah dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan semua orang percaya harus mempertahankan keselamatan, kekudusan, kesetiaaan dan apabila tidak memeliharanya, keselamatan itu dapat hilang ( Efesus 2:8-9; Roma 10:9-10; I Korintus 1:18; Filipi 2:12; Matius 24:13; Ibrani 3:12; II Petrus 2:20-22; 1:4-11; Yudas 1:3 ).
Kami percaya peranan karunia-karunia Roh Kudus dalam jemaat. ( I Korintus 12:4-11; 14:26 ).
Kami percaya Perjamuan Tuhan yang lazim disebut Perjamuan Kudus harus diterima oleh mereka yang percaya. (Lukas 22:19-20; I Korintus 11:23-26; Yohanes 6:53-56).
Kami percaya kesembuhan Allahi atas segala penyakit oleh bilur-bilur Yesus dalam kuasa nama-Nya. (Yesaya 53:4; I Petrus 2:24; Kisah Para Rasul 4:30; Markus 16:18)
Kami percaya penyerahan anak-anak adalah kehendak Tuhan. (Lukas 2:22-27; Matius 19:13-15; Markus 10:13-16; Lukas 18:15-17),
Kami percaya Gereja Tuhan yang esa, persekutuan orang-orang percaya, kudus dan sempurna sebagai Mempelai Perempuan, disingkirkan selama masa tiga setengah tahun tribulasi, diubahkan dan diangkat pada kedatangan kembali Tuhan Yesus ( Yohanes 17:21-23; Efesus 4:12-16; I Tesalonika 5:23; I Ptrus 5:10; I Tesalonika 5:4; I Korintus 15:51 ).
Kami percaya Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Laki-laki, Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan, yang akan datang untuk menghukum isi dunia dengan adil, dan akan memerintah dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai bersama Mempelai Perempuan yaitu Gereja-Nya. (Kisah Para Rasul 1:11; Wahyu 22:7; I Korintus 15:24-25; I Tesalonika 4:16-17; II Tesalonika 1:7-9; Wahyu 6:15 ).
Kami percaya kebangkitan orang-orang kudus sebelum Kerajaan Seribu Tahun Damai dan kebangkitan orang-orang berdosa sesudah Kerejaan itu; orang kudus akan menerima hidup kekal, orang berdosa akan menghadap tahta Allah untuk menerima pehukuman kekal dalam lautan api (Wahyu 20:1-15; I Tesalonika 4:16-17 ).
Kami percaya langit dan bumi baru yang berisi Kebenaran, tempat kediaman kekal umat tebusan darah Kristus (I Petrus 1:18-19; II Petrus 3:13; Wahyu 21:1-18 ).
Kami percaya pertemuan-pertemuan ibadah, wajib dilaksanakan secara tetap dengan khidmat dan sukacita. ( Kisah Para Rasul 2:25; Keluaran 23:25; Ibrani 10:25; Mazmur 47:2; 100:1-5; 134:2; 150:1-5 ).
Kami percaya setiap pemerintah adalah hamba Allah yang ditetapkan Allah. ( Roma 13:4; ! Petrus 2:17; I Timotius 2:1-2; Amsal 21:1 ).
BAB IV
T U J U A N
Pasal 7
GPdI bertujuan melaksanakan amanat agung Tuhan Yesus Kristus yang termaktub dalam Alkitab demi keselamatan umat manusia.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Yang menjadi anggota GPdI adalah mereka yang menerima Pengakuan Iman, Dasar dan Tujuan GPdI
BAB VI
P I M P I N A N
Pasal 9
Pimpinan GPdI disebut:
Majelis Pusat ditingkat pusat disingkat MP
Majelis Daerah ditingkat daerah disingkat MD
Majelis Wilayah ditingkat wilayah disingkat MW; dan
Gembala Jemaat ditingkat Jemaat
BAB VII
SUMBER KEUANGAN
Pasal 10
Sumber keuangan GPdI adalah:
Persembahan-persembahan anggota yang sesuai dengan Firman Allah;
Sumbangan-sumbangan dari para dermawan;
Usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan Firman Allah.
BAB VIII
KEKAYAAN
Pasal 11
Kekayaan GPdI adalah semua harta benda terdiri dari benda-benda bergerak dan tidak bergerak, yang diperoleh dari pemberian, pembelian, usaha, hibah dan setiap bangunan yang dibangun atas nama GPdI.
BAB IX
MUSYAWARAH
Pasal 12
Musyawarah GPdI terdiri atas:
Musyawarah Besar disingkat MUBES;
Musyawarah Pimpinan disingkat MUSPIM;
Musyawarah Daerah disingkat MUSDA;
Musyawarah Kerja Daerah disingkat MUKERDA;
Musyawarah Wilayah disingkat MUSWIL.
BAB X
PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 13
Mubes dapat melakukan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan usulan dari 2/3 jumlah MD melalui MP.
Pengesahan Anggaran Dasar dan perubahannya dilakukan oleh Musyawarah Besar.
BAB XI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 14
Dengan ditetapkannya Anggaran Dasar ini, Anggaran Dasar tahun 2000 dan sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.
BAB XII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 15
Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di: Batu
Pada tanggal : 8 Maret 2005
Dalam Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) GPdI
yang dilaksanakan berdasarkan
Ketetapan MUBES XXX Tahun 2003
Majelis Pusat GPdI selaku
Pimpinan Mubeslub,
Ketua Umum,                 Sekretaris Umum,
TTD                              TTD
Pdt. A.H. Mandey       Pdt. W.D. Saerang
Melihat/mengetahui bahwa :
Anggaran Dasar
GEREJA PANTEKOSTA di INDONESIA
Telah sesuai dengan Perundangan yang berlaku
DEPARTEMEN AGAMA R.I.
DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
TTD
Dr. Jason Lase, S.Th., M.Si.
NIP 15017815

Anggaran Rumah Tangga

BAB I: KEGIATAN PELAYANAN GEREJA
Pasal 1
Gereja Pantekosta di Indonesia mencapai tujuannya dengan upaya dan kegiatan pelayanan Gereja yaitu:
1. Melaksanakan Pekabaran Injil atau Penginjilan;
2. Membuka Sidang Jemaat/Gereja dan mendirikan bangunan Rumah Ibadah;
3. Melakukan kebaktian-kebaktian atau ibadah-ibadah di berbagai tempat yang memungkinkan;
4. Mengerahkan seluruh warga jemaat untuk terlibat aktif dalam pelayanan gerejawi;
5. Menyelenggarakan Pendidikan Rohani dan Pendidikan Umum;
6. Menyelenggarakan kegiatan Diakonia, Sosial dan Pengentasan kemiskinan;
7. Menyelenggarakan usaha penerbitan literatur rohani dan bacaan umum.
8. Melakukan penyiaran kegiatan gereja melalui media massa cetak dan elektronik, serta mengusahakan rekaman-rekaman siaran penginjilan, ibadah atau musik rohani;
9. Melakukan hubungan antar gereja, baik didalam maupun diluar negri;
10. Melakukan upaya mendapatkan dana dari berbagai sumber yang tidak menyalahi ketentuan Firman Allah.
BAB II: I B A D A H
Pasal 2
Sebagai wadah untuk pembinaan iman, pertumbuhan dan pendewasaan rohani, maka GPdI mengadakan kegiatan Ibadah tetap secara rutin pada setiap hari Minggu dan hari-hari lainnya, baik ibadah umum maupun ibadah anak-anak, remaja, pemuda, wanita, pria dan kegiatan ibadah lainnya.
PELAYANAN WARGA JEMAAT
Pasal 3
GPdI dalam menggerakkan warga jemaatnya untuk terlibat aktif dalam pelayanan gerejawi membentuk wadah-wadah pelayanan kegiatan warga jemaat untuk anak-anak, remaja, pemuda, wanita, pria pelajar, mahasiswa, sarjana/cendekiawan, usahawan/kaum professional, anak-anak hamba Tuhan dan lain-lain.
Pasal 4
Ketentuan tentang kegiatan wadah-wadah tersebut diatur menurut keputusan MP GPdI.
PENDIDIKAN
Pasal 5
GPdI mengupayakan peningkatan pendidikan khusus di bidang rohani, dengan membuka / mendirikan Sekolah-sekolah Alkitab, Pusat Pelatihan Penginjil, kursus-kursus, seminar-seminar, pelatihan-pelatihan, penataran-penataran, simposium-simposium, lokakarya-lokakarya, sarasehan-sarasehan, perkemahan-perkemahan dan kegiatan pendidikan rohani lainnya.
Pasal 6
GPdI mengupayakan peningkatan kecerdasan bangsa dengan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pendidikan umum formal dan non-formal dengan membuka / mendirikan Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar sampai tingkat Perguruan Tinggi, Pendidikan Kejuruan, Kursus-kursus ketrampilan dan pelatihan.
PENERBITAN
Pasal 7
GPdI mengupayakan penyediaan bahan bacaan dan informasi bagi warga jemaat serta masyarakat, menerbitkan dan menyebarkan literature rohani, buku-buku pelajaran, majalah-majalah traktat-traktat, buku nyanyian, tabloid, surat kabar, warta jemaat, bulletin, perpustakaan, taman bacaan dan penerbitan media massa lainnya.
Pasal 8
GPdI mengupayakan penyebaran berita Injil, siaran gereja dan nyanyian rohani melalui media audio visual. Kaset-kaset, CD, VCD, DVD, video tape, film, film rohani, media elektronika, internet dan multi-media lainnya.
DIAKONIA SOSIAL
Pasal 9
GPdI dalam pelayanan kasih dan kepedulian sosial, melakukan usaha-usaha diakonia dengan membuka panti asuhan, panti werda, pusat-pusat rehabilitasi, mengentaskan kemiskinan, membantu janda-janda dan anak-anak yatim piatu, tuna wisma, korban bencana alam, korban kekerasan serta turut menanggulangi masalah sosial seperti kenakalan remaja, narkoba, lingkungan hidup dan problema masyarakat lainnya.
BAB III: SIDANG JEMAAT
Pasal 10
1. Basis GPdI ialah sidang-sidang jemaat atau gereja-gereja local.
2. Sidang Jemaat dipimpin oleh Gembala Jemaat.
3. Sidang Jemaat GPdI yaitu suatu kumpulan orang-orang/jiwa-jiwa yang atas kehendak dan kesadaran sendiri, mengikuti dengan setia kebaktian atau ibadah yang digembalakan atau dipimpin oleh hamba Tuhan GPdI.
Pasal 11
Sidang Jemaat GPdI adalah:
1. Sidang Jemaat minimal beranggotakan 25 (dua puluh lima) orang dewasa dan 15(lima belas) anak-anak, dipimpin oleh seorang Gembala Jemaat.
2. Sidang Jemaat yang belum mencapai ketentuan diatas, disebut Sidang Jemaat Muda, dipimpin oleh seorang hamba Tuhan / Gembala Jemaat Muda dan berada dalam pembinaan seorang Gembala Jemaat atau MD.
3. Sidang Jemaat yang beranggotakan minimal 50 (lima puluh) orang dewasa dipimpin oleh seorang Gembala Jemaat dapat didampingi Penatua, Diaken atau Majelis Jemaat.
4. Sidang Jemaat melakukan kebaktian/ibadah umum yang tetap dan teratur, serta menyelenggarakan kebaktian anak-anak, kebaktian pemuda/remaja, kebaktian wanita, kebaktian pria dan kebaktian lainnya secara berkala.
5. Sidang Jemaat memiliki program pertumbuhan jemaat, dengan membuka kebaktian cabang/rayon/sector/pos pekabaran Injil, kelompok sel, ibadah doa, pelajaran Alkitab dan kegiatan pembinaan rohani lainnya.
Pasal 12
Sidang Jemaat GPdI melakukan ibadah / kebaktian di gedung atau rumah yang dimilikinya dan/atau gedung / ruangan yang dipinjam/disewa, dan/atau di ruangan/tempat lain yang memungkinkan.
BAB IV: KEANGGOTAAN
Pasal 13
1. Anggota Jemaat GPdI adalah :
a. Seorang yang percaya, bertobat, lahir baru, mengakui dan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Penebusnya serta dibaptis yaitu diselamkan dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus.
b. Anak-anak yang sudah diserahkan kepada Tuhan.
c. Mereka yang mendaftar kepada Gembala Jemaat dengan memenuhi ketentuan diatas.
2. Hak anggota Jemaat GPdI adalah:
a. Mendapatkan pelayanan rohani dan pelayanan pastoral dari Gembala Jemaat.
b. Mendapatkan pelayanan organisasi dan administrasi.
3. Anggota Jemaat GPdI wajib:
a. Melakukan Firman Allah (Alkitab), seperti setia beribadah, taat kepada pemimpin, membawa persepuluhan dan persembahan sukarela.
b. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GPdI.
4. Yang dinyatakan tidak lagi menjadi anggota Jemaat GPdI adalah mereka yang:
a. Mengundurkan diri atas kehendak atau permintaan sendiri.
b. Meninggal dunia.
c. Diberhentikan oleh Gembala Jemaat karena pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GPdI.
Gereja Pantekosta di Indonesia mencapai tujuannya dengan upaya dan kegiatan pelayanan Gereja yaitu: Melaksanakan Pekabaran Injil atau Penginjilan; Membuka Sidang Jemaat/Gereja dan mendirikan bangunan Rumah Ibadah; Melakukan kebaktian-kebaktian atau ibadah-ibadah di berbagai tempat yang memungkinkan.
Gereja Pantekosta di Indonesia mencapai tujuannya dengan upaya dan kegiatan pelayanan Gereja yaitu: Melaksanakan Pekabaran Injil atau Penginjilan; Membuka Sidang Jemaat/Gereja dan mendirikan bangunan Rumah Ibadah; Melakukan kebaktian-kebaktian atau ibadah-ibadah di berbagai tempat yang memungkinkan.
BAB V: P I M P I N A N
Pasal 14
1. Majelis Pusat
a. Personalia Majelis Pusat sebanyak-banyaknya 24 (dua puluh empat) orang.
b. Pengurus Harian Majelis Pusat terdiri atas:
- Seorang Ketua Umum
- Beberapa orang Ketua
- Seorang Sekretaris Umum.
- Beberapa orang Sekretaris.
- Seorang Bendahara Umum.
- Beberapa orang Bendahara.
c. Personalia Majelis Pusat lainnya memimpin departemen-departemen.
d. Ketua Umum Majelis Pusat dapat dipilih untuk masa pelayanan 2 (dua) periode berturut-turut.
e. Dalam menjalankan tugasnya, MP dapat dibantu Majelis Pertimbangan Rohani.
2. Majelis Pertimbangan Rohani
a. Personalia Majelis Pertimbangan Rohani diangkat dan ditetapkan oleh Majelis Pusat GPdI dalam MUBES.
b. Personalia Majelis Pertimbangan Rohani berjumlah 7 (tujuh) orang, yaitu terdiri atas:
Ketua.
Wakil Ketua
Sekretaris,
dan 4 (empat) orang anggota.
3. Majelis Daerah
a. Personalia Majelis Daerah terdiri dari sebanyak-banyaknya 17 (tujuh belas) orang dan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang.
b. Pengurus Harian Majelis Daerah terdiri atas sekurang-kurangnya seorang Ketua seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris dan seorang Bendahara.
c. Anggota-anggota Majelis Daerah lainnya memimpin Biro-biro. Majelis Daerah dapat mengangkat beberapa orang penasehat.
d. Pengaturan jumlah anggota Majelis Daerah ditetapkan oleh Keputusan Majelis Pusat.
e. Ketua dapat dipilih untuk masa pelayanan 2 (dua) periode berturut-turut.
4. Majelis Wilayah
a. Majelis Wilayah dapat dibentuk oleh Majelis Daerah yang sekurang-kurangnya terdiri atas 10 (sepuluh) Sidang Jemaat.
b. Personalia Majelis Wilayah terdiri atas 3 (tiga) orang yaitu Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
5. Gembala Jemaat
a. Gembala Jemaat adalah Hamba Tuhan yang memimpin / menggembalakan Sidang Jemaat dan pelayan-pelayan mimbar sesuai kebutuhan.
b. Gembala Jemaat dapat mengangkat hamba Tuhan sebagai wakil Gembala Jemaat dan pelayan-pelayan mimbar sesuai kebutuhan.
BAB VI: PERWAKILAN LUAR NEGRI
Pasal 15
1. Gembala-gembala Jemaat GPdI di luar negri dapat membentuk pengurus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Negara masing-masing.
2. Pengurus tersebut dilantik oleh Majelis Pusat GPdI.
BAB VII: TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 16
1. Tugas dan wewenang Majelis Pusat :
a. Memimpin GPdI di dalam dan di luar negeri.
b. Ketua Umum bersama dengan sekretaris Umum / atau seorang Sekretaris, atau 2 (dua) orang Ketua bersama dengan Sekretaris Umum / seorang Sekretaris , bertindak untuk dan atas nama Majelis Pusat di dalam dan di luar pengadilan. Dalam hal diperlukan, maka ketua Umum dapat menunjuk anggota Majelis Pusat lainnya atau orang lain untuk mewakili Majelis Pusat.
c. Menetapkan dan memelihara kemurnian serta persamaan pengajaran.
d. Memelihara persatuan , keutuhan dan ketertiban umum dalam GPdI.
e. Melaksanakan Keputusan MUBES dan MUSPIM.
f. Menyelesaikan Persoalan Daerah yang tidak dapat diselesaikan oleh Majelis Daerah.
g. Mengunjungi daerah-daerah untuk memperkokoh dan mempererat persaudaraan serta melakukan konsolidasi organisasi.
h. Memberikan dan/atau menarik kembali surat jabatan; membekukan dan/atau mengaktifkan kembali badan-badan/pimpinan-pimpinan Dalam lingkungan GPdI, Yang mendapat Surat Ketetapan/Keputusan dari Majelis Pusat.
i. Menetapkan dan memimpin MUBES/MUSPIM.
j. MUBES dan MUSPIM dapat dipercepat atau ditunda pelaksanaannya atas permintaan lebih dari separuh Majelis-Majelis Daerah atau atas pertimbangan Majelis Pusat.
k. Mengadakan Rapat Pleno Majelis Pusat sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.
l. Melantik Pendeta Gereja Pantekosta di Indonesia dalam Musyawarah Pimpinan.
m. Dapat membentuk Tim Khusus untuk tugas-tugas tertentu dan bertanggung jawab langsung kepada Majelis Pusat.
n. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada MUBES.
o. Dalam melaksanakan tugasnya, Majelis Pusat dapat mengeluarkan surat ketetapan, surat keputusan , surat edaran.
2. Tugas dan Wewenang Majelis Pertimbangan Rohani.
a. Mengawasi kemurnian dan persamaan pengajaran.
b. Membantu Majelis Pusat dalam menjaga persatuan , keutuhan dan ketertiban dalam GPdI.
c. Memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Majelis Pusat GPdI.
3. Tugas dan Wewenang Majelis Daerah :
a. Mewaklili GPdI ke dalam dan ke luar negri di daerah kerjanya.
b. Mengawasi pelaksanaan kemurnian dan persamaan pengajaran di daerah kerjanya.
c. Menyelesaikan dan menyelenggarakan hal-hal yang diserahkan oleh Majelis Pusat , serta mengawasi pelaksanaan Keputusan-keputusan Musyawarah di daerah kerjanya.
d. Menetapkan dan memimpin MUSDA dan MUKERDA.
e. Mengatur pembagian tugas anggota-anggota Majelis Daerah dengan biro-biro, sesuai kebutuhan didaerah kerjanya.
f. Mengadakan Rapat Pleno Majelis Daerah sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan.
g. Dapat mengadakan pertemuan-pertemuan persekutuan dalam daerahnya menurut kebutuhan.
h. Mengunjungi Sidang-sidang jemaat dan wilayah-wilayah untuk memperat hubungan persaudaraan dan persekutuan.
i. Memberi dan/atau menarik kembali Surat Jabatan.
j. Melantik Pendeta Muda dalam MUSDA dan MUKERDA.
k. Dapat membentuk Tim Khusus untuk tugas-tugas tertentu dan bertanggung jawab langsung kepada MD.
l. Dapat menunjuk dan mengangkat Gembala Jemaat untuk membina Sidang Jemaat Muda atas usulan MW.
m. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada MUSDA.
4. Tugas dan Wewenang Majelis Wilayah
a. Membantu dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan MD.
b. Melaksanakan program-program Kerja Daerah di wilayahnya dan Program Kerja Wilayah yang sudah disetujui MD.
5. Tugas dan Wewenang Gembala Jemaat :
a. Menggembalakan, memimpin dan melayani Sidang Jemaat.
b. Mewakili Sidang yang digembalakannya ke dalam dan ke luar negri.
c. Gembala Jemaat yang anggota Sidang Jemaatnya sudah melebihi 50 (lima puluh) orang dewasa , dapat mengangkat dan memberhentikan Wakil Gembala, Pendeta Pembantu, Penginjil, Penatua, Diaken, serta pelayan kebaktian dan Pengurus Wadah Pelayanan Warga Jemaat di lingkungan sidang jemaat yang digembalakannya.
d. Dapat membentuk Majelis Jemaat menurut kebutuhan , serta mengangkat personalia Majelis Jemaat yang berfungsi mendukung, membantu pelaksanaan penggembalaan , pelayanan dan pertumbuhan gereja serta kegiatan-kegiatan gerejawi lainnya. Mereka yang diangkat bertanggung jawab kepada Gembala Jemaat.
e. Gembala Jemaat adalah Ketua Majelis Jemaat.
f. Mengatur pengelolaan keuangan Sidang Jemaat.
g. Harus menjadi teladan bagi warga jemaat dalam mentaati dan melaksanakan keputusan-keputusan organisasi.
h. Melibatkan warga jemaat secara aktif dalam penginjilan dan pelayanan sesuai dengan potensi/karunia yang dimilikinya untuk dimanfaatkan bagi pertumbuhan gereja.
i. Gembala Jemaat dan Majelis Jemaat harus mampu menerjemahkan dan menyalurkan aspirasi warga jemaat yang positif , kreatif dan dinamis, untuk kemajuan jemaat.
j. Wajib melakukan pembinaan kepada Sidang Jemaat Muda agar dapat berkembang menjadi Sidang Jemaat.
BAB VIII: TATA CARA PEMILIHAN PIMPINAN
Pasal 17
1. Pemilihan Personalia Majelis Pusat :
a. Personalia Majelis Pusat dipilih untuk masa kerja/pelayanan 5 (lima) tahun.
b. Ketua Umum Majelis Pusat dipilih dalam MUBES melalui sistem formatur tunggal.
c. Formatur tunggal dipilih dengan suara terbanyak oleh peserta MUBES dari antara calon-calon yang ditetapkan oleh Panitia Nominasi.
d. Formatur tunggal sekaligus menjadi Ketua Umum Majelis Pusat.
e. Panitia Nominasi diangkat oleh Majelis Pusat GPdI.
f. Formatur tunggal terpilih, menyusun, komposisi dan personalia lengkap Majelis Pusat.
g. Persyaratan calon Ketua Umum Majelis Pusat adalah :
g.1. Telah berpengalaman sebagai Pengurus Harian Majelis Pusat GPdI sekurang-kurangnya 2(dua) periode.
g.2. Telah melayani sekurang-kurangnya 25 tahun.
g.3. Memiliki kapasitas spiritual, intelektual dan fisikal.
g.4. Pendeta yang sedang melayani pekerjaan Tuhan dengan setia, terpuji, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, telah dilantik sebagai pendeta sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun.
h. Tata terib pemilihan ditetapkan oleh MUBES.
i. Panitia pemilihan ditunjuk oleh Majelis Pusat.
2. Majelis Pertimbangan Rohani
a. Personalia Majelis Pertimbangan Rohani ditetapkan untuk masa pelayanan 5 (lima) tahun.
b. Personalia Majelis Pertimbangan Rohani ditetapkan oleh Rapat pleno Majelis Pusat dalam MUBES.
c. Persyaratan personalia Majelis Pertimbangan Rohani ialah pendeta yang sedang melayani pekerjaan Tuhan dengan setia , terpuji, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, dengan masa pelayanan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun serta telah berpengalaman dalam kepemimpinan organisasi GPdI.
3. Pemilihan Personalia Majelis Daerah :
a. Majelis Daerah dipilih untuk masa kerja/pelayanan 5 (lima) tahun. Masa Kerja Majelis Daerah sama dengan masa kerja Majelis Pusat.
b. Ketua Majelis Daerah dipilih dalam MUSDA melalui sistem formatur tunggal.
c. Formatur Tunggal dipilih dengan suara terbanyak oleh peserta MUSDA dari antara calon-calon yang ditetapkan oleh panitia Nominasi.
d. Formatur Tunggal sekaligus menjadi Ketua Majelis Daerah.
e. Panitia Nominasi diangkat oleh Majelis Daerah.
f. Formatur tunggal terpilih bersama utusan Majelis Pusat menyusun komposisi dan personalia lengkap Majelis Daerah.
g. Persyaratan calon Ketua Majelis Daerah adalah :
g.1. Telah berpengalaman sebagai Personalia Majelis Daerah sekurang-kurangnya 2 (dua) periode.
g.2. Telah melayani sekurang-kurangnya 15 tahun.
g.3. Memiliki kapasitas spiritual, intelektual dan fisikal.
g.4. Pendeta yang sedang melayani pekerjaan Tuhan dengan setia, terpuji, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat.
h. Persyaratan dipilih menjadi personalia Majelis Daerah adalah pendeta yang sedang mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan setia, terpuji, penuh dengan Roh Kudus dan hikmat, telah dilantik menjadi pendeta sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, dan telah berpengalaman dalam organisasi GPdI di daerah tersebut sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
i. Tata tertib pemilihan ditetapkan oleh MUSDA.
j. Panitia pemilihan diketuai oleh Utusan Majelis Pusat dan anggota-anggotanya ditunjuk oleh Majelis Daerah.
4. Pemilihan Personalia Majelis Wilayah :
a. Personalia Majelis Wilayah dipilih dan diangkat dalam Rapat Pleno Majelis Daerah.
b. Pelantikan Majelis Wilayah dilakukan oleh Majelis Daerah.
5. Penetapan Gembala Jemaat :
a. Gembala Jemaat sebagai jawatan dari Tuhan untuk gereja adalah Hamba Tuhan yang terpanggil menggembalakan Sidang Jemaat disuatu tempat.
b. Penetapan dan pentahbisan seorang Hamba Tuhan menjadi Gembala Jemaat dilaksanakan oleh Majelis Daerah di depan Sidang Jemaat dan dalam keadaan khusus ditetapkan dan ditahbiskan oleh Majelis Pusat.
BAB IX: PENGISIAN LOWONGAN PIMPINAN
Pasal 18
Majelis Pusat :
Apabila oleh sesuatu sebab terjadi lowongan dalam personalia Pengurus Harian atau Departemen-departemen Mejelis Pusat, maka pengisian lowongan diputuskan oleh Rapat Pleno Majelis Pusat.
Majelis Daerah :
Apabila oleh sesuatu sebab terjadi lowongan dalam personalia Pengurus Harian atau Biro-biro Mejelis Daerah, maka pengisian lowongan diputuskan oleh Rapat Pleno Majelis Daerah.
Majelis Wilayah :
Apabila oleh sesuatu sebab terjadi lowongan dalam personalia Mejelis Wilayah, maka pengisian lowongan diputuskan oleh Rapat Pleno Majelis Daerah.
Gembala Jemaat :
Pengisian lowongan Gembala Jemaat diserahkan kepada Keputusan Majelis Daerah dalam rapat pleno, setelah memperhatikan panggilan penggembalaan dan kondisi jemaat setempat. Dalam keadaan mendesak, pengisian lowongan Gembala Jemaat dilakukan oleh Majelis Pusat.
BAB X: K E U A N G A N
Pasal 19
Keuangan Majelis Pusat bersumber dari :
1. 20 % dari hasil penerimaan keuangan Majelis Daerah.
2. Sumbangan sidang jemaat dalam bentuk ekstra kolekte setahun sekali, dan dikirim langsung kepada Bendahara Umum Majelis Pusat.
3. Sumbangan , hibah dan korban dari para dermawan.
4. Usaha- usaha yang tidak bertentangan dengan Firman Allah.
Pasal 20
Keuangan Majelis Pusat termasuk yang berupa valuta asing harus disimpan dalam Bank dan / atau pada Lembaga Keuangan Non Bank yang dapat dipertanggung jawabkan.
Pasal 21
1. Keuangan Majelis Pusat digunakan untuk membiayai Anggaran Belanja dan program – program tambahan Majelis Pusat.
2. Bendahara Majelis Pusat wajib melaporkan posisi keuangan Majelis Pusat kepada Majelis-majelis Daerah sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali.
3. Majelis Pusat menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanjanya setiap awal tahun takwim.
Pasal 22
1. Majelis Pusat dapat membentuk Badan Pemeriksa Keuangan GPdI.
2. Badan Pemeriksa Keuangan melaksanakan tugasnya dengan petunjuk Majelis Pusat dan bertanggung jawab kepada Majelis Pusat.
3. Majelis Pusat dapat meminta bantuan Akuntan Publik.
Pasal 23
Keuangan Majelis Daerah bersumber dari :
1. Persepuluhan hamba – hamba Tuhan di daerahnya
2. Usaha – usaha yang tidak bertentangan dengan Firman Allah.
Pasal 24
Keuangan Majelis Daerah digunakan untuk membiayai Anggaran Belanja dan program – program tambahan Majelis Daerah.
Pasal 25
Bendahara Majelis Daerah wajib melaporkan posisi keuangan Majelis Daerah sekurang-kurangnya 4 (empat) bulan sekali kepada hamba-hamba Tuhan di daerahnya dan kepada Majelis Pusat.
Pasal 26
Majelis Daerah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanjanya setiap awal tahun talwim.
Pasal 27
Keuangan Majelis Wilayah diatur menurut Keputusan Majelis Daerah.
Pasal 28
Keuangan Sidang Jemaat diatur menurut kebijaksanaan Gembala Jemaat.
BAB XI: K E K A Y A A N
Pasal 29
1. Kekayaan GPdI dalam tiap – tiap sidang jemaat berada dalam pemeliharaan Gembala Jemaat setempat, dan haruslah didaftarkan dalam sebuah daftar inventaris.
2. Yang dimaksud dengan kekayaan GPdI adalah semua harta bergerak dan / atau tidak bergerak yang diperoleh dari korban, pemberian, pembelian, usaha dan / atau hibah atas nama GPdI serta kekayaan yayasan – yayasan dalam GPdI.
3. Kekayaan GPdI tidak boleh dijual , dihibahkan, dipindah tangankan dengan cara apapun, kepada siapapun kecuali dengan keputusan rapat pleno Majelis Daerah. Bilamana terjadi kekeliruan, Majelis Pusat dapat memperbaiki keputusan Majelis Daerah.
4. Kekayaan GPdI berada di bawah pengawasan Majelis Pusat yang didelegasikan kepada Majelis Daerah.
5. Gembala Jemaat atau Majelis Wilayah atau Majelis Daerah atau Pimpinan Sekolah Alkitab/Sekolah Tinggi Alkitab dan yang setingkat , atau Majelis Pusat dapat membeli / memperoleh, menerima hibah benda bergerak / tidak bergerak , untuk menjadi milik GPdI.
Pasal 30
1. Dilarang kepada siapapun untuk meminta / mengumpulkan sumbangan atas nama GPdI baik anggota maupun bukan anggota untuk membangun gedung Gereja atau bangunan apa saja dan lain sebagainya yang tidak dicatat sebagai milik GPdI, tetapi dibangun / dicatat atas nama sendiri, nama yayasan dan / atau sebagainya.
2. Pengecualian dari ketentuan butir 1 (satu) harus seizin Majelis Daerah dan / atau Majelis Pusat.
3. Pelanggaran atas ketentuan – ketentuan tersebut dapat dikenakan tindakan hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 31
Hamba Tuhan GPdI yang sudah dipecat atau mengundurkan diri, tidak berhak memiliki dan / atau menguasai kekayaan GPdI , termasuk benda bergerak dan / atau tidak bergerak yang diperoleh dengan menggunakan nama GPdI.
BAB XII
MUSYAWARAH
Pasal 32
Musyawarah Besar (MUBES)
1.1. MUBES adalah forum tertinggi GPdI
1.2. MUBES diadakan 5 (lima) tahun sekali, dihadiri oleh para hamba Tuhan GPdI dan undangan lainnya untuk :
a. Mempererat persekutuan persaudaraan para hamba Tuhan.
b. Menilai laporan dan pertangung – jawaban Majelis Pusat.
c. Menetapkan Program Kerja.
d. Memilih Ketua Umum Majelis Pusat.
e. Menetapkan hal – hal lain yang dianggap perlu.
f. Melantik pendeta –pendeta.
Musyawarah Pimpinan (MUSPIM)
MUSPIM diadakan menurut waktu yang ditetapkan oleh Majelis Pusat , dihadiri oleh Majelis – majelis Daerah , utusan wadah Pelayanan Warga Jemaat Tingkat Pusat / Daerah. Utusan lembaga-lembaga pendidikan Alkitab dan Badan – badan lain di lingkungan GPdI, serta undangan lainnya, untuk :
a. Mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja dan Ketetapan – ketetapan MUBES.
b. Membahas laporan –laporan kerja Majelis Pusat, Majelis Daerah, wadah – wadah pelayanan , dan lembaga – lembaga pendidikan Alkitab serta badan – badan lainnya.
c. Membahas usul – usul peserta.
d. Memutuskan hal – hal lain yang dianggap perlu.
e. Melantik pendeta – pendeta.
Musyawarah Daerah
1. MUSDA adalah forum tertinggi GPdI ditingkat Daerah.
2. MUSDA diadakan 5 (lima) tahun sekali, dihadiri oleh utusan Majelis Pusat , para hamba Tuhan daerah setempat dan undangan lainnya untuk :
a. Mempererat persekutuan persaudaraan para Hamba Tuhan dalam daerahnya.
b. Menilai laporan pertanggung jawaban Majelis Daerah.
c. Menetapkan program kerja Daerah Memutuskan hal –hal lain yang dianggap perlu
d. Melantik pendeta – pendeta.
Musyawarah Kerja Daerah (MUKERDA)
MUKERDA diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali, yang waktunya ditetapkan oleh Majelis daerah, dihadiri : Majelis-majelis Wilayah, utusan wadah Pelayanan Warga Jemaat tingkat Daerah, dan utusan lembaga – lembaga pendidikan Alkitab, badan – badan lain serta undangan lainnya, untuk :
a. Mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja Daerah dan Keputusan – keputusan MUSDA.
b. Mengevaluasi pelaksanaan Keputusan – keputusan MUBES, MUSPIM dan Majelis Pusat di daerahnya Membahas laporan –laporan Majelis Wilayah / Gembala Jemaat
c. Membahas usul – usul peserta MUKERDA.
d. Memutuskan hal – hal lain yang dianggap perlu.
e. Melantik pendeta – pendeta Muda.
Musyawarah Wilayah (MUSWIL)
MUSWIL diadakan menurut kebutuhan , dihadiri itu, oleh utusan Majelis Daerah , para hamba Tuhan dari wilayah itu untuk :
a. Memperat persekutuan , persaudaraan para hamba Tuhan dalam wilayahnya.
b. Membicarakan perkembangan dan kemajuan Gereja Pantekosta di Indonesia serta menyusun program kerja dalam wilayahnya.
BAB XIII: HAMBA TUHAN
Pasal 33
1. Hamba Tuhan Gereja Pantekosta di Indonesia adalah suatu pangilan.
2. Hamba Tuhan (pria dan wanita) yang diterima dan dapat dilantik untuk memperoleh gelar kependetaan yaitu, anggota Gereja Pantekosta di Indonesia yang sudah lahir baru, penuh dengan Roh Kudus sudah mengikuti pendidikan sekolah Alkitab Gereja Pantekosta di Indonesia, menerima panggilan Tuhan untuk bekerja di lading-Nya , serta taat kepada Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga.
3. Gelar kependetaan dalam Gereja Pantekosta di Indonesia terdiri dari :
a. Pendeta : disingkat PDT.
b. Pendeta Muda : disingkat PDM.
c. Pendeta Pembantu : disingkat PDP.
4. Pendeta, Pendeta Muda , Pendeta Pembantu dalam Gereja Pantekosta di Indonesia hidup dari Pemberitaan Injil dan Pelayanan.
5. Yang dapat dilantik menjadi pendeta ialah :
a. Gembala Jemaat yang sudah dilantik Pendeta Muda sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
b. Penginjil “penuh waktu” yang sudah dilantik Pendeta Muda sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.
c. Tenaga pengajar Sekolah alkitab / Sekolah Tinggi alkitab yang sudah dilantik Pendeta Muda sekurang –kurangnya 2 (dua) tahun.
6. Yang dapat dilantik menjadi Pendeta Muda ialah Pendeta Pembantu yang sudah dilantik sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. 7. Yang dapat dilantik menjadi Pendeta Pembantu adalah berdasarkan pertimbangan Gembala Jemaat.
8. Istri Pendeta yang dapat dilantik menjadi Pendeta adalah berdasarkan pertimbangan khusus dari Majelis Pusat.
9. Calon Pendeta yang akan dilantik wajib mengikuti Ujian Khusus.
BAB XIV
ETIKA DAN TATA TERTIB PELAYANAN
Pasal 34
1. Setiap hamba Tuhan supaya bekerja sesuai panggilan Tuhan dan wajib memenuhi segala ketentuan organisasi.
2. Seorang hamba Tuhan yang merasa mendapat panggilan khusus harus diselidiki dan diuji dalam terang Firman Allah oleh pimpinan Gereja.
3. Jika seorang hamba Tuhan membuka sidang jemaat baru disuatu tempat, sebelumnya ia harus melaporkan kepada Majelis Daerah.
4. Seorang hamba Tuhan yang merasa panggilan kesuatu tempat yang sudah ada sidang jemaat, harus lebih dahulu merundingkan dengan Majelis Daerah.
5. Seorang hamba Tuhan tidak boleh meninggalkan tempat pelayanannya lebih dari 2 (dua) bulan dengan tidak beralasan atau dengan alasan yang tidak dapat dibenarkan.
6. Hamba Tuhan yang bepergian mengunjungi sidang jemaat di lain tempat, diharuskan membawa surat keterangan dari pimpinan Gereja dan memberitahukan terlebih dahulu kepada gembala Sidang Jemaat yang akan dikunjungi.
7. Hamba Tuhan yang berkunjung ke sidang jemaat lain dengan maksud untuk melayani/ berkhotbah haruslah berdasarkan undangan atau persetujuan dari Gembala Jemaat tersebut.
8. Mutasi dari penggembalaan dapat dilakukan bila diperlukan atas pertimbangan, persetujuan dan keputusan Majelis Daerah/ Majelis Pusat, atau dilakukan dengan kehendak dan persetujuan antar Gembala Jemaat dengan keputusan Majelis Daerah/ Majelis Pusat.
9. Setiap hamba Tuhan wajib membawa persepuluhan kepada Majelis Daerah. Ketidak patuhan kepada kewajiban ini dikenakan sanksi organisasi.
10. Setiap hamba Tuhan harus taat tunduk kepada pimpinan, saling menghormati dan saling menghargai, serta menyelesaikan setiap permasalahan / persengketaan internal, secara kekeluargaan dalam suasana damai sejahtera.
11. Setiap hamba Tuhan wajib menunaikan tugas pelayanannya dalam rasa tanggung jawab dan penuh kasih, setia dan rela berkorban.
12. Setiap hamba Tuhan harus menjaga kehidupan kudusnya, memelihara kerukunan kehidupan keluarga / rumah tangga, bertutur kata sopan, memelihara integritas dan kredibilitas, berpenampilan rapi, berbusana pantas, dan menjadi panutan dalam perilaku, hal ini juga berlaku bagi isteri / suami hamba Tuhan tersebut.
13. Seorang hamba Tuhan yang akan ikut serta dalam kegiatan lembaga politik (anggota partai politik, jabatan eksekutif, MPR, DPR, DPD, DPRD) diwajibkan menyerahkan tugas pelayanannya kepada Pimpinan Gereja.
BAB XV
PENGGABUNGAN
Pasal 35
Hamba Tuhan dari organisasi bukan Gereja Pantekosta di Indonesia yang menggabungkan diri kedalam Gereja Pantekosta di Indonesia wajib memenuhi persyaratan yang diberikan oleh Majelis Daerah dan / atau Majelis Pusat.
BAB XVI
S A N K S I
Pasal 36
1. Demi memelihara kesucian, ketertiban dan nama baiknya, GPdI dapat menjatuhkan sanksi terhadap hamba Tuhan yang ternyata membuat pelanggaran, penyelewengan, ketidaktertiban, keonaran, kejahatan dan ketidakpatuhan kepada Etika dan Tata Tertib Pelayanan Hamba Tuhan.
2. Sanksi bertujuan agar Hamba Tuhan yang berbuat dosa sadar dan bertobat dari pelanggaran dan penyelewangannya, serta mendorong hamba Tuhan untuk hidup suci agar menjadi pelayanan Kristus yang baik dan setia.
Pasal 37
Sanksi organisasi yang dijatuhkan berbentuk :
a.Pendisplinan.
b.Pemberhentian sementara.
c. Pemecatan.
Penyelewengan dan pelanggaran yang dapat dijatuhkan sanksi, yaitu:
a. Pelanggaran ketidakpatuhan terhadap Etika dan Tata Tertib Pelayanan Hamba Tuhan.
b. Penyelewengan / pelanggaran terhadap peraturan organisasi.
c. Penyelewengan / pelanggaran terhadap tuntutan dan larangan Alkitab, misalnya : zinah, persundalan, kemesuman laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan, pembunuhan, pencurian, pemabukan, penyalahgunaan narkoba dan obat-obat terlarang, penipuan, menyebarkan pengajaran palsu dan lain sebagainya yang bertentangan dengan Firman Allah.
3. Tindakan pemecatan segera dijatuhkan kepada hamba Tuhan yang melakukan perzinahan, kemesuman laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan, persundalan dan pembunuhan.
4. Sanksi organisasi dapat dijatuhkan kepada hamba Tuhan yang melaksanakan pemberkatan nikah pasangan cerai hidup dan / atau yang masih terikat dalam suatu pernikahan yang sah.
5. Mereka yang melakukan penyelewengan dan pelanggaran terhadap organisasi, harus ditegur dan dinasehati terlebih dahulu oleh Pimpinan Gereja dan diberi kesempatan untuk bertobat atau berubah, bila ternyata tidak ada perubahan baru kemudian sanksi organisasi dijatuhkan.
6. Sanksi tidak boleh dijatuhkan dengan sewenang-wenang berdasarkan rasa benci atau sentiment, tetapi harus dengan adil dan penuh kasih Kristus.
7. Sanksi dijatuhkan oleh :
a. Gembala Jemaat terhadap anggota Majelis Jemaat, dan terhadap anggota jemaat.
b. Majelis Daerah terhadap hamba Tuhan dalam daerahnya, kecuali terhadap anggota Majelis Pusat.
c. Majelis Pusat terhadap anggota Majelis Daerah.
d. Rapat Pleno Majelis Pusat terhadap anggota Majelis Pusat.
8. Pendeta, Pendeta Muda, Pendeta Pembantu dan anggota jemaat yang dikenakan sanksi, dapat mengajukan pembelaan diri kepada pimpinan yang lebih tinggi, dari pimpinan yang menjatuhkan sanksi.
9. Hamba Tuhan yang diberhentikan sementara dan dipecat atau yang mengundurkan diri keluar dari GPdI, diumumkan namanya di lingkungan GPdI, demikian pula apabila ia diterima kembali.
10. Masa pemberhentian sementara paling lama 2 (dua) tahun.
11. Pencabutan terhadap mereka yang dijatuhkan pemberhentian sementara dan pemecatan dapat dilakukan apabila yang bersangkutan bertobat.
12. Rehabilitasi kepada yang mengalami pemberhentian sementara dan pemecatan, dilakukan oleh pimpinan yang menjatuhkan sanksi.
BAB XVII: PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 35
1. Mubes dapat melakukan perubahan Anggaran Rumah Tangga berdasarkan usulan lebih dari setengah jumlah MD melalui MP.
2. Pengesahan Anggaran Rumah Tangga dan perubahannya dilakukan oleh Musyawarah Besar.
BAB XVIII: ATURAN PERALIHAN
Pasal 39
Dengan ditetapkannya Anggaran Rumag Tangga ini, Anggaran Rumah Tangga athun 2000 dan sebelumnya, dinyatakan tidak berlaku lagi.
BAB XIX: ATURAN TAMBAHAN
Pasal 40
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dengan Ketetapan Majelis Pusat.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


II. Pengakuan Iman

1. Kami percaya Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan oleh Roh Kudus terdiri dari 66 buku “Kejadian sampai dengan Wahyu” (II Timotius 3 : 16; II Petrus 1 : 21).

2.
 Kami percaya Allah Yang Maha Esa dan kekal dalam wujud Trinitas : “BAPA dan PUTERA dan ROH KUDUS”, ( Ulangan 6 : 4; I Timotius 2 : 5; I Yohanes 5:7; Matius 28 : 19 ), Keesaan namaNya yaitu : “ TUHAN YESUS KRISTUS“, ( Kisah Para Rasul 2 : 36; 8 : 12; 10 : 48; Matius 1 : 1; Wahyu 22 : 20 – 21; Kisah Para Rasul 19:5; I Petrus 3:15 ).

3.
 Kami percaya Allah pencipta alam semesta dan manusia, seperti tertulis dalam Kitab Kejadian ( Kejadian 1 dan 2; Yohanes 1:1-3; Kolose 1:16; Roma 4:17; Roma 1:19-20 )
4. Kami percaya Tuhan Yesus Kristus , Anak Allah yang telah menjadi manusia, dilahirkan Perawan Maria yang mengandung oleh Roh Kudus, mati disalib, menanggung dosa manusia, dikuburkan, bangkit, naik ke surga dan akan datang kembali. ( Yohanes 20 : 31; Roma 1 : 4; I Yohanes 4 : 15; Yohanes 1 : 14; Filipi 2 : 7-8; II Timotius 3 :16; Matius 1 : 18; Yesaya 7 : 14; Lukas 1 : 35; I Timotius 1 : 15; Kisah Para Rasul 4 : 1 – 12; 10 : 42- 43; Roma 6 : 4; I Korintus 15 : 3-4; I Tesalonika 4 : 15, 17 ).

5.
 Kami percaya Roh Kudus adalah Pribadi Allah yang memiliki sifat: Kekal, Mahahadir, Mahakuasa, Mahatahu, Mahakudus, Mahakasih dan baptisan Roh Kudus yaitu kepenuhan Roh Kudus dengan tanda berkata-kata dalam berbagai bahasa sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus diterima oleh orang percaya, bertobat dan lahir baru (I Yohanes 5 : 7; II Korintus 13 : 13; Ibrani 9 : 14; Mazmur 139 : 7-10; Lukas 1 : 35; Kejadian 1 : 2; Ayub 26 : 13; Kisah Para Rasul 2 : 4; 10 : 45-46; 19 : 6; Markus 16 : 17; Yohanes 7 : 38-39).

6.
 Kami percaya baptisan air, yaitu diselamkan dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus wajib dilakukan bagi mereka yang diselamatkan yaitu percaya, bertobat dan lahir baru, untuk menggenapkan kebenaran Allah. ( Markus 16 : 15-16; Kisah Para Rasul 2 : 38; 8 : 12, 37 dan 39; Matius 3 : 15; 28 : 19; Markus 1:15).

7.
 Kami percaya keselamatan orang berdosa, roh, jiwa dan tubuh, oleh anugerah dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan semua orang percaya harus mempertahankan keselamatan, kekudusan, kesetiaan dan apabila tidak memeliharanya, keselamatan itu dapat hilang ( Efesus 2 : 8-9; Roma 10 : 9-10; I Korintus 1 : 18; Filipi 2:12; Matius 24:13; Ibrani 3:12; II Petrus 2: 20-22; 1: 4-11; Yudas 1:3 ).

8.
 Kami percaya peranan karunia–karunia Roh Kudus dalam Jemaat. (I Korintus 12: 4 – 11; 14:26).

9.
 Kami percaya Perjamuan Tuhan yang lazim disebut Perjamuan Kudus harus diterima oleh mereka yang percaya. ( Lukas 22: 19-20; I Korintus 11:23-26; Yohanes 6:53 – 56).

10.
 Kami percaya kesembuhan Allahi atas segala penyakit oleh bilur–bilur Yesus dalam kuasa nama-Nya. (Yesaya 53:4; I Petrus 2:24; Kisah Para Rasul 4:30; Markus 16:18).

11.
 Kami percaya penyerahan anak-anak adalah kehendak Tuhan. (Lukas 2:22–27; Matius 19:13–15; Markus 10:13–16; Lukas 18:15–17).

12.
 Kami percaya Gereja Tuhan yang esa, persekutuan orang-orang percaya, kudus dan sempurna sebagai Mempelai Perempuan, disingkirkan selama masa tiga setengah tahun tribulasi, diubahkan dan diangkat pada kedatangan kembali Tuhan Yesus. (Yohanes 17:21–23; Efesus 4:12–16; I Tesalonika 5:23; I Petrus 5:10; I Tesalonika 5:4; I Korintus 15: 51).

13.
 Kami percaya Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Laki–laki, Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan, yang akan datang untuk menghukum isi dunia dengan adil, dan akan memerintah dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai bersama Mempelai Perempuan yaitu Gereja-Nya. (Kisah Para Rasul 1:11; Wahyu 22:7; I Korintus 15:24–25; I Tesalonika 4:16–17; II Tesalonika 1:7-9; Wahyu 20:10–15; Wahyu 19:11-16; I Timotius 6:15).

14.
 Kami percaya kebangkitan orang–orang kudus sebelum Kerajaan Seribu Tahun Damai dan kebangkitan orang–orang berdosa sesudah Kerajaan itu; orang kudus akan menerima hidup kekal, orang berdosa akan menghadap tahta Allah untuk menerima pehukuman kekal dalam lautan api. (Wahyu 20:1–15; I Tesalonika 4:16–17).

15.
 Kami percaya langit dan bumi baru yang berisi Kebenaran, tempat kediaman kekal umat tebusan darah Kristus (I Petrus I:18-19; II Petrus 3:13; Wahyu 21: 1–18).

16.
 Kami percaya pertemuan–pertemuan ibadah, wajib dilaksanakan secara tetap dengan khidmad dan sukacita. (Kisah Para Rasul 2:25; Keluaran 23:25; Ibrani 10:25; Mazmur 47:2; 100:1-5; 134:2; 150:1-5).

17.
 Kami percaya setiap pemerintah adalah hamba Allah yang ditetapkan Allah. (Roma 13:4; I Petrus 2:17; I Timotius 2:1-2; Amsal 21:1).


 
III. Arti Logo GPdI
 
 
SALIB :
Kuasa Kebangkitan, pengawal, pengawas dan perlindungan Gereja Tuhan.
BURUNG MERPATI :
Kuasa Roh Allah yang kudus sebagai kekuatan yang memimpin jemaat Gereja Tuhan menuju kesempurnaan.
ALKITAB TERBUKA :
Rahasia kebenaran Firman Tuhan yang akan dan diberitakan oleh segenap jajaran GPdI agar banyak jiwa-jiwa diselamatkan.
CINCIN BERTULISKAN GPdI :
Persekutuan dan ikatan kasih keluarga besar GPdI, mulai dari sidang jemaat, pelayan-pelayan, hamba-hamba Tuhan, gembala-gembala jemaat, penginjil-penginjil di manapun berada dalam menunaikan misinya masing-masing bagi hormat dan kemuliaan Tuhan.
AIR BENING YANG TURUN :
Turun Firman Tuhan sebagai “Air Kehidupan” yang menyegarkan dan memberi hidup bagi yang meminumnya.
BINGKAI EMPAT PERSEGI TEGAK :
Sebagai empat penjuru arah angin, yang berarti pula bahwa misi GPdI harus menyebar ke segala arah dan tempat dengan sikap yang tegak dan tegar


IV. GPdI memiliki hubungan kemitraan dengan Gereja Internasional Injil Foursquare.
Di Hotel Sheraton Chicago, 29 Mei 2005, di depan Board of The Four Square Church International Pdt.A.H. Mandey Ketua Umum MP GPdI menyampaikan sambutan dengan inti sebagai berikut :
1. GPdI memerlukan gereja international sebagai mitra kerja secara global mengingat banyaknya jemaat-jemaat GPdI yang telah ada dimanca negara terutama USA.
2. Pengajaran dasar dan doktrin The Four Square Church International tidak bertentangan dengan doktrin GPdI.
3. GPdI memutuskan menjadi mitra kerja/partnership The Four Square Church International di masa depan untuk bekerja sama memenangkan jiwa bagi Tuhan
Yesus Kristus kepala gereja.
Setelah seluruh anggota board Four Square Church International ditanya apakah mereka setuju, mereka semua menyatakan setuju menjadi mitra kerja dan menerima GPdI sebagai anggota keluarga besar The Four Square Church International. (dari Pusaka Rohani).
Meeting GPdI USA East Coast – Four Square Church.
Pada tanggal 21 Sept 2005 telah diadakan rapat resmi perdana antara GPdI East Coast USA dengan Four Square Church yang dilangsungkan di hotel Hilton Garden-Inn, Philadelphia (PA). Mengingat masih awalnya hubungan kerjasama antara GPdI dengan Foursquare Church (FSC), maka scopenya terbatas hanya pada lingkungan GPdI East Coast USA saja.
Dari GPdI East Coast hadir Pdt. J. Albert Ticoalu & Ibu Pdt. Wies Ticoalu, Pdt. Polke Koyongian, Pdt. Timotius Suwidji & Ibu Pdt. Linda Suwidji, Pdt. Charles Tulenan & Ibu Pdt. Tulenan, Pdt. Jacob Siwi & Ibu Pdt. Siwi, Pdt.Lexy Pandelaki, Pdt. Albert Awuy, Pdt. Yonathan Herdiansyah dan Ibu Pdt. Ivonne Herdiansyah-Sumanti, Pdt. Emmanuel Tandean & Ibu Pdt. Joula Tandean, Pdt. Donald Mawuntu & Ibu Pdt. Seivi Mawuntu, Pdt. Sammy Goliot. Dari FSC hadir Rev. Marty Jenkins (Senior Supervisor-Atlantic Region), Rev. Joe Gosha (Licensing/Church Processing Coordinator & Atlantic Admin. Res.Center) dan Rev. Gary Craig (Atlantic Region Administrator).
Penjelasan dari FSC bagaimana bentuk kerjasama antara GPdI East Coast USA dengan FSC dapat dilakukan. Dijelaskan bahwa ada 2 macam jenis hubungan GPdI terhadap FSC, yaitu dapat merupakan ‘fellowshipping church’ atau merge menjadi FSC. Penjelasan detail disampaikan dengan jelas oleh FSC.

V. Ajaran

Pengajaran yang ditekankan di gereja ini, berbeda dengan gereja karismatik lainnya. yang paling dominan adalah mengenai Roh Kudus di dalam Kisah para Rasul 2 dimana murid murid mengalami kepenuhan Roh Kudus. Dengan kuasa Roh Kuduslah Petrus dan murid murid lainya mengabarkan injil dan gereja lahir. Gereja GPdI meyakini bahwa akan ada antiKristus yang akan memerintah 3.5 tahun, kerajaan 1000 tahun damai, dan kedatangan Yesus yang keduakali.

VI. Sejarah GPdI

Berdirinya Gereja Pantekosta di Indonesia tidak terlepas dari kedatangan dua keluarga missionaris dari Gereja Bethel Temple Seattle, USA ke Indonesia pada tahun 1921 yaitu Rev. Cornelius Groesbeek dan Rev. Richard Van Klaveren keturunan Belanda yang berimigrasi ke Amerika. Dari Bali maka pelayanan beralih ke Surabaya di pulau Jawa tahun 1922, kemudian ke kota minyak Cepu pada tahun 1923. Di kota inilah F.G Van Gessel pegawai BPM bertobat dan dipenuhkan Roh Kudus disertai/disusul banyak putera – puteri Indonesia lainnya, yang kemudian menjadi pionir-pionir pergerakan Pantekosta di seluruh Indonesia.
Karena kemajuan yang pesat, maka pada tanggal 4 Juni 1924 Pemerintah Hindia Belanda mengakui eksistensi “De Pinkster Gemeente in Nederlansch Indie” sebagai sebuah “Vereeniging” (perkumpulan) yang sah. Dan oleh kuasa Roh Kudus serta semangat pelayanan yang tinggi, maka jemaat-jemaat baru mulai bertumbuh dimana-mana.
Tanggal 4 Juni 1937, pemerintah meningkatkan pengakuannya kepada pergerakan Pantekosta menjadi “Kerkgenootschap” (persekutuan gereja) berdasarkan Staatblad 1927 nomor 156 dan 523, dengan Beslit Pemerintah No.33 tanggal 4 Juni 1937 Staadblad nomor 768 nama “pinkster Gemente” berubah menjadi “Pinksterkerk in Nederlansch Indie”. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1942, nama Belanda itu diubah menjadi “Gereja Pantekosta di Indonesia”. Ketika itu Ketua Badan Pengoeroes Oemoem ( Majelis Pusat) adalah Pdt. H.N Runkat.
Selain perkembangan perlu juga dicatat beberapa perpecahan yang kemudian melahirkan gereja-gereja baru dimana para pendirinya berasal dari orang-orang GPdI antara lain : Pdt. Ho Liong Seng (DR.H.L Senduk) pendiri gereja GBI yang bersama Pdt. Van Gessel pada tahun 1950 berpisah dengan GPdI dan mendirikan GBIS, Pdt. Ishak Lew pada tahun 1959 keluar dan mendirikan GPPS, sebelumnya pada tahun 1936 Missionaris R.M. Devin dan R. Busby keluar dan membentuk Assemblies of God, tahun 1946 Pdt. Tan Hok Tjoan berpisah dan membentuk Gereja Isa Almasih dan lain-lain sebagainya.
Seperti pepatah mengatakan ‘Tak ada gading yang tak retak, demikianpun dengan perkembangan Gereja Pantekosta di Indonesia yang tidak luput dari perpecahan. Perpecahan ini disebabkan oleh:
a. Ketidaksamaan faham pelajaran. (Ajaran Yesus Only yang menganggap Nama Yesus meliputi tiga pribadi Trinitas, sehingga pembaptisan cukup kalau dilakukan dalam nama Yesus saja. Ajaran ini dibawa masuk dari Amerika Serikat oleh F.G van Gessel).
b. Ketidakpuasan terhadap organisasi. (Ada tidaknya hak seorang perempuan untuk memegang kedudukan kepemimpinan dalam gereja, Hubungan antara jemaat setempat dengan organisasi pusat, misalnya dalam hal milik gereja, Prestise suku atau individual).
Beberapa diantara mereka akhirnya memisahkan diri dari organisasi GPdI dan membentuk organisasi yang baru. Beberapa diantaranya tercatat sebagai berikut:
- Th.1931. Zs.M.A Van Alt keluar dari ‘Pinkster Gemeente’ dan mendirikan Pinkster Zending (Gereja Utusan Pantekosta).
- Th. 1931. F. van Akoude keluar dan mendirikan Gemeente van God, kemudian hari dikenal dengan nama Gereja Sidang Jemaat Allah.
- Th 1932.Pdt.Thiesen keluar dari ‘Pinkster Gemeente’ dan mendirikan Pinkster Beweging yang kemudian dikenal dengan nama Gereja Gerakan Pantekosta.
- Th.1936. R.M.Devin dan R.Busby keluar dan membentuk “Sidang-sidang Jemaat Allah” (Assemblies of God).
- Th.1941.Pdt.D.Sinaga keluar dari ‘de Pinksterkerk in Nederlandch Indie’ dan mendirikan Gereja Pantekosta Sumatera Utara atau dikenal dengan nama GPdI Sinaga.
- Th.1946.Pdt.Tan Hok Tjwan keluar dari ‘de Pinksterkerk in Nederlandch Indie’ dan mendirikan Sing Ling Kau Hwee yang kemudian pada tahun 1957 menjadi Gereja Isa Almasih.
- Th.1948.Pdt. Renatus Siburian dan saudaranya, Lukas Siburian keluar dan bergabung dengan Gereja Pantekosta Sumatera Utara yang juga dikenal dengan nama GPdI Siburian dan sekarang GPI
- Th.1950. Pdt.Ho Liong Seng (DR.H.L Senduk) mendirikan Gereja Bethel Indonesia.
- Pada tahun 1951 beberapa pendeta keluar dan mendirikan Gereja Sidang Jemaat Pentakosta.
- Th.1952, pada tanggal 21 Januari di Surabaya, 22 Pendeta Pantakosta memisahkan diri dan membentuk organisasi gereja baru yaitu Gereja Bethel Injil Sepenuh. Rev.Van Gessel sebagai pemimpin rohani berkedudukan di Surabaya dan Pdt.H.L.Senduk sebagai pemimpin organisasi (Ketua Badan Penghubung) berkedudukan di Jakarta.
Pada tahun 1957 GBIS pecah dan Pdt.G.Sutupo dan Ing.Yuwono mendirikan Gereja Bethel Tabernakel (Pada tahun 1970 Gereja Bethel Tarbernakel pecah dan Ing. Yuwono mendirikan Gereja Pentakosta Tarbernakel). Pada tahun 1960 GBIS pecah lagi dan Pdt.A.Parera mendirikan Gereja Nazareth Pentakosta (GNP). Pada tahun 1969 GBIS pecah lagi dan Pdt.H.L.Senduk mendirikan Gereja Bethel Indonesia (GBI) dan Pdt. Jacob Nahuway mendirikan GBI Mawar Saron.
- Th.1959.Pdt.Ishak Lew keluar dan membentuk Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.
- Th.1966.Pdt. Karel Sianturi dan Pdt.Sianipar keluar dan membentuk Gereja Pantekosta Indonesia Sumatera Utara yang juga dikenal dengan nama GPDI Sianturi.
- Th.1966. Pdt. Korompis keluar dan mendirikan Gereja Pentakosta  Indonesia (GPI).
-   Pada tahun 1967 para pemimpin gereja-gereja  Pentakosta di Surabaya dan Timor keluar dan mendirikan Gereja Pentakosta Elim (GPE).
Meskipun perpecahan demi perpecahan terjadi, namun mereka tetap berafiliasi pada satu nama yaitu Pentakosta, sehingga timbul inisiatif untuk menyatukan kembali sikap dan pandangan gereja-gereja beraliran Pentakosta. Hal ini diwujudkan dengan berdirinya Dewan Kerjasama Gereja-gereja Kristen Pentakosta Seluruh Indonesia (DKGKPSI) dan Persekutuan Pentakosta Indonesia (PPI). Tetapi pada tanggal 10 September 1979, kedua organisasi tersebut membubarkan diri dan bergabung menjadi satu wadah dengan nama Dewan Pentakosta Indonesia (DPI).
Pada tahun 1998 organisasi ini berubah menjadi PGPI yang merupakan wadah persekutuan gereja-gereja aliran pantekosta dan kharismatik, seperti: GPdI, GBI, GPI, GBT, GPPS, GTI, GGP, GBIS, GIA dll. Sejak berdirinya, kepengurusan PGPI selalu dipercayakan kepada GPdI. Pada Musyawarah Besar (Mubes) I DPI yang diadakan pada tahun 1984, terpilih sebagai Ketua Umum adalah Pdt. W.H. Bolang. Dan pada Mubes II DPI berhasil memilih Pdt. A.H. Mandey sebagai Ketua Umumnya. Dan Pada Mubes DPI III di Caringin, Bogor, terpilih sebagai Ketua Umumnya adalah Pdt. M.D. Wakkary. Hingga saat ini ada sekitar 58 Sinode/organisasi Gereja beraliran Pentakosta yang bergabung dalam PGPI.
Meskipun sudah mengalami perpecahan beberapa kali, namun GPdI tetap merupakan gereja Pentakosta yang terbesar di Indonesia.  Di antara Gereja-gereja Pentakosta yang terbesar lainnya terdapat Gereja Bethel Indonesia dan Gereja Sidang Jemaat Allah. Jumlah anggota seluruh gereja Pentakosta di Indonesia lebih kurang dua juta. Hal ini berarti, bahwa Gerakan Pentakosta meliputi 10% seluruh umat Kristen di Indonesia. 

VII. serba serbi kemajuan GPdI

Tahun 1930 – 1940

Pada tahun 1931 dari jalan Góndomanan dan jalan Yudonegaran, Yogyakarta, pendeta Abkoede dibantu Pdt.Jóhan Van Der Lip dan adiknya Pdt.Piet Van Der Lip, dengan memakai nama ‘De Pinkster Gemeente’ mereka pindah ke Ngadiwinatan dan empat tahun kemudian pindah ke Poncowinatan dilayani oleh Pdt.Theunis Andriesse. Ternyata di tempat baru itu mereka hanya bertahan beberapa bulan dan kemudian dipindah lagi ke Ronodigdayan menempati rumah kecil yang sangat sederhana.
Melihat keadaan yang menyedihkan itu, seorang ibu anggota gereja bernama Ny.Smith yang suaminya bekerja sebagai pegawai tinggi pada Perusahaan Kereta Api telah membuka kebaktian De Pinkster Gemeente di jalan Sindunegaran, Bumijo. Selanjutnya pada tanggal 20 Agustus 1935 seorang tokoh pengusaha bis Go Djoen Bok mengusahakan rumah yang lebih strategis di jalan Tugu Kulon (sekarang Jl.P.Diponegoro) no. 28 hingga sekarang.
Sedang tempat kebaktian di Ronodigdayan karena keuangan gereja lebih lemah dibanding dengan gereja di Tugu Kulon kemudian dipindahkan ke Bausasran Kidul dibawah pimpinan Pdt.Christ Van Thiel. Antara tahun 1935-1936 dibuka lagi dua gereja masing – masing oleh Pdt.Johan Van Der Lip dengan nama Pinkstervreugd di jalan Ngupasan dan Pdt.Piet Van Der Lip dengan nama Pinksterzending di Sosrowijayan.
De Pinkstergemeente Bausasran semakin berkembang sehingga pada tahun 1937 tempat kébaktian tidak bisa menampung jemaah dan dipindahkan ke jalan Lempuyangan 15 (sekarang Jl.Hayam Wuruk). Pembantu pendeta pada waktu itu ada 5 orang, salah seorang diantaranya adalah Sdr.The Kiem Koei (Raden Gideon Sutrisno).
Di tahun 1932 atau tahun 1933, suami istri Jim dan Faye Patterson mengikuti panggilan Tuhan untuk melayani firman yang hidup itu di daerah Sukabumi, Jawa Barat. Jim diberitakan memiliki pelayanan didalam pengajaran dari kakak tertuanya, W.W.Patterson dan mempunyai pengetahuan tentang bahasa melayu yang cukup. Dimusim bunga tahun 1935, Jim Patterson terkena penyakit TBC yang cukup gawat dan Rev.Offiler menginginkan untuk membawa mereka kembali kerumah mereka, tetapi kesehatan Jim semakin menurun. Jim mengatakan bahwa Ia lebih dekat ke surga dari tanah pelayanannya dari pada ke Seattle.
Tahun 1933 Tuhan mengutus Pdt A.E.Siwi (Ayah sdr.J.K.Siwi) untuk membawa Injil sepenuh ke Sumatra Selatan dan Propinsi Lampung. Pekerjaan Tuhan telah ditekuni dengan gigih. Tahun 1934 sdr.F.L.Tobing, Pdt.Lahinda, Pdt.W.K.Simanjuntak dan Pdt.Tampubolon datang untuk membantu pekerjaan Tuhan di Lampung.
Untuk mengatur strategi perkembangan sdr.Pdt.A.E.Siwi memusatkan pelayanan di Palembang sedangkan pekerjaan Tuhan di Teluk Betung sejak 1937 diserahkan kepada Pdt.Hutagalung. Namun Pdt.Hutagalung pada tahun 1941 berangkat ke Nederland dan pekerjaan di Teluk Betung digembalakan oleh Pdt.Kana Sukono. Beliau seorang hamba Tuhan yang berdedikasi doa puasa untuk mempertahankan pekerjaan Tuhan sampai akhir hayat pada 11 Pebruari 1988.
Kevacuman ini diisi oleh Majelis Pusat dengan menempatan Pdt.D.A.Supit sebagai gembala jemaat Bandar Lampung. Rupanya angin segar menimpa jemaat di Bandar Lampung dengan gembala baru bangkitlah semangat jemaat untuk membangun sebuah gereja yang cukup besar dan megah menghiasi kota Bandár Lampung.
Kesempatan ini tidak di sia-siakan oleh Pdt.D.A.Supit. Seperti pepatah berkata: Tempalah besi selagi panas.” Maka Pdt.D.A.Supit yang memang pernah merintis adanya Sekolah Alkitab Ternate, Iangsung mendorong jemaat untuk membangun Sekolah Alkitab Bandar Lampung. Maka dengan semangat menggebu-gebu jemaat membangun Bangunan Sekolah 3 tingkat yang megah.
Pada tahun 1934, istri dari Rev.Groesbeck sakit kakinya, dan berobat di Semarang. Dokter menyatakan bahwa ia terkena penyakit reumatik, dan harus berjalan dengan tongkat, tetapi kemudian ternyata beliau dinyatakan sakit kanker payudara. Untuk pengobatannya ia dibawa ke Surabaya, dan seorang wanita pemilik rumah memberikan sebuah kamar untuk dihuni. Namun dokter tidak sanggup mengobati lagi, dan akhirnya ibu Groesbeck meninggal dunia pada tahun 1934 dan dikuburkan di Surabaya. Semasa hidupnya ibu Groesbeck merupakan seorang pengkhotbah yang baik dan biasa berkhotbah menggantikan Rev.Groesbeck bila beliau tidak ada ditempat.
Kemudian keluarga ini kembali ke Solo, namun Rev.Groesbeck agak kurang antusias lagi. Ia mulai membangun jemaat di Madiun, Klaten dan beberapa kota lain di Jateng dan ada banyak suku Jawa yang kenal Kristus. Kemudian beliau memutuskan menjadi penginjil dari kota ke kota lain.
Setelah beberapa lama kemudian mereka memutuskan menjual perabot rumah dan pindah ke Surabaya. Rev.Groesbeck membantu mengajar di Sekolah Alkitab, karena Rev.W.W.Patterson sudah memulai Sekolah Alkitab di sana, pada tahun 1935. Setelàh pernikahan Jennie, Rev.Groesbeck dan Corrie kembali keladang Tuhan pada Agustus 1939. Mereka datang ke Indonesia bersama dengan Ray dan Beryl Busby.
Mereka berada di kota Surabaya dalam pelayanan kebaktian dirumah-rumah, namun sewaktu Perang Dunia II pecah, mereka harus meninggalkan Indonesia bersama dengan missionari lain. Mereka sudah mencoba datang ke konsulat Amerika untuk memohon nasihat dan kemudian dinasihatkan kemana mereka pergi harus membawa surat surat penting. Ada beberapa diantara orang-orang asing yang mengungsi ke gunung-gunung. Namun akhirnya dengan kapal terakhir mereka harus kembali ke Amerika.
Perkembangan jemaat di berbagai tempat menuntut tenaga- tenaga terlatih yang sanggup memenuhi tantangan zaman, karenanya pada tahun 1935 lahirlah inisiatif untuk mengadakan Lembaga Pendidikan Alkitab. Sekolah Alkitab pertama gereja Pantekosta dibuka oleh penginjil William West Patterson di Surabaya, Jawa Timur pada bulan Januari 1935 yang diberi nama Nederlandsche Indie Bybel Institut (NIBI) bertempat di JI. Embong Malang 63, dengan dibantu oleh Pdt. F.G.Van Gessel, Rev. Johnson, Pdt.H.N Runkat, Pdt.W.Mamahit dan banyak lagi pelopor-pelopor dari Bethel Temple yang turut membantu sehingga ada kurang lebih lima belas Sekolah Alkitab didirikan serta dioperasikan dibawah orang-orang kebangsaan Indonesia termasuk juga guru-guru yang mengajar. Namun dengan pecahnya Perang Dunia II, maka Rev.W.W.Patterson harus kembali ke Amerika dan Nederlandsche Indie Bybel Institut ditutup.
Pada suatu hari di tahun 1935 ketika F.G.Van Gessel yang berkebangsaan Belanda ini membaca Alkitabnya, beliau baru saja pulang dari Pacet, daerah pegunungan di Jawa Timur. Di sana beliau bergumul dalam doa puasa bersama hamba-hamba Tuhan lainnya selama tiga hari.
Ketika membaca Yohanes 1:14 beliau menerima wahyu Tuhan. Tidak seperti biasanya ayat itu dibaca sebagai: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita”. Beliau membacanya seperti yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kata “berdiam” diganti dengan kata “tabernakel”. Jadi ayat itu menjadi “Firman itu menjadi daging dan bertabernakel  di antara kita”.
Pengertian tentang istilah asli Yunani “skenoo” dan latar belakang pelajaran tabernakel memberikan beliau pengertian yang lebih luas tentang ayat tersebut. Hal ini membuat beliau berkeinginan untuk mengadakan pelayanan yang berpusat pada pengajaran Tabernakel. Ini merupakan cetusan pelayanan yang kemudian dinamakan Kabar Mempelai Internasional.
F.G.Van Gessel lahir di Blitar, Jawa Timur pada 9 Desember 1892. Memulaikan kehidupannya sebagai pekerja di perusahaan minyak yang dikelola pemerintah Belanda. Tetapi pada tahun 1923 beliau berhenti dari kedudukannya yang tinggi di perusahaan itu untuk memenuhi panggilan Tuhan dalam suatu penglihatan tentang Anak Domba Allah, Yesus sebagai Mempelai Pria Surga. Ketika itu beliau membaca kitab Wahyu 19:7 danWahyu 21:9-10. Penglihatan itu diterima sebagai panggilan untuk melayani Tuhan.
Pelayanan 2 orang penginjil Amerika yang berasal dari Belanda, Cornelius Groesbeck dan Richard Van Klaverans, serta pengalaman istri beliau dalam baptisan Roh Kudus memegang peranan penting dalam pembaharuan kehidupan rohaninya.
Penglihatan beliau tentang Mempelai Pria Surga membangkitkan gairah yang besar terhadap Allah dan PengajaranNya. Hal inilah yang mendorong beliau bersama sekelompok hamba-hamba Tuhan Indonesia pergi ke desa Pacet di pegunungan Jawa Timur di mana mereka berdoa dan berpuasa selama 3 hari berturut-turut.
Pengertian beliau tentang Yohanes 1:14 sesudah doa dan puasa di Pacet menjadi pusat pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai. Sejak itu beliau menerima pembukaan demi pembukaan rahasia Firman Allah. Ayat itu dipegangnya sebagai janji Allah bahwa pengajaran-pengajaran yang beliau terima dari Tuhan akan makin melimpah dengan berjalannya waktu.
Tahun-tahun berikutnya Van Gessel berkobar-kobar dengan pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai ini. Beliau mendirikan gereja dan sekolah Alkitab di Surabaya. Pengajaran ini menyebar cepat ke propinsi lain di Indonesia.
Pdt.Van Gessel meninggal  pada umur 66 tahun (21 Juni 1958) di Hollandia, New Guinea (sekarang dinamakan Jayapura, Irian Jaya). Beliau meninggal setelah selesai menyusun semua buku dalam Alkitab menurut susunan dan pengajaran Tabernakel. Apa yang beliau kerjakan terbukti menjadi suatu karya yang penting karena telah menjadi rangka dasar dari penjelasan pada Alkitab. Ini dapat dilihat dari pertumbuhan yang pesat di setiap tempat pengajaran itu diajarkan di kepulauan Indonesia yang luas ini.
Sepuluh hari sebelum meninggal Pdt.Van Gessel mewariskan pengajaran Tabernakel dan Kabar Mempelai ini kepada menantu laki-lakinya, Pdt.Carl J.Totaijs yang dengan setia melayani bersama beliau dalam menyebarkan pengajaran ini di Niew Guinea. Tepat seperti dijanjikan Allah, pembukaan firman Allah yang beliau terima menyebar tidak hanya di Indonesia tapi juga di bagian lain di dunia. Pdt.Carl Totaijs terus menyebarkan pengajaran ini di Belanda yang menjadi pusat pelayanan internasional.
Pada tahun 1935 Sdr.Pdt.Siloi datang merintis pekerjaan Tuhan di Kupang, disusul Sdr.Tuela, Sdr. Pattirajawane dan Sdr.W.F.L.Tobing selesai menempuh Pendidikan NIBI 1940 ke Teluk Betung, dan pada tahun 1942 melayani ke Kupang.
Perkembangan ajaran Pantekosta berkembang begitu pesatnya sehingga pemerintah Hindia Belanda akhirnya harus memberi pengakuan kepada gerakan Pantekosta ini yang dituangkan dalam Beslit Gubernur Jenderal nomor 29 tanggal 24 Juni 1937 menjadi \”De Pinkstergemeente in Nederlandsch Oost Indie\”, bahkan  kemudian dengan Beslit nomor 33 pada tanggal 4 Juni 1937 diumumkan dalam Staatblad nomor 368 diakui sebagai \”Kerkgenootschap\” (Badan Gereja) dengan nama \”De Pinksterkerk in nederlandsch Oost Indie\”. Dengan pecahnya Perang Dunia II dan beralihnya kepengurusan gereja ke tangan putra-putra Indonesia, maka pada tahun 1942 nama gereja pun mulai disebut menjadi \”Gereja Pantekosta di Indonesia\”.
Di akhir tahun 1930 dan 1940an beberapa orang missionari meninggalkan Bethel Temple pergi ke Indonesia, diantara mereka adalah Ralph Devin family, pergi ke  Ambon, Ray and Beryle Busby, Ray dan Ruth Jackson, Bob dan Mary Edmondson serta Roberta anaknya, Al dan Hazel Edmondson, Inice Presho, Pdt. Groesbeek dan Corrie anaknya, suami istri Van Klaverans, W.W.Patterson beserta keluarga serta Joe dan Jean McKnight, semua diatas kecuali Van Klaverans harus berangkat dari pelabuhan di Surabaya dibawah kekuasaan pemerintah Jepang pada bulan Januari tahun 1942. Mereka semua sampai dengan selamat dengan perlindungan Tuhan dari New Orleans, Louisiana.
Tahun 1936, R.M.Devin dan R.Busby keluar dan membentuk “Sidang-sidang Jemaat Allah” (Assemblies of God).
Pada tahun 1936 seorang bekas pelaut kapal Belanda de twalef de provinsi bermarga Purba setelah bertobat di Surabaya, mémbawa injil Pantekosta ke Tanah Karo. Pulau Sumatra yang dikenal dengan istilah “Pulau Perca” ini mendapat lawatan Injil Tuhan. Melalui beliau lahir pemimpin-pemimpin seperti D.M.Sinukaban dan Sinuhadji.
Pada tahun 1938 Paul Counstan Simanjuntak datang dari Palembang dan memberitakan injil ke Tanah Tapanuli. Kebaktian dimulai di kota Balige. Kemudian muncul Sdr.Lukas Siburian, Renautus Siburian, W.F.Siahaan dan lain lain.
Di Medan pada tahun 1939 didirikan Sekolah Alkitab oleh Ray Jackson dari USA. Untuk lebih mempercepat penginjilan di Sumatra pada tahun 1958 didirikan Sekolah Alkitab di Pematang Siantar. Namun oleh karena sesuatu hal, maka Sekolah Alkitab Pematang Siantar ditinggalkan dan pada tahun 1970 Sdr.D.G.Peterson memulai Sekolah Alkitab di Purbasari dan diresmikan oleh Pdt.A.H.Mandey. Dari Sekolah Alkitab ini telah keluar hamba bamba Tuhan yang bekerja di seluruh Sumatra.
Setelàh selesai pendidikan di Nederlandche Indie Byble Institut Surabaya pada tahun 1938, Sdr.J.M.P.Batubara Sr membuka ladang baru di Lahat, dan dari sini ia merintis pekerjaan Tuhan di Lubuk Linggau. Namun pada bulan April 1940 Tuhan gerakkan hatinya untuk pekabaran Injil di Pontianak, Kalimantan Barat. Tuhan memberkati pekerjaan Tuhan di Pontianak sehingga jumlah anggota menjadi 30 orang, namun sewaktu Perang Dunia II Pemerintah Belanda memerintahkan untuk berimigrasi karena serangan tentara Jepang. Itu sebabnya pekerjaan Tuhan di Pontianak dan Singkawang ditinggalkan. Ini terjadi pada tanggal 26 Januari 1942.
Sekitar tahun 1940 an, Pdt.Yan Awondatu dan istri memulai pelayanan GPdI di Cianjur. Mereka adalah orangtua dari Pdt.J.E.Awondatu. Pada tahun 1960-an gereja lama didirikan di Jl.Hasyim Asyari 75 Cianjur. Berkat kemurahan Tuhan Yesus, gereja baru didirikan dilokasi yang sama dan diresmikan oleh Pdt.A.H.Mandey pada tanggal 12 Januari 1998. Penggembalaan GPdI di Cianjur kemudian dilanjutkan oleh Pdt.J.E.Awondatu dan istri, Ibu Melanie Handayani. Mereka dikaruniai seorang putra, Revi Awondatu dan seorang putri, Louis Helga Awondatu.

Tahun 1940 – 1950

Pada tahun 1941, Pdt.D.Sinaga keluar dari ‘de Pinksterkerk in Nederlandch Indie’ dan mendirikan Gereja Pantekosta Sumatera Utara. Tahun 1942 – 1947. Dengan pecahnya Perang Dunia ke II, dan sesudah perang dunia II, pimpinan GPdI adalah Pdt.H.N.Runkat menggantikan Rev.Van Gessel karena gerakan nasionalisme. Pimpinan organisasi tersebut kemudian diserahkan kepada putera-putera Indonesia dan disebut Badan Pengoeroes Oemoem (B.P.O) dengan susunan personalia sebagai berikut :
Pdt.H.N.Runkat (Ketua) – Jakarta
Pdt.S.I.P.Lumoindong – Semarang
Pdt.R.M.Soeprapto – Malang
Pdt.R.O.Mangindaan – Mojokerto
Pdt.Liem Bian Hok - Tulungagung
Pdt.L.Nanlohy - Lumajang.
Selama lima tahun pemerintah Jepang menduduki Indonesia, penginjil-penginjil dari Bethel Temple menjadi saluran berkat bagi banyak jemaat disini. Bulan Maret tahun 1947, Joe dan Jean McKnight berserta anak mereka, Joann, Evelyn Thiederman, Pdt.W.W.Patterson dan keluarga, Carol Jessup, berlayar kembali menuju Indonesia.
Perintis kabar Pantekosta di kepulauan Sangir Talaud adalah ibu Pdt.Saripada. Ia memulai pekerjaan di Manganitu, sebuah desa di Sangir besar. Kemudian disusul dengan kedatangan Kel.Piang Tjoen Hong yang meneruskan pekerjaan yang pernah dirintis oleh Ibu Saripada. Pdt.Piang Tjoen Hong kemudian membuka pekabaran Injil di Tahuna (Ibu kota Kabupaten Sangir Talaud). Kel.Piang Tjoen Hong sangat menderita dalam hidupnya. Piring makannya dari seng, dan kaleng menjadi tempat minumnya. Ia sangat menderita karena Injil, sampai ia mati. Kemudian datang keluarga Pdt.D.L.Masie melanjutkan perjuangan Pdt.Piang Tjoen Hong.
Pada bulan September 1948 datang ke Manganitu, Tahuna serombongan pendeta dari Menado yaitu: Pdt.S.J.Sito, Pdt.C.M.Elias, Pdt.C.A. Lahinda dan ex angkatan 1 Sekolah Alkitab Langowan Sdr.S.Sriyoto dengan accordionnya. Lawatan ini dilanjutkan ke P.Siau dan ditempat ini mereka mengadakan kebaktian perdana, kemudian mereka pulang ke Menado. Rupanya Roh Tuhan menggerakkan hati Sdr.S.Sriyoto saat itu dan ia merasa terpanggil melayani pekerjaan di P.Siau. Olehnya dengan menumpang kapal motor Perindo Sdr.Sriyoto pada tanggal 8 Desember mendarat di Hulu-Siau. Maka pada tanggal 11 Desember 1948 Sdr.Stefanus Sriyoto dengan resmi memulai pelayanan di Hulu-Siau. Kebaktian dimulai dengan Kebaktian Sekolah Minggu dan ia memainkan accordionnya supaya banyak membantu mengerahkan massa di Siau. Maka segera dimulai kebaktian orang dewasa juga. Hingga pada bulan Januari 1949 sudah terdapat 50 anak dan orang dewasa yang mengikuti kebaktiannya. Dan sesudah 3 bulan diadakan baptisan air bagi 13 jiwa. Puji Tuhan. Tahun berikut dibuka kebaktian di Pehe, dan tahun berikutnya lagi dibuka kebaktian di Ondong.
Untuk strategi perkembangan selanjutnya, Sdr.Julianus Repi mengadakan kursus Latihan Pengerja di Winebetan Langowan, kursus ini dimulaikan pada tahun 1947 dan telah menghasilkan banyak pengerja. Hampir 250 orang pernah berada dibawah didikannya. Pdt.J.Repi seorang pendidik yang keras dan disiplin, namun pelayanannya sangat diberkati Tuhan. Salah seorang anak asuh yang sampai saat ini masih bertahan adalah Pdt.A.S.Kaawoan yang menjadi Pemimpin Sekolah Tinggi Alkitab Langowan. Atas jasa-jasa ibu Etik Pandelaki maka di Sulawesi Utara didirikan “Panti Asuhan” yang pertama di lokasi Air mandidi.
Tahun 1948, setelah selesai Perang Dunia II, sekembalinya Rev.W.W.Patterson dari USA ke Indonesia untuk mendirikan sekolah Alkitab di Jakarta, tetapi karena situasi keamanan yang belum mengijinkan, dan karena P.Jawa masih dilanda revolusi fisik, maka beliau berangkat menuju Sulawesi Utara untuk membuka sekolah Alkitab di sana. Namun sementara melakukan persiapan, datanglah panggilan dari jemaat Bethel Temple Seattle supaya beliau menggembalakan jemaat di sana menggantikan Rev.W.H.Offiler. Karena Rev.W.W.Patterson harus kembali ke Amerika, maka beliau meminta Pdt.Sito Swie Yen (Samuel Yusak Sito), gembala jemaat Tumalutung (Sulawesi Utara, Ton sea) untuk membuka Sekolah Alkitab.
Kepada Pdt.S.J.Sito beliau memberikan uang tunai sebesar Rp. 7.500, sebuah radio dan 4 sepeda motor kecil untuk diuangkan sebagai bekal pembukaan sekolah Alkitab di Langowan. Sedangkan untuk Pdt. S.J.Sito pribadi diberikan 1 karung beras dan 1 drum berisi makanan kaleng. Dengan modal pemberian Rev.W.W. Patterson, maka Pdt.SJ.Sito membeli sebidang tanah di samping gereja Pinkster Beweeging Langowan berukuran 30 x 10 m dengan harga Rp.2.500. Dibelinya juga 2 buah rumah papan berukuran 6 x 7 m yang kemudian dipindahkan ke lokasi dimana sekolah Alkitab akan didirikan. Sisa uang digunakan untuk membuat meja dan kursi belajar. Dengan demikian dimulailah angkatan perdana Sekolah El’kitab Bethel (Sekolah Alkitab Langowan) pada 4 Maret 1949 dengan 97 siswa-siswi. Mereka antara lain adalah Sdr.S.Sriyoto, Sdr.Mamangkey, Sdr.Mangkey, Sdr.Tjoa Kee Yao, Sdr.Anakota, Sdr.Zr.Benyamin dan lain-lain dan tamat pada 3 September 1949. Perlu dicatat sebelum sekolah Alkitab ini dimulai Pdt.Repi telah mengadakan kursus Alkitab 4 bulanan tiap angkatan yang dimulai pada tahun 1948.
Angkatan perdana Sekolah El’kitab Bethel terbagi 2 kelompok, yaitu siswa-siswi biasa dan para gembala jemaat. Untuk siswa-siswi biasa pendidikan selama 6 bulan dan telah diluluskan 55 orang. Sedangkan untuk para gembala jemaat selama 4 bulan dan telah diluluskan 18 orang. Biaya asrama berupa 15 kg beras (saat itu harga beras 75 sen per kg) ditambah Rp.2,50 untuk stensilan bahan pelajaran.
Pendidikan theologia terus berkembang di Gereja Pantekosta, dan pada tahun 1948 itu juga datang Rev.R.E.Edmondson, utusan lnjil dari Bethel Temple Seattle Amerika Serikat, dan membuka Sekolah Alkitab di Lawang pada tahun 1949. Untuk 6 tahun lamanya sekolah Alkitab itu bertempat di Lawang dan pada September 1959 dipindahkan ke Beji, Batu. Dan kita patut bersyukur karena sekarang Sekolah Alkitab Beji telah berkembang pesat dengan fasilitas yang memadai. Di bawah asuhan Pdt. A.H. Mandey dan Pdt. J.M P.Batubara telah dibangun sebuah perumahan guru yang indah, sebuah asrama bertingkat yang mampu menampung 250 siswa, juga tempat Youth Camp untuk pembinaan pemuda setiap tahun.
Untuk mengikuti gerak laju dunia pendidikan maka Panitia Pembangunan Sekolah Alkitab Beji (Batu) telah membangun sebuah gedung auditorium berkapasitas 2.500 orang yang menelan biaya hampir 500 juta rupiah. Sungguh, Dialah Allah “JEHOVAH JIREH” dan EL – SHADDAI, itulah sebabnya sebagai tanda ucapan syukur pada Allah, asrama pria berkapasitas 250 siswa dinamai EL’SHADDAI. Bangunan auditorium ini diselesaikan dalam waktu 7 bulan dan ditahbiskan pada September 1991 menjelang pembukaan MUBES XXVII.
Selain Sekolah Alkitab Langowan (Sulawesi Utara) dan Beji / Batu (Jawa Timur), juga didirikan Sekolah Alkitab di Biak (Irian Jaya), di Purbasari (Sumatera Utara), di Malino (Sulawesi Selatan), di Palembang (Sumatera Selatan), di Bandar Lampung  (Lampung), di Tentena (Sulawesi Tengah), di Balikpapan (Kalimantan Timur), di Anjungan (Kalimantan Barat), di Ambon (Maluku), di Salatiga (Jawa Tengah), di Cianjur (Jawa Barat), dan di Kupang (Nusa Tenggara Timur).
Di samping Sekolah- sekolah Alkitab tersebut, masih ada 3 Perguruan Tinggi yaitu:
1. Jember Bible Collage (JBC). Sekolah Tinggi Alkitab / Seminari Jember (Jawa Timur) Pimpinan: Pdt. Dr. L. Lapian, Alamat: P0 Box 129, Jember / JI. Panglima Sudirman 42, Jember 68118. TeIp. (331) 21943, 82842.
2. Sekolah Tinggi Alkitab Salatiga (Jawa Tengah). Akademi Theologia Alkitab Salatiga (ATHAS) Pimpinan: Pdt. J.M.P. Batubara Jr. S.Th. Alamat: P0 Box. 17, Salatiga 50712.
3. Sekolah Alkitab Langowan (Sulawesi Utara) Pimpinan: Pdt. A.S. Kaawoan S.Th. Alamat: Raranon Koyawas, Langowan


Tahun 1970-1980
GPdI Malaysia
Sekitar tahun 1970-an GPdI mulai melangkah membawa Api Pantekosta ke Malaysia. Perjuangan GPdI Malaysia khususnya yang ada di Sabah, diperjuangkan oleh Ibu Pdt.Agnes Lembang. Ibu pendeta Agnes pertama-tama melayani di gereja Anglikan Tawau, Sabah-Malaysia, kemudian melayani di gereja Sidang Injil Borneo (SIB), sambil mereka bergumul untuk dapat berdiri sendiri.
Pada tahun 90-an mereka mendapat surat izin dari kerajaan Malaysia yang bernama Pertubuhan Persaudaraan Imanuel Tawau-Sabah sampai sekarang. Dan melalui hal ini mereka menggumuli daerah-daerah yang lain. Pada tahun 2001 daerah Lahat Datu dan Sandakan mendapat surat izin. Semua tempat yang sudah mendapat surat izin tersebut digembalakan oleh hamba-hamba Tuhan dari GPdI.
Diantara mereka adalah sebagai berikut:
1.GPdI atau Pertubuhan Imanuel Tawau-Sabah Malaysia, gembala: Pdt.Marthen Mangala. Tawau, Sabah-Malaysia.
2.GPdI atau Pertubuhan Penganut Ugama Kristian Imanuel Lahat Datu, Sabah-Malaysia, gembala: Pdm.Andreas Petrus, Lahat Datu, Sabah.
3.GPdI atau Pertubuhan Persaudaraan Kristian Imanuel Sandakan, Sabah-Malaysia. Gembala: Pdm.Abel Benyamin, berasal dari Sulawesi-Selatan, lulusan Sekolah Alkitab Malino, Ujung Pandang. Dan lulusan Sekolah Alkitab Palembang, kelas dua.
Majelis Daerah GPdI Malaysia di ketua oleh Pdt.Marthen Mangala, dan telah terbentuk wadah persekutuan hamba-hamba Tuhan GPdI di Malaysia yang pada tahun 2000 telah diresmikan oleh Ketua Majelis Pusat Bapak Pdt.A.H Mandey dan Bapak Pdt.Daantje Supit.
Januari 1971 Pdt.Yoram Katuhe dan keluarga, membuka di Selat Panjang dan Pdt.Robert J. Kumayas dan keluarga datang serta merintis ladang baru di Riau Daratan yaitu kota Dumai. Kota pelabuhan minyak ini diserbu Injil Kristus, dari tempat ini, Pdt. Robert J.Kumayas mengembangkan sayap ke Sinaboy. Sei Bakau, Sei Pakning, Mórini, Bukit Timah dan Purnama, Rupat.
Matt Lambert juga membantu pelayanan mereka di Sumatra Utara pada tahun 1973. Pada bulan Januari tahun 1976, Matt dan Su menikah dan lanjut mengajar bersama dengan keluarga Peterson untuk beberapa tahun. Dan dan Lavonne Peterson kembali ke rumah mereka diawal tahun 1986 dan membantu melayani Pdt. Brodland di Bethel Temple sampai bulan Juli tahun 1987. Matt dan Su Lambert juga pernah melayani di Bethel Temple, Mountlake Terrace untuk beberapa waktu sebelumnya.
Bob dan Marian Brodland mengundurkan diri sebagai gembala di Bethel Temple di hari Minggu pertama bulan Agustus tahun 1992. Pdt. Gordon Adair dari Auckland, New Zealand menjadi gembala sementara untuk beberapa bulan sampai Dan dan Lavonne Peterson mengambil alih pada hari Minggu tanggal 27 Januari tahun 1993. Orang tua dari Dan, Don dan Carol Peterson, menjadi pendeta señior di Mountlake Terrace.
Pada tanggal 8 Pebruari 1973 terjadi lagi perubahan susunan Pengurus Pusat sebagai berikut :
Pejabat Ketua : Pdt.W.H.Bolang -Jakarta
Sekjen: Pdt.A.H.Mandey -Jakarta
Bendahara: Pdt.H.Kristianto -Jakarta
Komisaris I: Pdt.J.M.P.Batubara -Surabaya
Komisaris II: Pdt.B.Manoah -Surabaya
Penasehat : Pdt.R.Gideon Sutrisno -Yogyakarta
 salah satu cabang di GPdI Jl. S. Parman yang digembalakan oleh Ibu Pdt. R. N. Wakkary – Sorongan diserahkan kepada Pdt. H. B. Tambuwun. Dan sejak dalam penggembalaan Pdt. H. B. Tambuwun, jemaat terdiri dari 3 keluarga dan 1 pemudi. Tahun 1976 Pdt. H. B. Tambuwun pulang ke kampung halaman Sulawesi Utara, pada tanggal 28 Agustus 1978 menikah dengan seorang pemudi asal jemaat GPdI El-Shaddai Sario, dan waktu itu sedang berpraktek di Gereja Pantekosta Pusat Samratulangi – Manado Sulawesi Utara, yaitu Pdp. Selvie. W. Mumu.
Pada bulan september 1976 bertolak ke Sumatera untuk pelayanan. Tahun 1976 bulan oktober menyewa tempat ibadah di Gang Ganefo No. 2 Padang Bulan Medan, yang sebelumnya beribadah di rumah Ibu Sinulingga di Gg. Keluarga Titi Rante dengan nama Jemaat GPdI Pattimura Padang Bulan, sesuai nama jalannya.
Tahun 1992, membangun kembali Gereja dengan ukuran 13 x 16 m, karena jemaat makin bertambah-tambah.
Tahun 1995 membeli tanah di belakang dengan ukuran 12 x 10 m dan tahun 2002 tanah tersebut dibangun pastori dengan ukuran tanah diatas, dan inilah pastori sampai sekarang.
Sampai sekarang ada beberapa cabang pelayanan GPdI El-Shaddai Medan :
Tanggal 22 Mei 1994 membuka cabang di Desa Namutrasi – Langkat, dan telah memiliki gereja ukuran 10 x 15 m, lahan 13 x 38 m dengan jumlah jemaat 40 KK (kepala keluarga).
02 September 1996 membuka pelayanan cabang di perkebunan Sawit Seberang – Langkat dan telah memiliki 2 gereja dan dilayani oleh hamba-hamba Tuhan muda.
11 Oktober 1995 membuka pelayanan cabang di Desa Tanjung Anom dan sudah diserahkan ke Pdt. H. Kalangi.
28 Juni 1999 membuka pelayanan cabang di Milala Rumah Tengah dan sudah diserahkan ke Pdt. B. Purba.
Bertahun-tahun dijalani dengan sukacita, pelayanan makin berkembang sehingga sekarang GPdI El-Shaddai telah memiliki Sel sebanyak 14 sel keluarga dan 6 sel wanita, Tim Pelayan Kasih yang telah dibentuk beberapa tahun lalu dengan pelayanan antara lain:
Pelayanan ke Rumah Sakit setiap hari Minggu.
Membagi-bagi pelayanan kasih ke gereja-gereja yang sedang merintis.
Menyiapkan sarana tempat untuk hamba-hamba Tuhan dari luar kota, sekaligus menampung orang-orang yang sakit.
Tahun 2007, sedang mempersiapkan pembangunan gereja karena tidak memadai lagi, walaupun Ibadah minggu telah di adakan 3 gelombang setiap hari minggu.
Dengan kemurahan Tuhan Jemaat yang pernah mengecap berkat-berkat Rohani di Jemaat El-Shaddai telah tersebar keseluruh pulau-pulau di Indonesia, dan beberapa yang telah menjadi hamba Tuhan bahkan pemimpin-pemimpin gereja.
1974. GPdI Tugu Diponegoro, Yogyakarta.
Gereja Pantekosta di Yogyakarta mulai diperkenalkan oleh Pdt. S.I.P. Lumoindong dengan membuka kebaktian pertama pada tahun 1928 di Jalan gupasan (Jalan Bhayangkara).
Antara tahun 1928–1930 pindah ke Jalan Gondomanan (Jalan Brigjen Katamso), dan Jalan Yudonegaran dipimpin oleh Pdt. Abkaude dibantu Pdt. Johan Vander Lip dan adiknya Pdt. Piet Vander Lip.
Pada tahun 1931 dengan nama De Pinkster Gemeente pindah lagi ke Jalan Ngadiwinatan.
Pada tahun 1935 pindah lagi ke Jalan Poncowinatan dipimpin oleh Pdt. Theunis Andriese, ini hanya bertahan beberapa bulan dan pindah lagi ke Jalan Ronodigdayan menempati rumah kecil yang sangat sederhana.
Melihat keadaan yang menyedihkan ini, seorang ibu anggota gereja benama Ny. Smith yang suaminya bekerja sebagai pegawai tinggi di N.I.S. (sekarang PT. KAI) membuka sendiri kebaktian De Pinkster Gemeente di Jalan Sindunegaran Bumijo.
Pada tanggal 20 Agustus 1935 seorang tokoh pengusaha bus bernama Go Djoen Bok mengusahakan sebuah rumah yang lebih baik dan strategis di Jalan Toegoe Koelon (Jalan P. Diponegoro) no. 28 hingga sekarang dipakai sebagai tempat ibadah Gereja Pantekosta. De Pinkster Gemeente Jalan Ronodigdayan karena kenangan sangat memprihatinkan lalu dipindah ke Jalan Bausasran Kidul dipimpin oleh Pdt. Christ Van Tiel.
Antara tahun 1935–1936 dibuka lagi 2 gereja, yaitu Pinkster Vrengd di Jalan Ngupasan dipimpin oleh Pdt. Johan Vander Lip dan Pinksterzending di Jalan Sosrowijayan dipimpin oleh Pdt. Piet Vander Lip.
Pinkster Gemeente di Jalan Bausasran Kidul semakin berkembang, hingga pada tahun 1937 tidak lagi bisa menampung jemaat, lalu pindah ke Jalan Lempuyangan Wangi (Jalan Hayam Wuruk) no. 15 (sekarang Gedung Agape). Pdt. Christ Van Tiel didampingi oleh 5 pembantu pendeta yaitu antara lain The Kiem Koei (R. Gideon Sutrisno).
Pada waktu Perang Dunia II dan masa Revolusi Kemerdekaan (1943–1946) keempat gereja yang ada, yaitu :
1. De Pinkster Vrengd (Ngupasan – Johan Vander Lip)
2. Pinkster Zending (Sosrowijayan – Piet Vander Lip)
3. De Pinkster Gemeente (Toegoe Koelon – Theunsi Andriese)
4. De Pinkster Gemeente (Lempuyangan Wangi – Christ Van Tiel), Bergabung menjadi satu dibawah pimpinan Pdt. The Kiem Koei. Sejak itu hanya ada 2 Gereja Pantekosta :
1. di Jalan Lempuyangan Wangi 15
2. di Jalan Toegoe Koelon 28, dan dipimpin oleh Pdt. Yoe Tjien Gwab dan bersama Pdt. The Kiem Koei.
Sejak tahun 1946 didirikan Majelis Gereja Pantekosta Yogyakarta. Antara tahun 1955–1958 jemaat gereja di Jalan Hayam Wuruk no. 15 berkembang pesat hingga gedung gereja tidak mampu lagi menampung jemaat, kemudian dibentuk Panitia Pembangunan Gereja dan berhasil membeli tanah di Hayam Wuruk no. 20 dan dibangun gedung gereja. Peletakan batu pertama pada tahun 1954–1959 dan pada 13 Desember 1959 gedung gereja di Jalan Hayam Wuruk no. 20 ditabiskan oleh Pdt. E. Lesnusa.
GPdI Tugu Diponegoro. Surat Keputusan Kepala Daerah DIY tanggal 14 Februari 1974 no. 66/1974 tertanda Paku Alam VII, tentang pemberian HGB atas tanah bekas RVO (Recht Van Opstal) no. 452 di Jalan Diponegoro no. 28 kepada Majelis Gereja Pantekosta di Indonesia. Kemudian timbul masalah/sengketa, ada pihak yang keberatan dengan pemberian HGB tersebut. Sengketa ini memakan waktu cukup lama, kurang lebih 20 tahun. Dimulai sengketa di Pengadilan Negeri, kemudian banding di Pengadilan Tinggi lalu kasasi di Makhamah Agung. Keputusan M.A. atas perkara : Reg. No. 554K/PDT/1987 pada tanggal 8 Februari 1995 adalah : Surat Keputusan Kepala Daerah DIY tanggal 14 Februari 1974 no. 66/1974 adalah sah. Maka dikeluarkan Sertifikat HGB no B 119/Gow tgl 31 mei 1995 atas nama Majelis Gereja Pantekosta di Indonesia. Gereja Pantekosta Jalan P. Diponegoro no. 28 ada di bawah Yayasan Majelis Gereja Pantekosta di Indonesia

Tahun 1990 – 2000

GPdI New York
Pada tanggal 6 Februari 1993, jam 8.00 malam Kebaktian Perdana GPdI di New York City diadakan di rumah sdr.Kiki Ratu yang dihadiri oleh 11 orang, Firman Allah yang dibawakan oleh Bp. Pdt.Timotius Suwidji saat itu berjudul \Kering Rohani.\”
Pada tanggal 31 Maret 1993, mereka melaporkan tentang bedirinya Pesekutuan Keluarga Pantekosta Indonesia di New York kepada Bapak Konsul Jendral Republik Indonesia di New York, Bp.Arkelaus N.Pantow.
Pada tanggal 20 Oktober 1993, Persekutuan Keluarga Pantekosta Indonesia di New York diresmikan sebagai cabang dari Gereja Pantekosta di Indonesia, oleh Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia yang diwakili oleh Pdt.Daance A.Supit dan mentahbiskan Pdt.Timotius Suwidji sebagai Missionary GPdI di New York. Sejak hari itu Persekutuan keluarga Pantekosta Indonesia di New York disahkan menjadi Gereja Keluarga Pantekosta Indonesia di New York.
Pada tanggal 6 February 1994 gedung Gereja Keluarga pantekosta Indonesia di New York ditahbiskan oleh M.P.GPdI, yang diwakili oleh Pdt.MF da Costa, sebagai Wakil Ketua Majelis Pusat GPdI, dan Pdt. M.PH Bolang, disertai beberapa bapak-bapak pendeta dari Indonesia lainnya. Dan pada hari itu Bapak dan Ibu Pdt T.Suwidji ditahbiskan menjadi Gembala Gereja Keluarga Pantekosta Indonesia di New York.
Pada tanggal 22 September 1998 mereka membeli sebuah gedung di 41-19 76th street, Elmhurst, NY 11373.
Agustus 1994. IPRF Denver. Pada mulanya Pdt.Otto Hutapea tidak pernah berpikir bahwa Tuhan mempercayakan untuk memulai dan merintis gereja Indonesia yang pertama kali di State Colorado, USA . Dengan Visi Memenangkan, Membekali dan Mengutus. Tuhan terus memampukan kami untuk setiap minggunya berangkat dari California ke Colorado dengan menempuh jarak 2100 Miles pulang pergi. Pada saat saat seperti ini kami mengerti bahwa Visi Tuhan itu tidaklah hanya kita tangkap, tetapi bagaimana melahirkannya dalam kehidupan kita.
Dengan jemaat mula-mula dalam kebaktian perdana pada Tgl 14 Agustus 1994, dimulai disebuah Restaurant Indonesia milik Alm. Bpk. Kosasih Arifin dan keluarga, serta seorang pelajar yang bersekolah di kota ini, Sdr. Jabez Pieters (anak tertua Alm. Bpk. G.L Pieters mantan bendahara umum Majelis Pusat).
Setelah 3 bulan dalam dalam perjalanan pulang pergi setiap minggu, mereka semakin diteguhkan Tuhan untuk berani melangkah pindah ke Colorado dari California, dimana Tuhan itu setia dalam memelihara kehidupan kita yang senantiasa percaya kepadaNya, dengan boleh datangnya jiwa jiwa dan saya semakin mengerti Tuhan ingin jadikan gereja ini adalah Gereja Misi didalam melahirkan visiNya Memenangkan, Membekali dan Mengutus.
Pada Tgl 14-15 Oktober 1995 diadakan Kebaktian Kebangunan Rohani serta Pentahbisan Indonesian Pentecostal Revival Fellowship (IPRF) Vineyard of Denver oleh Ketua Umum GPdI Bpk. Pdt .A.H Mandey. Firman Tuhan yang disampaikan beliau dalam Ibrani 12: 12-13, “Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah (Memenangkan), dan Luruskanlah jalan bagi kakimu sehingga yang pincang jangan terpelecok (Membekali), Tetapi menjadi Sembuh (Mengutus). Hari itu bukanlah saja hari bersejarah bagi kami, tetapi firman Tuhan yang disampaikan beliau merupakan peneguhan Tuhan untuk kami dalam melaksanakan visiNya bagi gereja ini.
Dan sebagai Gereja Misi yang Tuhan sudah berikan, mereka mengucap syukur bagaimana Tuhan setia dengan terbukanya kota kota seperti; Colorado Springs ( Colorado ), Cheyenne ( Wyoming ), Spearfish ( South Dakota ), Boston ( Massachusetts ) dan Raleigh ( North Carolina ). Dimana semuanya ini dipersembahkan untuk kemuliaanNya, karena mereka percaya Semua suku bangsa adalah sama dimata Tuhan, Setiap jiwa berharga dimata Tuhan dan Setiap, desa, kota dan Negara kami persembahkan bagi kemuliaan Tuhan.
Menjelang 14 Agustus 2005 ini, tanpa terasa mereka telah menginjak 11 Tahun. Mereka semakin belajar bahwa tidak ada kerinduan Tuhan untuk gerejaNya diatas muka bumi ini, selain agar Kehidupan Kristus itu semakin dinyatakan. Itulah sebabnya pada kala ada air mata, gelombang bahkan kegelapan itu datang, mereka tahu apa yang dialami adalah wujud dari pada yang sudah Yesus alami.
Segala kemuliaan bagi Dia yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja didalam kita, bagi dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya.
TAHUN 1995 – 2000, Mubes ke 28 di Batu menghasilkan komposisi sebagai berikut:
Ketua Umum: Pdt.A.H.Mandey- Jakarta
Ketua I: Pdt.DR.M.D.Wakkary- Medan
Ketua II: Pdt.M.F. da Costa  Ujung Pandang.
Sekretaris Umum : Pdt. R.Tim Kastanya- Bogor
Sekretaris I: Pdt. Soemaryanto- Malang
Sekretaris II: Pdt.DR.W.D.Saerang- Jakarta
Bendahara Umum: Pdt.Y.K.Siwi - Palembang
Bendahara I: Pdt..H.O.H.Awuy - Manado
Dep.Penggembalaan & P.G.: Pdt.DR.D.A.Supit - Lampung
Dep.Penginjilan & PM.: Pdt.C.C.E.Rombot - Jakarta
Dep.Pendidikan & Lat.: Pdt.DR.L.Lapian - Kawangkoan
Dep.Pel.Warga Jemaat: Pdt.DR.W.J.Bangguna - Palu
Hub.Luar & Kelembagaan: Pdt.DR.F.Patiradjawane-Jakarta.
Dep.Diakonia & Pemb.: Pdt.E.Kurniawan- Jakarta
Dep.Media & Literatur: Pdt.D.Rumokoij- Pare
Dep.Urusan Peranan Wanita: Pdt.Ibu M.M.Mandey-Jakarta
Dep. Urusan Kepemudaan: Pdt.H.Runtukahu-Surabaya
Dep.Pel.Pedesaan: Pdt.M.S.J.Sibarani-Pakanbaru.
GPdI New Jersey
Pada tanggal 27 November 1995, Pdt. Ir.Polke Koyongian, Pdt.Hanny Suwuh dan Bpk. Hanny Tilaar. mengadakan kebaktian pertama di kota Avenel, New Jersey yang sampai hari ini menjadi salah satu Base Camp dari GPdI Beth Eden Ministry bertempat di Building 20A. Ibadah yang pertama kali dihadiri oleh satu jiwa yaitu sdr.Noldy dan  dilayani oleh dua hamba Tuhan, demikianlah Allah didalam Tuhan Yesus memulai karyaNya.
Natal pertama di bulan desember tahun 1995 diadakan dirumah Kel.Eddy Sumilat dihadiri oleh beberapa tambahan jiwa antara lain Bapak John Adam, Sdr.Teddy Tuju, Sdri.Meitha Lumintang, Sdri. Sherly Sumilat. Pekerjaan Tangan Tuhan Yesus Kristus begitu dahsyat sehingga jiwa-jiwa terus bertambah dan kebaktian pada tgl 01 April 1996 di adakan di I Dayton Dr. 11D sampai sekarang ini tetap menjadi tempat ibadah Raya I jemaat dengan akrab menyebutnya Gereja pagi Hiltop atau pastori kedua.
Pdt. Polke Koyongian kembali ke Indonesia pada tahun yang sama untuk menikah dengan Ibu. Grace Anis dan kembali pada beberapa saat kemudian dan pelayanan sempat diteruskan oleh Pdt.Hanny Suwuh dan Bpk.Hanny Tilaar. Pada tanggal 24 April 1996 datanglah utusan dari Majelis Pusat GPdI, yaitu Bpk. Pdt. C.C.Rombot dan meresmikan ministry ini dengan nama GPdI Beth Eden Ministry dan melantik Bpk.Pdt.Ir.Polke Koyongian dan Ibu Grace Anis  sebagai Gembala jemaat GPdI Beth Eden Ministry.
Tahun demi tahun berjalan dalam rencana Tuhan dan ministry ini terus mengalir mengikuti kemana Roh Kudus membawa dan mengepakkan sayapNya , sehingga GPdI Beth Eden Ministry telah melepas utusan-utusan Kristus ke kota Dover- (New Hamshire), Philadelphia, (PA) Seatle, (Washington) dan Charlotte (North Carolina) dan panji Kristus bendera kemenangan berkibar dikota-kota itu.
Atas kemurahan Tuhan, Ministry ini untuk sementara menyewa tempat beribadah di Gereja Mount Carmel Ministries sampai hari ini. Roh Kudus bekerja luar biasa dan dahsyat sehingga dari waktu ke waktu ministry ini makin bertumbuh dan diberkati secara kualitas dan kuantitas. Pemulihan demi pemulihan  terus terjadi segala  kehormatan, keagungan dan kemuliaan dan kepujian hanya bagi Nama Tuhan Yesus Kristus.
GPdI Philadelphia
Tahun 1997 api pantekosta merambah ke Philadelphia. Para perantau dari Indonesia yang berdatangan ke negara Paman Sam, sebagian dari mereka mendiami sebuah kota yang bernama Bridgeton, New Jersey. Beberapa dari mereka memperoleh pekerjaan di sebuah pabrik pemotongan ayam.
Pada tanggal 18 Maret 1995 persekutuan rumah tangga pertama diadakan di sebuah apartment yang dikontrak oleh Keluarga Max Lumingkewas. Persekutuan keluarga ini dilayani secara bergantian oleh Pdt. Albert Ticoalu, yang memiliki pelayanan di Maryland/Virginia dan Pdt. Timotius Suwidji, yang telah memiliki pelayanan di New York. Jumlah jiwa-jiwa yang hadir makin hari semakin meningkat bahkan hingga mencapai sekitar 80-90 orang.
Bulan April 1997, Keluarga Max Lumingkewas berpindah ke kota Philadelphia dan menempati rumah yang berada di 2013 Crosskey Street (dekat Snyder Ave.) Diadakanlah kembali persekutuan keluarga yang dilayani oleh Pdt.A.Ticoalu. (Pdt.T.Suwidji memutuskan untuk berkonsentrasi pada pelayanan di New York).
Pada sekitar bulan Agustus 1999, sepasang suami isteri Emmanuel dan Joula Tandean bergabung membantu pelayanan Pdt. Ticoalu dengan membawa keyboard, microphone dan sebuah amplifier Roland. Jumlah jiwa yang hadir saat itu masih relatif sedikit.
Pada bulan Nopember 1999, Pdt A.H. Mandey (Ketua Umum Majelis Pusat GPdI) meresmikan persekutuan rumah tangga tersebut sebagai gereja yang berafiliasi dengan organisasi Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI). Sekitar bulan Januari 2000 tempat ibadah berpindah ke 16th Street selama beberapa bulan sebelum pindah ke 2nd Street di rumah kontrakan Keluarga Max yang baru.
Bulan Oktober 2000, Pdt.Albert Ticoalu memutuskan untuk berkonsentrasi dengan pelayanan di Virginia dan menyerahkan urusan penggembalaan kepada pasangan suami istri Emmanuel dan Joula Tandean. Joula diangkat sebagi gembala sidang yang baru. Doa peneguhan dilakukan oleh Pdt.J Bangguna (anggota Majelis Pusat GPdI).
Setelah mencari gedung gereja selama sekitar 1 bulan dan mengalami beberapa kali penolakan, Akhirnya Tuhan mempertemukan mereka dengan Rev.Joseph Melloni, gembala dari ‘First Christian Assembly’. Hari Sabtu bukanlah hari ibadah resmi, namun hari itu Rev. Melloni hadir. Beliau pula yang mengangkat telpon di salah satu ruangan gereja yang biasanya terkunci. Melalui pertemuan yang amat singkat itu,bukan hanya ijin untuk menggunakan gedung yang diberikan, namun jemaat tersebut selama ini telah banyak membantu pelayanan penginjilan di tanah air. Tuhanlah yang mengatur dan membuka jalan untuk memulai ibadah dalam gedung gereja tersebut.
Pada tanggal 26 November 2000 pukul 05.00 sore, yaitu hari Minggu setelah Thanksgiving day, ibadah pertama diadakan di gedung gereja yang berlokasi di perempatan Mifflin Street dan 11th S. Street dan dihadiri oleh belasan jiwa. Pada tanggal 9 September 2001, Bp. Pdt. A.H. Mandey melantik Bp. Emmanuel Tandean sebagai gembala sidang mendamping Ibu Joula. Dengan kemurahan dan penyertaan Tuhan pelayanan dapat berjalan dengan teratur dan Tuhan terus menambahkan jumlah jemaat hingga hari ini


Tahun: 2000 – 2010

Januari 2000. Harvest Indonesia Fellowship Korea (HATI ELOK), yang digembalai oleh Pdt.Yohanes Praptowarso ini telah menjangkau sampai ke daerah Seoul, Suwon dan Uijongbu. Kami baru mengetahui keberadaan pelayanan gpdi disana semenjak keberangkatan Pdt.Tommy Lantang dari Jakarta, sekitar 2 tahun yang lalu. Tapi rupanya sebelum itu GPdI Hati Elok sudah melayani disana, bahkan sudah memiliki seminary taraf international yang mendidik anak-anak Tuhan yang terpanggil untuk lebih mendalami pelayanan di ladang Tuhan ini.
Seoul Pentecostal School of Divinity (SPSD) , demikian nama Sekolah Alkitab itu, masih dalam tahap Bachelor of Arts. Seminari ini bekerjasama dengan Asia Life University (A.L.U). Pada hari rabu, tanggal 27 April 2005 yang lalu, telah dilaksanakan upacara conferring degree dari Asia life university kepada Seoul Pentecostal School of Divinity. Melalui kerjasama ini maka alumni dari SPSD dapat melanjutkan pendidikan seminari ke seluruh dunia pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Berkat Tuhan yang besar tersebut disyukuri oleh seluruh keluarga besar Hati Elok di Korea karena SPSD akan menjadi tempat bersemayam bagi pemimpin-pemimpin rohani yang berkualitas khususnya di Indonesia dan diseluruh Asia. Ini juga merupakan berkat besar bagi masyarakat kristiani indonesia di korea yang terpanggil untuk belajar selama tinggal di korea.
Conferring degree tersebut dihadiri oleh Academic Dean dari Asia life university, Dr. Yong-Nan Jeon, Ahn. Ph.D (The university of Nottingham, England), dan Dr. Kwang-Jin, Jang, D.Litt et Phil. (The Rand Afrikaans University, South Africa). Juga Dr. Yae-Kyom, Kim, Ph.D. (The Hall University, England) yang akan mengajar Asian Studies di SPSD; beserta pengajar-pengajar yang lainnya.
Sampai sekarang pelaksanaan seminari ini masih menggunakan Bahasa Indonesia. Pelajaran yang diajarkan oleh pengajar asing (Korea dan Amerika) diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia.
Pdt.Yohanes Praptowarso adalah anak pertama dari Pdt.Andreas Sahono dan Loami Merien Warsyam, yang menggembalakan GPdI Ungaran (Jawa Tengah) dan sekitarnya. Setelah menerima panggilan Tuhan, beliau mempersiapkan diri menjadi hamba Tuhan dengan pendidikan di Akaba Semarang, lulus tahun 1989. Melanjutkan pendidikan Alkitab di Beji, Batu Malang. Tingkat dua dilanjutkan di Athas Salatiga. Pendidikan Sarjana Theologia di dapat dari STT Abdiel, Ungaran, 1994.
Kontaknya dengan negri Korea adalah berawal pada tanggal 5 Agustus 1996, saat menempuh pendidikan M.Div di Asian Center for Theological Staudies and Mission atau yang dikenal dengan nama (ACTS). Jenjang M.Div dilanjutkan ke Th.M. pada sekolah yang sama. Selama pendidikan inilah beliau mulai mengadakan kontak dengan orang-orang Indonesia yang ternyata banyak bekerja di Korea. Misi Korea yang di sebut Antioch International Community adalah wadah pertama untuk pelayanan kepada orang-orang Indonesia yang diikutinya. Selama pendidikan ada 8 jiwa yang dibaptiskan dan bertumbuh di dalam Tuhan.
Setelah menyelesaikan pendidikan di ACTS, beliau pulang ke Indonesia dan menikah dengan Han, Kwang-Sook (yang dipertemukan Tuhan di ACTS, pada saat belajar bersama) pada tanggal 5 Februari 1999. Pada pertengahan tahun 1999 kembali ke Korea mempersiapkan diri untuk dibukanya gereja Indonesia yang benar-benar dibawah organisasi Indonesia, bukan sekedar persekutuan doa.
Gereja mulai dibuka pada tanggal 2 Januari 2000, dengan nama Harvest Indonesia Fellowship Korea dengan singkatan HATI ELOK. Mereka memulai jemaat dengan 2 orang yang bertobat lewat pemberitaan Injil. Seorang dari muslim yang menerima Yesus Kristus dan dibaptiskan (sdr.Yohanes Budi), kemudian yang seorang lagi bertobat dari budhis (sdri.Mega) dan juga dibaptiskan, yang pada akhirnya keduanya menikah lewat pelayanan ini. Merekalah yang menjadi jemaat mula-mula gereja Hati Elok. Pada bulan Februari 2000, Pdt.Yohanes dilantik sebagi pendeta penuh di Mubes GPdI, Jakarta.
Perkembangan pelayanan terus maju lewat pelayanan ibadah, konseling, konsultasi hukum dan juga pelayanan sosial lainnya. Pada awal tahun 2002 pelayanan berpindah dari daerah Dangsan, Seoul Barat ke daerah Guro Digital Complex, masih di Seoul Barat. Perpindahan ini dilakukan karena kerjasama dengan badan NGO (Non-Goverment Organization) yang bernama Seoul Migrant House, untuk mendirikan sekolah alkitab bersama dengan nama World Mission Theological Seminary. Sekolah ini murid-muridnya terdiri dari bangsa China, Korea-China dan Indonesia. Namun karena perkembangan selanjutnya afiliasi pendidikan dialihkan kepada The International Four Square Church. Karena gereja ini memiliki jaringan pendidikan yang lebih memadai, dengan dosen-dosen yang lebih baik dan mau membantu untuk perkembangan selanjutnya. Juga kami dapat pendidikan yang murni Pantekosta.
SPSD ini memulai dengan murid-murid dari Indonesia, karena hubungan yang semakin akrab antara GPdI dan Four Sequare, mereka berharap tempat ini akan dapat menjadi tempat ‘persemaian’ pemimpin GPdI dan gereja-gereja pentekosta di Asia di masa yang akan datang. Sekolah ini tetap terkotrol secara kwalitas pendidikan karena para professor Asia Life University (A.L.U.) mengajar di sini. (Saat ini Pdt.Yohanes sedang belajar dalam program Ph.D. dari A.L.U.) Dan secara doktrin juga terjaga karena Pdt. A.H. Mandey adalah pengajar mata kuliah doktrinal yaitu; Roh Kudus, Daniel, Wahyu dan eskatology, yang merupakan pengajaran yang memiliki kekhususan dari GPdI. Dengan ditambah Pdt. John. W. Weol yang mengajar di bidang Ekklesiology.
Gereja Hati Elok kemudian menjadi GPdI Hati Elok, Seoul, sejak diresmikan dan ditetapkannya Pdt.Yohanes menjadi gembala sidang oleh Majelis Pusat GPdI pada tanggal 28 September 2003. Mulai awal tahun 2004, Hati Elok juga membuka pelayanan medis khusus Dental service dua minggu sekali, dan pada awal tahun 2005 pelayanan medis terpadu setiap minggu ke-3 tiap bulan. Semua pelayanan tersebut ‘free of charge’. Pelayanan-pelayanan ini juga merupakan wahana untuk menyatakan kasih Tuhan Yesus Kristus kepada orang-orang yang belum percaya. Banyak diantara mereka yang sangat terbuka kepada anak-anak Tuhan melalui pelayanan ini, dan seterusnya kami terus berdoa supaya juga terbuka buat Yesus. Supaya menerima kehidupan yang kekal. Kami bersyukur dengan suatu kenyataan bahwa ibadah setiap minggu dihadiri lebih dari 20% diantaranya adalah orang-orang yang belum percaya Yesus. Mereka semua mendengar dan menyanyi bersama serta menerima Firman Allah!
Pelayanan Hati Elok kini menempati sebuah gedung seluas kurang lebih 150 m2 yang masih status sewa. Pelayanan kami meliputi lantai 3, asrama siswa/i, lantai 2 kelas perpustakaan, ruang komputer dan kantor. Lantai 1 cafetaria dan toko Hati Elok. Lantai basement gereja / kelas musik.
Mereka tetap mohon bantuan doa rekan-rekan semua di GPdIworld supaya pelayanan ini terus dalam pimpinan Tuhan dan berfungsi aktif dalam pelebaran Kerajaan Allah. Segala hormat dan kemulian bagi Tuhan Yesus Kristus yang kita kasihi.
Januari 2002. GPdI Korea Selatan.
Tahun 2002 merupakan awal dari pelayanan GPdI di Korea Selatan. Hal ini bermula ketika salah satu orang Indonesia yang berasal dari Manado yang menjalin hubungan baik dengan seorang Pastor di Korea, dalam hal ini orang tersebut setiap minggu hadir pada kebaktian dalam bahasa Korea. Dan setelah dua bulan kebaktian bersama dan jumlah mereka baru enam orang Indonesia, terjadilah kesepakatan antara Pastor di Korea dengan orang-orang Indonesia untuk mengundang Pendeta dari Indonesia untuk melayani mereka di gereja tersebut.
Pada bulan Desember 2001, ibu gembala dari Tomang Raya (isteri Pdt.W.D.Saerang/Sekum GPdI), menugaskan Pdt.Tommy Lantang untuk berangkat ke Korsel. Pada tanggal 3 Januari 2002, beliau berangkat dengan pesawat Asiana dari Cengkareng langsung ke Incheon Airport, Korea Selatan, tiba tanggal 4 Januari 2002.
Dalam Kebaktian perdana pada tanggal 6 Januari 2002, dihadiri oleh 6 orang Indonesia, dua diantaranya sudah menjadi Kristen, dan empat yang lain adalah Budhism.
Pelayanan terus berlangsung setiap Minggu sore Pukul 18:00 sampai selesai, hampir tiga bulan kami dalam pelayanan, keempat orang tadi menyerahkan diri dibaptis dan menerima Tuhan Yesus Kristus. Jadi keenam orang itulah yang menjadi jemaat mula-mula di Korea Selatan. Pelayanan terus bergerak maju hingga jemaat untuk pertama kali membuat warta jemaat pada bulan Juli 2002.
 Bulan November 2002, Pdt.A.H.Mandey (Ketua Umum GPdI) datang meninjau pelayanan di Korea Selatan, yang sebelumnya beliau tidak mengetahui kalau kami ada di Korea. Dan Pada tanggal 9 November 2002, Pdt.A.H.Mandey dan Pdt.J.Weol (Bendahara GPdI), tiba di Korea, hingga pada tanggal 10 November 2002, terjadilah kebaktian yang dipimpin oleh M.P.GPdI, dan acara pelantikanpun terlaksana.
Hingga kini jemaat di Korea berjumlah 75 orang. Dan pada 22 Desember 2002 kami telah membuat Natal untuk yang pertama kalinya. Acarapun berlangsung dengan sangat meriah. Sampai sekarang yang hadir dalam kebaktian setiap minggu adalah: Kristen Pantekosta (GPdI, GBI, dan aliran pantekosta/kharismatik), Kristen Protestan (GKI, GPIB, GMIM, dll), Khatolik, Budha, Islam, Aliran Kepercayaan, dan semuanya berbakti dengan sukacita Pantekosta.
Sampai Desember tahun lalu kebaktian I, Pkl.11:00 pagi (dengan cara liturgi) dan kebaktian II, Pkl.18:00 sore (Pantekosta), tetapi sejak Januari 2003, semua jadi satu pada sore hari.
Alamat Pelayanan:
Rev. Tommy Lantang.
Indonesian Full Gospel Fellowship Church
533-2 Shin Dong, Pal Dal Gu, Suwon City, Kyung Ki Do
South Korea
Fax. 82-31-202-1048.
HP. 82-16-893-0782.
Email: tomferlan@yahoo.com
Maret 2002. Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), membuat sejarah baru dalam dunia pelayanan Kristiani, bertepatan menyambut Paskah 2002, dan Leadership Conference (Konferensi Para Pendeta GPdI se USA dan Indonesia) yang berlangsung dari tanggal 11-17 Maret 2002, di Seattle, Washington.
Jum’at malam tanggal 15 Maret 2002, dengan mengambil tempat di Bethel Christian Ministries (dahulu “Bethel Temple”), Downtown Seattle, Konjen RI dari San Fransisco, Susanto Prio Utomo yang diwakili Vice Konsul, Nelson Simorangkir, telah melakukan peresmian pembukaan Sekolah Alkitab Gereja Pantekosta di Seattle, Nelson Simorangkir menyatakan bangga atas berdirinya sekolah Alkitab yang diprakarsai oleh Missionaris Amerika Serikat yang pada puluhan tahun lalu pernah tinggal menetap di Indonesia, bahkan Rev.Dan Peterson, Direktur S.A Seattle ini dilahirkan di Langoan, sebuah kota kecil di Sulawesi Utara, dan pernah tinggal lama di Simalungun dan Pulau Samosir, Sumatra Utara.
Pada malam peresmian sekolah Alkitab itu turut hadir para pendeta peserta dari Leadership Conference, dan para jemaat Kristiani Seattle dan sekitarnya., saat peresmian, nampak  Rev.Don Peterson, Rev.C.J.McKnight yang turut merintis dan bahkan menjadi tenaga pengajar di sekolah Alkitab tersebut.
Menurut  Rev.Dan Peterson, misi dan visi dari sekolah itu adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pendalaman Alkitab dari para calon pendeta, dan mempersiapkan menjadi pendeta dan missionaris yang dipakai Tuhan diseluruh dunia, mengingat semakin pesatnya perkembangan gereja Pantekosta yang sudah tersebar mencapai Asia, Amerika dan Eropa. Dipilihnya Seattle merupakan suatu penghargaan, karena kota Seattle, merupakan kota tempat kelahiran gereja Pantekosta, dan ini merupakan suatu sejarah yang takkan mungkin bisa dilupakan.
{Note: Sekolah ini akhirnya oleh karena berbagai kendala, tidak dapat dilaksanakan seperti rencana semula. Bethel Temple merger dengan City Church (red)}.
24 Juli 2003 Pembukaan Musyawarah Daerah GPdI USA East Coast dimulai. Acara rutin enam bulanan kali ini dikhususkan untuk membentuk kepengurusan baru periode 2004-2008.
Seluruh Gembala Sidang GPdI USA East Coast yang berjumlah 12 orang ditambah dengan beberapa tamu serta para pelayan Tuhan yang akan dilantik sebagai Pendeta Muda mendapat gemblengan pembekalan dari team Majelis Pusat. Pengarahan diberikan juga oleh Bp.Pdt.A.H.Mandey mengenai peraturan dan penjelasan singkat untuk MUBES GPdI akhir 2003 mendatang yang akan dilaksanakan di Bali. Beliau juga menganjurkan prosedural untuk memilih M.D yaitu satu orang formatur akan dipilih melalui suara terbanyak. Formatur bersama anggota M.P akan memilih dua orang team formatur. Team formatur yang terbentuk bersama-sama dengan M.P akan membentuk M.D. Beberapa syarat umum menjadi anggota Majelis Daerah yaitu mereka adalah hamba Tuhan, pengalaman dalam berorganisasi, dan turut hadir dalam rapat Musda.
Sampai dengan saat Musda ini jumlah GPdI yang berada di East Coast USA adalah 12 Sidang Jemaat. Susunan pengurus lama yaitu Pdt.J.A.Ticoalu (Ketua), Pdt.Freddy Tasik (Wakil), Pdt.Polke Koyongian (Sekretaris), Pdt.Tim Suwidji (Bendahara). Dalam pemilihan kali ini terbentuk dua fungsi baru yaitu Biro Organisasi Sosial dan Warga Jemaat yang dipimpin oleh Bp.Pdt.F.Tasik, serta Biro Penggembalan dan Pendidikan yang dipimpin oleh Bp.Pdt.Albert Awuy. Juga dibentuk seorang penasehat M.D yaitu Bp.Pdt.T.Suwidji. Sedangkan untuk jabatan ketua masih dipegang oleh Bp.Pdt.J.A.Ticoalu. Wakil adalah Bp.Pdt.Polke Koyongian, Sekretaris: Pdt.Emmanuel Tandean dan Bendahara adalah Pdt.Ibu Seifi Mawuntu dari New Hampshire.
22 September 2003. Di penghujung tahun ini, Bethel Christian Ministry yang dahulunya bernama Bethel Temple mengalami suatu perubahan besar dalam kehidupan bergereja mereka yang hingga kini sudah berjalan sekitar 90 tahun melayani di downtown Seattle.
Melalui kesepakatan bulat dari tua-tua sidang dan Executive Board of Bethel Christian Ministries maka mereka akan segera merger dengan The City Church of Kirkland (lihat website, klik) yang digembalai oleh Pastor Wendell dan Gini Smith. Dua gereja ini akan bersatu untuk melayani “Brand New” Satellite Campus Church di Belltown, 1st dan Clay Street, sekitar awal Januari 2004 mendatang.
Visi mereka adalah menjangkau masyarakat kota Seattle. Bethel Temple bermula dari Pine Street Pentecostal Mission di 2nd dan Pine pada tahun 1914. Rev.W.H Offiler yang ketika itu melayani di Pine Mission, kemudian memindahkan lokasi gereja ke 3 rd Avenue dekat Bell Street di tahun 1920 dan menamakannya Bethel Temple. Kemudian di tahun 1944 B.T pindah ke Crystal Pool. Rev.W.H.Offiler adalah founder B.T, kemudian pelayanan pastoral dilanjutkan oleh W.W.Patterson, James Apple, Clyde Joe McKnight, Renus Cabe, Robert Broadland.
Mulai bulan Pebruari tahun 1993, Pastor Dan dan LaVonne melayani sebagai pastor di gereja ini. Dengan demikian sejarah B.T sebagai cikal bakal GPdI yang kita kenal akan berlanjut pada brand new Setellite Church tersebut. Dan juga Sekolah Alkitab Gereja Pantekosta di Seattle yang diresmikan tahun lalu disini, yang belum berjalan hingga saat ini, kemungkinan masih harus tertunda lagi.
Berikut ini adalah penjelasan dari Pastor Danny Peterson, yang diterjemahkan oleh Pdt.Matthew Wakkary, San Francisco.
“Untuk kemuliaan Tuhan dan kelanjutan pengabaran injil di Seattle dan seluruh dunia”
Ini adalah pemberitahuan khusus mengenai bergabungnya Bethel Temple dan the City Church di Kirkland, dibawah kepemimpinan Pendeta Wendell dan Gini Smith. Tidak ada keraguan lagi didalam pikiran kami bahwa Tuhan telah merancang kesatuan ini melalui beberapa kejadian dan nubuatan peneguhan. Misi gereja Bethel di kota Seattle dan komitmen untuk pekerjaan pengabaran injil di seluruh dunia akan terus berlanjut melalui kesatuan ini seiring dengan dibukanya kampus satelit the City Church di pusat kota Seattle dan misi penjangkauan jiwa akan terus berkembang di banyak negara.
Ijinkan saya mengajak anda masuk ke dalam langkah-langkah yang membawa kami kepada keputusan ini. Kami ingin agar semua orang yang mendengar atau membaca mengenai transisi yang luar biasa ini mengerti sepenuhnya mengenai peluang yang luar biasa yang ada di depan kami. Keberadaan kami di kota Seattle dan seluruh dunia telah mencapai lebih dari 90 tahun dan akan terus berkembang disaat kami, dan seluruh sumber daya kami, menjadi bagian dari keluarga the City Church.
Keberadaan kami di kota Seattle. Bethel Temple berawal di tahun 1914 dari the Pine Street Pentecostal Mission di persimpangan jalan Second dan Pine. Waktu itu adalah waktu pencurahan Roh Kudus secara besar-besaran di muka bumi. Sejarahnya penuh dengan keajaiban Tuhan dalam memberi kecukupan, pewahyuan dan kegairahan untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia.
Selama tahun 1920an dan 1930an khususnya, ada Roh kebangunan rohani yang perkasa dalam setiap kebaktian, dan ratusan orang diselamatkan dengan cara yang ajaib. Banyak yang menerima kesembuhan dan ratusan orang dibaptis Roh Kudus.
Pendiri gereja kami adalah seorang pemuda Inggris bernama William Henry Offiler yang menetap di Kanada untuk waktu yang singkat dan kemudian pindah ke Spokane, Washingon dimana dia mengenal Kristus melalui pelayanan Bala Keselamatan. Setelah Pastor Offiler memulai pelayanannya di the Pine Street Pentecostal Mission di tahun 1914, dia memindahkan lokasi gereja dua kali untuk sementara sebelum merenovasi gedung dan memindahkan gereja ke jalan Third Avenue di dekat Bell Street di tahun 1920. Mereka menamai fasilitas baru tersebut Bethel Temple dan tempat tersebut akan menjadi pusat pengabaran Injil di bagian barat laut Amerika dimana banyak orang akan mengalami kebangunan rohani, perubahan, dan pemulihan baik secara fisik maupun rohani.
Penginjilan pertama ke Indonesia bisa dibiayai karena mukjizat kesembuhan yang dialami seorang wanita dalam sebuah kebaktian di Minggu malam. Dia memberi $500 yang dapat dipakai untuk biaya penginjilan dimana dana tersebut cukup untuk membeli ticket ke Indonesia. Proyek pengabaran injil yang luar biasa ini terus berkembang seiring dengan banyaknya keluarga yang merasakan panggilan untuk mengabarkan injil, dilatih dan dikirim ke berbagai negara diseluruh dunia.
Pada tahun 1944 the Bethel Temple pindah ke tempat yang bernama the “Crystal Pool” yang telah dikosongkan sejak lama. Dengan kerja keras dan ketekunan, banyak anggota jemaat yang membantu Pendeta Offiler merenovasi gedung tersebut. Kegerakan kebangunan rohani terus berhembus dengan datangnya para penginjil ternama dari berbagai tempat untuk melayani dengan pengurapan Firman Tuhan yang kuat.
Pada tahun 1948, Pendeta Offiler yang berumur 73 tahun merasa bahwa ini waktunya untuk generasi muda memimpin gereja ini dan di suatu Minggu siang memberikan tanggung jawab tersebut kepada Pendeta W.W. Patterson. Pastor Patterson diganti oleh Pendeta James Apple di tahun 1955 dan kemudian digantikan oleh Pendeta C.J. McKnight.
Tahun 60an, 70an dan 80an khususnya adalah tahun-tahun yang susah bagi gereja di pusat kota Seattle. Banyak orang yang pindah ke pinggir kota dan beberapa gereja harus tutup dan menjual gedungnya. Bethel pun pengalami penurunan jumlah jemaat tetapi tetap berpegang kepada kebenaran yang mereka telah ajarkan dan juga tetap menjalankan proyek misi dengan setia di seluruh dunia.
Pendeta Runus Cabe dan Pendeta Robert Brodland memimpin gereja ini dari 1985 sampai 1993. Untuk beberapa bulan Pendeta Gordon Adair dari Selandia Baru bertindak sebagai gembala sementara disaat LaVonne dan saya diminta untuk mengambil alih gereja ini.
Perjalanan Kami di Bethel. Kami melayani pertama kali di Bethel di minggu terakhir Februari 1993. Tidak lama kemudian kami mendapati bahwa gereja ini berjalan dengan $5000 defisit setiap bulan dan hanya 5-6 bulan sumber dana yang tersisa. Tidak lama kemudian kami melihat kesetiaan Tuhan dan bagaimana Dia secara ajaib memberi kecukupan bagi kami selama sepuluh tahun ini.
Di Tahun 1995 kami menjual salah satu bangunan milik Bethel di seberang gereja di persimpangan jalan Second dan Lenora. Dengan dana dari hasil penjualan ini kami mulai menambah jumlah pekerja untuk menjalankan visi kami untuk menjangkau orang-orang yang terlantar. Pelayanan Air Hidup pun di mulai seiring dengan dimulainya penjangkauan Bucky Moose kepada anak-anak yang ada di taman tersebut. Ini adalah awal dari kebaktian anak-anak yang membawa anak-anak ke dalam penyembahan di Minggu pagi. Tuhan sangat setia dalam memberi kecukupan kepada kami dalam waktu yang susah.
Para pelayan kami melayani orang-orang yang Tuhan kirim kepada kami. Banyak orang-orang jalanan yang mulai datang ke gereja untuk meminta bantuan. Pelayanan Air Hidup terus bertumbuh. Rata-rata 350 orang dilayani setiap Minggu. Saudara dan saudari Tanzi dan juga para pekerja dari gereja kami dan beberapa gereja lain memiliki peran yang penting dalam penjangkauan ini. Doa adalah bagian penting dari pelayanan kami selama 10 tahun. Sering kali di persekutuan doa di hari Rabu malam kami merasakan perbedaan dalam roh penyembahan dan syafaat. Kami berpegang kepada keyakinan bahwa doa dan kesetiaan dalam pelayanan akan membuka pintu penuaian yang besar di kota Seattle. Keyakinan ini masih tetap ada didalam hati kami dan kami percaya bahwa semua doa bagi kota ini akan menghasilkan buah. Masih banyak janji Tuhan yang akan dipenuhi!
Selama 10 tahun melayani di Bethel, LaVonne dan saya merasakan tanggung jawab untuk memelihara semua yang sudah dipercayakan kepada kami. Kami percaya bahwa pelayanan hamba Tuhan yang mendahului kami adalah warisan yang berharga yang harus kami hargai dan peringati. Apa yang mereka percayai dan doakan akan terlaksana. Semua Pendeta dan orang kudus yang bekerja keras di kota Seattle telah mewariskan misi dan komitmen untuk memberitakan Injil sampai akhir jaman. Altar gereja dan kamar doa selalu dipenuhi oleh orang-orang yang menangis memohon kepada Tuhan untuk lawatan dan keselamatan banyak jiwa. Doa-doa yang berharga ini telah bersatu dengan doa-doa dari gereja-gereja lain di barat laut dan akan terlihat penggenapannya.
Pencarian Fasilitas Baru. Dalam 25 tahun terakhir gedung Bethel Temple di persimpangan jalan Second dan Lenora telah memburuk kondisinya sampai pada titik dimana diperlukan perbaikan besar-besaran. Proyek ini tidak hanya akan menelan biaya yang besar tetapi juga tidak akan memenuhi kebutuhan kami yang terbesar, yaitu tempat parkir.
Lima tahun lalu, majelis penatua dan diaken Bethel memutuskan untuk memulai proses penjualan, dan pencarian gedung lain di pusat kota Seattle. Proses penjualan gereja ini memakan hampir 3 ½ tahun dan waktu untuk kami mengosongkan gereja tersebut adalah Juli 2003. Banyak hari dan waktu yang tersita untuk mencari gedung baru yang cocok bagi gereja ini. Setiap kali kami menemukan tempat yang cocok, Tuhan dengan satu cara atau cara yang lain menutup jalan.
Saatnya bulan terakhir sebelum kami harus pindah dari Second dan Lenora datang, kami memperbesar daerah pencarian kami dan menghabiskan banyak waktu untuk meminta Tuhan memberikan fasilitas diluar kota Seattle. Usaha ini berakhir dengan jalan buntu.
Meskipun kami merasa frustrasi berat dalam mencari tempat yang baru, kami tetap memiliki perasaan bahwa Tuhan tetap bekerja. Pada bulan Juli kami memindahkan kantor kami ke Jalan Mercer dan mulai melakukan kebaktian minggu kami di pusat penjangkauan jiwa kami di jalan Jackson. Banyak gelandangan yang selama ini mengikuti kebaktian di tempat kami tidak dapat datang ke tempat kebaktian yang baru, karena itu sejumlah besar jemaat hilang. Hal ini menyebabkan kami memperbanyak doa dan mencari kehendak Tuhan bagi Bethel.
Tiga Minggu yang Ajaib. Pada tanggal 28 Agustus saya menerima telepon dari Pendeta Wendell Smith yang menanyakan tiga pertanyaan.
1. The City Church membeli sebuah gedung di Bell Town untuk mendirikan gereja di Seattle dan apakah saya keberatan dengan ide tersebut? Saya menjawab bahwa kota tersebut memerlukan lebih banyak gereja lagi.
2. Kedua, dia ingin mengetahui apakah ada gereja baru yang baru saja dibuka di Seattle. Dan jawaban saya adalah ya, ada sebuah gereja yang baru dibuka di Sixth Avenue.
3.Ketiga, dia menyebutkan dua gedung yang bisa dibeli dan berdasarkan pengalaman saya, gedung yang mana yang akan saya pilih? Saya menyarankan membeli gedung yang ada di persimpangan First dan Clay. Gedung tersebut adalah gedung Electrical Union yang dapat menampung 400 orang dan dapat diperluas lagi.
Di akhir percakapan telepon ini dia menanyakan bagaimana keadaan saya pribadi dan saya membagikan kepada Pendeta Wendell beberapa hal yang ada di hati saya dan bagaimana hubungannya dengan penggembalaan. Saya telah berdoa selama beberapa waktu untuk jabatan saya sebagai gembala senior dan mengenai rencana Tuhan atas diri saya untuk menjangkau yang terhilang di kota kami.
Selama percakapan ini Pendeta Wendell bertanya apakah saya terbuka untuk bergabungnya gereja Bethel dan The City Church dalam membuka sebuah kampus satelit City Church di Bell Town yang terletak di pusat kota Seattle. Saat itu juga ketika dia menyebutkan kata-kata tersebut sesuatu melompat dalam hati saya. Sebuah sukacita dan kegairahan baru menekan kuat di hati saya di saat saya memikirkan apa yang Tuhan akan kerjakan di kota ini. Ini juga memberikan titik terang dan peneguhan terhadap beberapa nubuat yang LaVonne dan saya terima dalam dua tahun terakhir.
Dua hari kemudian saya datang ke kantor Pendeta Wendell untuk membicarakan dan merencanakan kemungkinan ini. Ada perasaan jamahan yang kuat dari Roh Kudus pada saat itu dan saya mulai membuat rencana dan berdoa untuk keberhasilan rencana ini.
Dalam beberapa hari berikutnya saya menghubungi beberapa orang yang merupakan pembimbing rohani dan ayah dalam diri saya. Pendeta Floyd Earlywine yang adalah kepala persekutuan Bethel, ayah saya Pendeta Don Peterson, Pendeta Dick Iverson yang adalah kepala Ministers Fellowship International (Persekutuan Internasional Pelayan Tuhan), dan Pendeta Bill Schiedler dari Ministers Fellowship semuanya memberikan dukungan bahwa rencana ini datang dari Tuhan.
Dalam beberapa minggu berikutnya kami menerima banyak kata-kata penguatan dari pendeta-pendeta Bethel Fellowship dan penginjil-penginjil yang lain. Mereka mendukung kami sepenuh hati dengan keputusan ini. Pendeta-pendeta lain yang ada di Seattle yang kenal dengan saya juga mendukung dan berdoa untuk Pendeta Wendell dan staff pendeta gereja kami, dan memberi selamat datang kepada kami ke kota Seattle.
Kemudian, saya membagikan hal ini kepada para penatua gereja kami dan setelah beberapa kali pengkajian ulang dan menerima nubuat peneguhan, para penatua memilih untuk bergabung dengan The City Church. Tiga minggu kemudian, pada hari Minggu tanggal 28 September 2003, kami mengadakan kebaktian gabungan pertama kami dengan The City Church. Kebaktian tersebut diikuti dengan jamuan makan malam dengan Pendeta Wendell dan Gini Smith.
Nubuat yang LaVonne dan Saya Terima Selama Dua Tahun. Dalam persekutuan tahunan Bethel di Camp Beracha pada tanggal 4 Juni 2002, Pendeta Abe Morecade menubuatkan hal ini kepada LaVonne dan saya.
“Dan, saya melihatmu memegang alat pemotong di satu tangan dan palu di tangan yang lain dan engkau berjalan maju untuk memasang pantek dan membuat fondasi bagi tenda dan memastikan bahwa tenda tersebut dapat menahan tiupan angin dan dengan tangan yang satu lagi engkau membawa sekumpulan orang kedalam tenda dan kemudian membawa sekumpulan lagi.”
“Saya melihat banyak anak muda dan banyak orang yang terluka dalam dan dibalut dan tertolak. Banyak orang yang tertolak dan menjauh dari jangkauan tangan tetapi panjang tanganmu pada saat engkau menjangkau lebih panjang dari tangan yang wajar dan engkau membawa mereka masuk. Impartasikan ketekunan dari Tuhan kataNya. Karena Tuhan telah berfirman… Setiap langkah yang engkau ambil sejak kanak-kanak sampai saat ini telah direncanakan Tuhan. Dia telah membawamu dan melatihmu dan mengimpartasikan kepadamu dan membawamu ketempat ini pada saat ini dengan tujuan supaya engkau membawa hasil tuaian dari tanah ini.”
“Jangan biarkan matamu melihat ke belakang ke masa lalu tetapi lihatlah Dia yang telah menyediakan jalan untuk engkau berjalan. Jalan yang penuh dengan kekayaan, penuh dengan kemakmuran, penuh dengan iman, penuh dengan tujuan, penuh dengan visi karena Roh Tuhan akan membimbingmu di jalan yang selalu menuju keatas. Roh Tuhan akan membawamu dari satu tempat ke tempat yang lain. Jangan takut dengan masalah gedung. Jangan kuatir akan fasilitas gereja; pada saat engkau tiba disana pasang lah pantek yang dalam. Jangan kuatir mengenai keuangan, jangan kuatir akan fasilitas tetapi ijinkan tangan Tuhan menyediakan bagimu.”
Dan pada tanggal 3 Juni 2003 sebuah tim dari Kansas City menubuatkan pesan ini kepada kami…
“Dan dan LaVonne, ada musim semi baru dalam hidup anda berdua dan saya berpikir mengenai bagian dari lagu dimana Dia berkata, “musim bernyanyi yang saya sukai telah tiba, musim dingin telah berlalu.” Saat pembaruan telah datang, musim dingin telah berlalu dan kicauan burung merpati telah terdengar. Musim semi datang kembali. Engkau akan bergerak masuk kedalam pemahaman yang baru akan Firman Tuhan dan ini akan membawamu kedalam musim yang baru dalam karirmu. Engkau akan memiliki suara dalam saat ini dan engkau akan terus memiliki suara.”
“Dan dan LaVonne, saya merasa Tuhan sedang mempersiapkan anda berdua. Seperti musim yang berbeda dalam hidup kita semua, Tuhan mempersiapkanmu untuk musim yang baru. Jangan kaget, yang satu ini akan sedikit berbeda dari yang sebelumnya tetapi engkau tidak perlu cemas karena tidak diperlengkapi. Tuhan akan memperlengkapi engkau untuk musim ini dengan kemampuan yang berbeda dan beban yang lebih ringan untuk dipikul. Engkau tidak perlu menyusun strategi dan membuat perhitungan bagaimana engkau dapat mencapainya. Tuhan yang akan membukakan jalan bagimu.”
Nubuat yang lain diberikan kepada kami oleh Al dan Gloria Willard, pendoa syafaat bagi Mike Bickel dari Kansas City International House of Prayer… “Pada saat saya (Gloria) melihat engkau di kebaktian malam ini saya melihat engkau diatas sebuah kereta yang akan segera berganti jalur dan akan membawa engkau ke arah tujuan yang baru. Hal ini adalah hal yang baik, ini akan menjadi kejutan dan terjadi dengan tiba-tiba.
Gloria melanjutkan dengan berkata bahwa LaVonne dan saya akan memasuki musim baru dalam pelayanan yang kami telah dipersiapkan untuk memasukinya. Kata-kata ini merupakan peneguhan yang ajaib yang menyatakan bahwa Tuhan tidak hanya mempersiapkan transisi yang baik, tetepi banyak hal-hal yang luar biasa yang akan kami lihat di masa yang akan datang.
Hari-Hari yang Penuh dengan Berkat. Setelah memasuki bulan ke enam di The City Church, banyak berkat dari Tuhan dan penggenapan FirmanNya. Setiap minggu orang-orang diselamatkan dan dibebaskan dari belenggu dosa. Banyak yang dibaptis Roh Kudus dan mukjizat kesembukan pun terjadi.
Anggota Bethel yang bersama kami mengikuti proses transisi ini sangat bersuka cita dan mengikuti semua kelas pelatihan. Ini adalah waktu penyesuaian dengan visi dan misi dari The City Church. Satu juta dollar uang kami telah dipergunakan untuk membeli sebuah gedung di persimpangan jalan First dan Clay di pusat kota Seattle. Gedung tersebut sedang dalam proses perbaikan dan kebaktian minggu akan dimulai pada 11 April 2004. Fasilitas ini akan menjadi peringatan bagi semua pendeta dan penginjil yang telah setia memberitakan Injil di kota Seattle dan seluruh dunia.

Bali, tgl. 4-7 Nopember 2003, Musyawarah Besar ke XXX GPdI berlangsung di BICC Nusa Dua. Acara ini dihadiri sekitar 2000 orang peserta dan peninjau. Pada hari Rabu 5 November 2003 pukul 17.30, melalui voting tertutup dari 590 suara yang berhak memilih, Pdt.A.H.Mandey memperoleh suara sebanyak 417, dengan demikian beliau kembali melanjutkan pelayanan pada periode berikutnya sebagai Ketua Umum Majelis Pusat GPdI. Dalam Mubes ini juga telah terbentuk beberapa MD baru antara lain MD 23 Banten, MD BABEL dan MD Jambi. Sementara itu masalah sukuisme masih menjadi penyebab dalam kepengurusan MD 23 Banten yang baru terbentuk, sehingga MP harus mengambil alih kepengurusan Majelis Daerah tersebut. Dengan demikian Ketua 2 Majelis Pusat, Pdt.J.Weol terpaksa harus merangkap juga sebagai ketua MD 23 Banten, selain sebagai ketua MD 5 DKI Jaya.
Tanggal 16 Mei 2004. GPdI Babakan Tangerang ganti nama. Hari ini merupakan ibadah perdana (GPdI Babakan, Jl. Kisamaun No.136,Tangerang 15118) di Kebon Jati, tetapi sementara itu ibadah wadah-wadah masih memakai gedung di Babakan karena gedung di Kebon Jati belum selesai dikerjakan. GPdI Babakan Tangerang berganti nama menjadi GPdI Kebon Jati karena lokasi gereja yang pindah dari Babakan ke Kebon Jati (masih di Tangerang). Lokasi gereja pindah karena ada pemotongan yang cukup lebar sehingga tidak memungkinkan lagi untuk beribadah di Babakan dengan jumlah jemaat yang bertambah banyak. Setelah bapak Gembala Pdt. Abraham Silooy, dipanggil Tuhan, penggembalaan dilanjutkan oleh anaknya, Pdt. Yopie Silooy. (lihat photo Jemaat GPdI Babakan,diambil di depan gereja, tahun 1948).(RT)
Senin 28 Juni 2004. Ibu Presiden Megawati meresmikan pembukaan Perkemahan Pemuda Remaja GPdI di desa Munte, Kecamatan Tumpaan, Senin 28/06/04 pukul 20.00 WITA, yang kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama masyarakat Sulut di lokasi nonton bareng (noreng RCTI), Manado Convention Center (MCC), Boulevard Square. Pada acara ini, beliau ditemani Ketua Umum PDS Ruyandi Hutasoit, Wasekjen PDIP Pramono Anung serta Wagub Sulut, Freddy H.Sualang beserta ibu.
18 Juli 2004. GPdI Brisbane telah dimulai sejak 27 Juli 2004. Pada tanggal 18 Juli 2004 dengan pimpinan Tuhan, telah dimulai ibadah perdana (Brisbane: ibu kota negara bagian Queensland).  Dengan pertolongan Tuhan maka acara berjalan sangat sukses. Bp.Swoe Goan sebagai ketua panitia penyelenggara dalam acara tersebut mengatakan bahwa lahirnya GPdI didasari dengan suatu kebersamaan, komitment serta kepeduliaan bersama sebagai warga GPdI yang ada di Brisbane. Gembala GPdI Brisbane adalah juga gembala Gereja Indonesia Gold Coast / GPdI Gold Coast, yaitu Pdt.Jerry E.Sanger,SH.
Warga GPdI Australia kususnya Brisbane dan Gold Coast mohon dukungan teman-teman agar pelayanan yang Tuhan percayakan kepada mereka dapat bertumbuh dan berkembang untuk menjangkau jiwa-jiwa bagi Yesus, dan kemuliaan hanya untuk Tuhan Yesus.
Hari Selasa 27 Juli 2004 telah diresmikan penggunaan gedung Gereja Pantekosta di Indonesia Tabanan Bali. Gedung Gereja yang cukup megah ini menghabiskan dana sekitar Rp.1,4 M. Digembalanya oleh Pdt. Dolfie Gustav Memah, pembangunannya sungguh diluar rencana. Pemikiran semula hanya membangun secara sederhana tetapi rencana Tuhan lebih indah. Awalnya ada bantuan pemerintah daerah sebesar 10 juta, kemudian Tuhan kirim banyak donatur yang bukan hanya dari jemaat setempat sehingga gereja yang rencananya dibangun sederhana menjadi rumah yang megah.
6 September 2004. Pembukaan Sekolah Tinggi Alkitab Cianjur. Sekolah alkitab (SAC) sudah berjalan selama enam belas tahun, Sekolah Tinggi Alkitab menyusul tahun ini. Acara pembukaan dilayani oleh ketua I Majelis Pusat, Bapak MD Wakkary dari Medan. Sebagai Direktur Sekolah Tinggi Alkitab ini adalah DR. Yan Lumempow, Beliau juga adalah guru di sekolah alkitab. Saat ini sudah 17 murid yang mendaftar, mereka akan belajar selama enam bulan. Satu bulan di sekolah, di kampus, lima bulan di rumah. Jadi on campus satu bulan, off campus lima bulan. Kita doakan kiranya Tuhan menyertai kegiatan tersebut.(JEA).
16 Nopember 2004. Pdt.M.D.Wakkary bersama rombongan mengikuti Leadership Conference Gereja-gereja Pantekosta Foursquare dari 24 negara se-Asia dan Pasifik di kota Penang, Malaysia. Dalam konferensi tersebut resmi dinyatakan GPdI bermitra dengan gereja Foursquare Gospel Internasional yang berada di 138 negara. Kerjasama saat ini masih berbentuk “fellowship”. Tahun depan tanggal 30 Mei 2005, di Chicago, USA dalam International Foursquare Convention”, yaitu Konferensi Foursquare Sedunia akan resmi dinyatakan bahwa GPdI akan bersatu dalam ‘International Foursquare Gospel Churches’, yang presidennya adalah Pdt. DR. Jack Hayford, berkedudukan di Los Angeles, California.
Pada Mubes Luarbiasa GPdI tanggal 21 Februari 2005  di Batu, Malang, Presiden Foursquare Asia, DR.Jun Ferrez dari Filipina dan Mission Director untuk South Pasific dan Indonesia, DR. Jerry Stott dari Australia  hadir dan menjadi pembicara.
Saat ini gereja Foursquare worldwide beranggotakan 4,113,981, yang beribadah di 38,217 gereja di 138 negara, dan memiliki pekerja ministry sejumlah 49,287 orang. The Foursquare Church yang didirikan oleh Aimee Semple McPherson pada tahun 1923 ini secara aktif turut berpartisipasi dalam National Association of Evangelicals, The American Bible Society, Pentecostal/Charismatic Churches of North America, the Pentecostal World Conference, and the Evangelical Fellowship of Missions Agencies.
April 2005. Majelis Daerah GPdI Australia. Baru-baru ini sudah terbentuk Majelis Daerah GPdI Australia. Sampai berita ini kami terima, disana terdapat 5 buah sidang jemaat GPdI yang tersebar di wilayah Perth, Sydney, New South Wales, Brisbane dan Gold Coast. Ketua M.D terpilih adalah Pdt.M.B.Meiruntu (NSW), Wakil: Pdt.J.E.Sanger (Gembala GPdI Brisbane & Gold Coast), Sekretaris: Pdt.J.L.Luntungan (Perth), Bendahara: Ibu Pdt.Ruth Lumangkun. Doakan pelayanan GPdI disana, kiranya Tuhan memakai hamba-hambanya lebih heran dengan kuasa dari Tuhan. Selamat berjuang GPdI Australia..!
29 Mei 2005. Pdt.A.H.Mandey dan Pdt.M.D.Wakkary mengadakan pertemuan dengan Four Square Church di Chicago.
Minggu sore menjelang acara Four Square Church Convention 2005 di Chicago, telah diadakan pertemuan antara Presiden (DR. Jack Hayford) dan pimpinan-pimpinan Four Square Church dengan MP GPDI dimana DR. Jack Hayford menyampaikan keputusan Four Square untuk menerima GPdI sebagai PARTNER pelayanan. Four Square tidak akan mengambil alih pucuk pimpinan ataupun mengontrol GPdI, melainkan organisasi GPdI tetap diatur oleh kepemimpinan GPdI sendiri. Demikian juga Pdt. A.H. Mandey menjelaskan bahwa GPdI sudah berkembang ke banyak negara di luar negeri. Kerjasama ini bukanlah sebagai suatu ‘merger’ namun lebih bersifat partnership yang akan berkembang lebih erat di masa mendatang.

Sekolah Alkitab GPdI
Perkembangan jemaat di berbagai tempat menuntut tenaga- tenaga terlatih yang sanggup memenuhi tantangan zaman. Oleh karenanya pada tahun 1935 lahirlah inisiatif untuk mengadakan Lembaga Pendidikan Alkitab. Sekolah Alkitab pertama gereja Pantekosta dibuka oleh penginjil William West Patterson di Surabaya, Jawa Timur pada bulan Januari 1935 yang diberi nama Nederlandsche Indie Bybel Institut (NIBI) bertempat di JI. Embong Malang 63.
Beliau dibantu oleh Pdt. F.G.Van Gessel, Rev.Johnson, Pdt. H.N.Runkat, Pdt.W.Mamahit dan banyak lagi pelopor-pelopor dari Bethel Temple yang turut membantu sehingga ada kurang lebih lima belas Sekolah Alkitab didirikan serta dioperasikan dibawah orang-orang kebangsaan Indonesia termasuk juga guru-guru yang mengajar. Namun dengan pecahnya Perang Dunia II, maka Rev.W.W.Patterson harus kembali ke Amerika dan Nederlandsche Indie Bybel Institut ditutup.
Pendidikan theologia terus berkembang di Gereja Pantekosta. Pada tahun 1948, datang Rev.R.E.Edmondson utusan lnjil dari Bethel Temple Seattle Amerika Serikat dan membuka Sekolah Alkitab di Lawang pada tahun 1949. Untuk 6 tahun lamanya sekolah Alkitab itu bertempat di Lawang dan pada September 1959 dipindahkan ke Beji, Batu.
Kita patut bersyukur karena sekarang Sekolah Alkitab Beji telah berkembang pesat dengan fasilitas yang memadai. Di bawah asuhan Pdt. A.H. Mandey dan Pdt. J.M. P.Batubara telah dibangun sebuah perumahan guru yang indah, sebuah asrama bertingkat yang mampu menampung 250 siswa, juga tempat Youth Camp untuk pembinaan pemuda setiap tahun.
Untuk mengikuti gerak laju dunia pendidikan maka Panitia Pembangunan Sekolah Alkitab Beji (Batu) telah membangun sebuah gedung auditorium berkapasitas 2.500 orang yang menelan biaya hampir 500 juta rupiah. Sungguh, Dialah Allah “JEHOVAH JIREH” dan EL – SHADDAI, itulah sebabnya sebagai tanda ucapan syukur pada Allah, asrama pria berkapasitas 250 siswa dinamai EL’SHADDAI. Bangunan auditorium ini diselesaikan dalam waktu 7 bulan dan ditahbiskan pada September 1991 menjelang pembukaan MUBES XXVII.
Selain Sekolah Alkitab Langowan (Sulawesi Utara) dan Beji / Batu (Jawa Timur), juga didirikan Sekolah Alkitab di Biak (Irian Jaya), di Purbasari (Sumatera Utara), di Malino (Sulawesi Selatan), di Palembang (Sumatera Selatan), di Bandar Lampung  (Lampung), di Tentena (Sulawesi Tengah), di Balikpapan (Kalimantan Timur), di Anjungan (Kalimantan Barat), di Ambon (Maluku), di Salatiga (Jawa Tengah), di Cianjur (Jawa Barat), dan di Kupang (Nusa Tenggara Timur).
Berikut ini adalah daftar nama dan alamat Sekolah Alkitab GPdI:
1.  Sekolah Alkitab Batu (Jawa Timur)
Pimpinan: Pdt. J.M.P Batübara Sr.& Pdt. A.H. Mandey.
Alamat: P.0. Box 1 Batu, Malang 65301 TeIp. (0341) 591525.
2.  STA Bedji.
Pimpinan: Pdt.DR.L.Lapian.
Alamat: Bedji, Batu, Malang.
3.  Sekolah Alkitab Salatiga (Jawa Tengah)
Pimpinan: Pdt. Th. Karunia Djaya
Alamat P.0. Box 17 Salatiga
Jl. Siranda I, Salatiga 50712, Telp. (0298) 81928.
4.  Akademi Theologia Salatiga (ATHAS).
Pimpinan: Pdt.JMP Batubara S.th.
Alamat: Po Box 17 Salatiga.
5.  Sekolah Alkitab Cianjur & STA Cianjur (Jawa Barat)
Pimpinan: Pdt. J.E. Awondatu
Alamat: P.O. 143 Cianjur 43201
Jl. Pasir Gede Raya 17
Cianjur 43216. Telpon: (0263)261727
6.  Sekolah Alkitab Purbasari (Sumatra Utara)
Pimpinan: Pdt. M.D. Wakkary
Alamat: P.0. Box 61 Pematang Siantar. Telp.(0622)29321.
7.  Sekolah Alkitab Palembang (Sumatera Selatan)
Pimpinan: Pdt. J.K. Siwi
Alamat: Desa Lorok, km 43 Palembang (arah Prabumulih)
P.O. Box 133, Palembang 30001. Telp. 362168.
8.  Sekolah Alkitab Bandar Lampung (Lampung)
Pimpinan: Pdt. D.A. Supit
Alamat: JI. Tenggiri 19c, Bandar Lampung 35222.
TeIp. (0721) 483720.
9.  Akademi Theologia Lampung.
10.    Sekolah Alkitab Tanjung Pinang (Riau daratan)
Pimpinan: Pdt. G. Palit
Alamat JI. Ir. Juanda 49 Tanjung Pinang 29101, Riau.
11.    Sekolah Alkitab Balikpapan (Kalimantan Timur)
Pimpinan: Pdt.H.Pelealu. Alamat: P.0. Box 214
Balikpapan / JI. Arjuna IV /322, Balikpapan 76123. Telpon (0542)418039
12.    Sekolah Alkitab Anjungan (Kalimantan Barat)
Pimpinan: Pdt. E.F. Sumilat
Alamat: P0 Box 1 Anjungan, Pontianak 78154.
13.    Sekolah Alkitab Ambon (Maluku)
Pimpinan: Pdt. Hendry Y. Lolaen
Alamat : JI. Dr. J. Leimena
Ambon (Tawiri Ambon 97253). Telp.(0911)442290.
14.    Sekolah Alkitab Biak (Irian Jaya)
Pimpinan: Pdt. Drs.Budi Tutu
JI. Jend. A.Yani 13, Biak 98101, TeIp. (0961) 21498 Fax. 21695
Alamat: P.0.Box 98 Biak
15.    Sekolah Alkitab Kupang (Nusa Tenggara Timur)
Pimpinan: Pdt. J.A. Karundeng
Alamat: JI. Jend. Suharto 85 Kupang.
16.    Sekolah Alkitab Tentena (Sulawesi Tengah)
Pimpinan: Pdt. F.H. Saerang STh, MA,
Alamat: P.0.Box 1, Tentena 94663. Telp.(0458)21336, 21119.
17.    Akademi Theologia Tentena
18.    Sekolah Alkitab Malino (Sulawesi Selatan)
Pimpinan: Pdt. M.F. da Costa
Alamat: JI. A. Mangerangi 2 Malino, Kec. Tinggi Moncong
Kabupaten Gowa 92174. Telp.(0417)21304, 21048.
19.    Sekolah Alkitab Riau.
Pimpinan: Pdt.Robby Mandey, S.th.
Alamat: Jl.Ir.Juanda 49, Tanjung Pinang
Telpon: (0771)24461.
20.    Sekolah Alkitab Magelang.
Pimpinan: Pdt.Yahya Lesmana S.th.
Alamat: Komplek GPdI Ngablak. Telp: (0293)87285.
21.    Sekolah Alkitab Anjungan.
Pimpinan: Pdt.Drs.Steidy Suwuh.
Alamat: Po Box 01, Anjungan, Pontianak, 78354.
22.    Sekolah Alkitab Palangkaraya.
Pimpinan: Pdt.Drs.Max Turangan.
Alamat: Palangkaraya.
23.    Sekolah Alkitan Tana Toraja.
Pimpinan: Pdt.G.Rewah M.th.
Alamat: Jl.Ratulangi 42, Rante Pao, Tator. telp.(0423)21087.
24.    Sekolah Alkitab Merauke.
Pimpinan: Pdt.Jefry Rengkung S.th.
Alamat: Jl. Trans Irian Km 17, Wasur. Po Box. 228 Merauke.
25.    Sekolah Alkitab Manokwari.
Pimpinan: Pdt.Marwerie S.Th.
Alamat: Manokwari, Irian Jaya.
26.    Sekolah Alkitab Genyem (Masih dalam pengaturan).
Alamat: Genyem, Irian Jaya.
Di samping Sekolah- sekolah Alkitab tersebut, masih ada Perguruan Tinggi yaitu:
1.  Jember Bible Collage (JBC). Sekolah Tinggi Alkitab / Seminari Jember (Jawa Timur)
Pimpinan: Pdt.Y. Lumempow. D.Min
Alamat: P0 Box 129, Jember / JI. Panglima Sudirman 42, Jember 68118. TeIp. (0331) 21943, 82842, 86943.
2.  Sekolah Alkitab Langowan (Sulawesi Utara)
Pimpinan: Pdt. A.S. Kaawoan S.Th.
Alamat: Po Box 1, Raranon Koyawas, Langowan. Telp.(0431)371580.
3.  Sekolah Tinggi Teologia (STT) El Shaddai telah berdiri sejak tahun 1984 dengan nama Institut Dan Seminary Tinggi Theologia Indonesia (ISTTI) yang dipelopori oleh Pdt.prof.Dr.Nicky J.Sumual, yang memiliki visi jauh kedepan bagi kemajuan dan perkembangan pekerjaan Tuhan. Ia yang dikenal tegar karena dimotori, digerakkan oleh Firman Allah bahwa pekerjaan Tuhan membutuhkan gembala, pemimpin yang penuh Roh Allah dan juga berpengetahuan.
Bersyukur pada Tuhan karena pada akhirnya  GPdI secara organisasi dapat menyadari visi ini sehingga berdirilah Sekolah Tinggi Alkitab Batu, Malang, Jember Bible College, Sekolah Tinggi Alkitab Bandar Lampung, Sekolah Tinggi Alkitab Airmadidi dan menyusul di Kiawa Minahasa, sulut sebagai salah satu Fakultas Teologi Misi dari Universitas Pantekosta Josua. Ladang sangat luas, padi sudah menguning, sipa dituai dan membutuhkan lebih banyak penuai yang penuh Roh dan berpengetahuan.
Sejak berdirinya sampai sekarang ini, STT El Shaddai telah meluluskan mahasiswa sebanyak 278 wisudawan yang terdiri dari:
1. Untuk Program Diploma (S0) sebanyak 109 wisudawan.
2. Untuk Program Sarjana Teologi (S1) sebanyak 156 wisudawan
3. Untuk Program Master Of Theologi (S2) sebanyak 12 wisudawan.
4. Untuk Program Doktor (S3) sebanyak 3 wisudawan bekerjasama dengah Institute Seminary Theologia Florida. Peraih program doktor ini adalah Pdt.Dr. M.D.Wakkary,DD, DLitt, DTh, Pdt.Dr.Th.Karuniadjaja (alm), Pdt.Dr. E.N.Soriton (alm).
STT El Shadai Manado tetap menjaga mutu dan kualitas antara lain menjaga kontinuitas perkuliahaan mahasiswa dan setiap mahasiswa S1 diwajibkan menyusun skripsi ilmiah sedang S2 menyusun thesis yang proposalnya harus melewati seminar, sesudah itu diadakan ujian skripsi/thesis dan diakhiri dengan ujian komprehensive. disamping itu praktek lapangan tetap di programkan di jemaat-jemaat GPdI yang membutuhkan.
Lulusan STT El Shaddai Manado telah banyak yang dipakai Tuhan, baik menjadi gembala sidang, penginjil, menjadi guru sekolah Alkitab, bahkan beberapa diantaranya telah menjadi pimpinan sekolah Alkitab serta telah menjadi pimpinan organisasi gereja diluar denominasi GPdI. Lulusan STT El Shaddai telah tersebar diseluruh pelosok Nusantara bahkan sampai ke luar negeri menjadi gembala sidang seperti: Pdt.Moody N. Ratu di Los Angeles, Pdt.Hanny Suwuh di Seattle, Pdt.J.A.Ticoalu di Washington D.C.
Pada tahun berjalan telah dibuka School Of Ministry, Program Perkuliahan Jarak Jauh. Pada tahun 2002 direncanakan akan diaktifkan kembali perkuliahan Magister (S2), juga direncanakan pula bagi hamba-hamba Tuhan yang telah melayani lebih dari 6 tahun diberi kesempatan mengikuti kelas eksekutif dengan perkuliahan berbentuk paket baik materi maupun waktu.
Pada tanggal 3 Pebruari 2001 Majelis Pusat mengeluarkan Surat Keputusan No:074/MP/GPdI/II-2001 yang ditandatangani oleh ketua umum Pdt.A.H.Mandey dan sekretaris umum Pdt.Dr.W.D.Saerang telah mensejajarkan status STT El Shadai Manado sama dengan Sekolah Tinggi Alkitab lainnya di lingkungan GPdI. Sehingga lulusan STT El Shaddai tidak lagi diharuskan masuk Sekolah Alkitab (yang hanya 9 bulan)  seperti yang terjadi pada waktu-waktu yang lalu. bila mau menjadi gembala sidang sesuai AD/ART GPdI.
Tahun 2002, tepatnya pada tanggal 15 Maret, Sekolah Alkitab Seattle diresmikan oleh Konsul Jendral R.I San Francisco dan Hamba-hamba Tuhan dari Majelis Pusat bersamaan dengan berlangsungnya acara Pasca Gembala 2002 di Bethel Temple, Seattle. (Dibatalkan).
6 September 2004. Pembukaan Sekolah Tinggi Alkitab Cianjur. Sekolah alkitab (SAC) sudah berjalan selama enam belas tahun, Sekolah Tinggi Alkitab menyusul tahun ini. Acara pembukaan dilayani oleh ketua I Majelis Pusat, Bapak MD Wakkary dari Medan. Sebagai Direktur Sekolah Tinggi Alkitab ini adalah DR. Yan Lumempow, Beliau juga adalah guru di sekolah alkitab. Saat ini sudah 17 murid yang mendaftar, mereka akan belajar selama enam bulan. Satu bulan di sekolah, di kampus, lima bulan di rumah. Jadi on campus satu bulan, off campus lima bulan. Kita doakan kiranya Tuhan menyertai kegiatan tersebut.(JEA).
April 2005. Seoul Pentecostal School of Divinity (SPSD) , demikian nama Sekolah Alkitab itu, masih dalam tahap Bachelor of Arts. Seminari ini bekerjasama dengan Asia Life University (A.L.U). Pada hari rabu, tanggal 27 April 2005 yang lalu, telah dilaksanakan upacara conferring degree dari Asia life university kepada Seoul Pentecostal School of Divinity. Melalui kerjasama ini maka alumni dari SPSD dapat melanjutkan pendidikan seminari ke seluruh dunia pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Berkat Tuhan yang besar tersebut disyukuri oleh seluruh keluarga besar Hati Elok di Korea Selatan, karena SPSD akan menjadi tempat bersemayam bagi pemimpin-pemimpin rohani yang berkualitas khususnya di Indonesia dan diseluruh Asia. Ini juga merupakan berkat besar bagi masyarakat kristiani indonesia di korea yang terpanggil untuk belajar selama tinggal di korea.
Conferring degree tersebut dihadiri oleh Academic Dean dari Asia life university, Dr. Yong-Nan Jeon, Ahn. Ph.D (The university of Nottingham, England), dan Dr. Kwang-Jin, Jang, D.Litt et Phil. (The Rand Afrikaans University, South Africa). Juga Dr. Yae-Kyom, Kim, Ph.D. (The Hall University, England) yang akan mengajar Asian Studies di SPSD; beserta pengajar-pengajar yang lainnya.
Sampai sekarang pelaksanaan seminari ini masih menggunakan Bahasa Indonesia. Pelajaran yang diajarkan oleh pengajar asing (Korea dan Amerika) diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia. Pdt.A.H.Mandey dan Pdt.Johny Weol, Jakarta, menjadi pengajar tamu di seminari tersebut. Akreditasi untuk SPSD didapat dari The International Four Square Church, Amerika, dan beberapa dosen mereka mengajar di SPSD dan mengontrol kualitas seminari ini.

Berdasarkan data 2012
·         Jumlah Sidang Jemaat: Jemaat Mandiri = 4130 buah, Jemaat Muda= 2157, Jemaat Cabang= 1892 buah.
·         Jumlah Anggota Jemaat : 1,5 juta jiwa
·         Jumlah Hamba Tuhan: Pendeta (PDT) =2684, Pendeta Muda (PDM) =2189, Pendeta Pembantu PDP= 3332.

Kronologi Kepemimpinan

Maret 1921 – 19 Juni 1923

Injil Pantekosta masuk ke Indonesia, oleh Missionary Richard van Klaveren & Cornelius E. Groesbeek
Pada tanggal 19 Maret 1923 didirikan Vereeninging “DePinkstergemeente in Nederlasch” berkedudukan di Bandung dengan susunan Pengurus :
·         Ketua : Pdt. DHW. Weenink Van Loon
·         Sekretaris : Pdt. Paulus
·         Bendahara : Pdt. G. Droop
Dengan Keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda, tertanggal Cipanas, 4 Juni 1924 No.29 kepada Vereeninging tersebut diberi hak / pengakuan sebagai Badan Hukum
Disamping Pengurus di atas yang bertanggung jawab terhadap pemerintah, maka diadakan suatu Convent Hamba-hamba Tuhan senior, yang terdiri dari :
·         Pdt. FG.Van Giseel
·         Pdt. Weening Van Loon
·         Pdt. F. Van Abkoude
·         Pdt. D. Van Klaveren & isterti
·         Pdt. H. Horstman
·         Pdt. MA. Alt

Tahun 1942 – 1947

Dengan pecahnya Perang Dunia ke-2 pimpinan diserahkan kepada putera-putera Indonesia dan pimpinan Gereja disebut Badan Pengoeroes Oemoem (BPO) dengan susunan personalia sebagai berikut :
·         Pdt. HN Runkat (Ketua) - Jakarta
·         Pdt. SIP Lumoindong - Semarang
·         Pdt. RM Soeprapto - Malang
·         Pdt. R.O Mangindaan - Mojokerto
·         Pdt. Liem Bian Hok - Tulungagung
·         Pdt. L. Nanlohy - Lumajang

Tahun 1947 – 1949

Dalam Musyawarah Nasional ke-14 di Solo terbentuk BPO sebagai berikut :
·         Pdt. HN. Runkat (ketua) - Jakarta
·         Pdt. RM. Soeprapto - Malang
·         Pdt. SIP. Lumoindong - Semarang
·         Pdt. R.O Mangindaan - Mojokerto
·         Pdt. J. Syaranamual - Jakarta

Tahun 1949 -1951

Dalam Musyawarah Nasional ke 15 di Jakarta BPO menjadi BPU terdiri :
·         Pdt. HN. Runkat (ketua) - Jakarta
·         Pdt. RM. Soeprapto - Malang
·         Pdt. SIP. Lumoindong - Semarang
·         Pdt. R.O Mangindaan - Mojokerto
·         Pdt. E. Lesnussa - Ujung Pandang

Tahun 1951 – 1953

Dalam Musyawarah Nasional ke 16 di Malang, terbentuk Majelis Agung yang terdiri 24 orang dan Pengurus Hariannya adalah Pengurus Pusat :
·         Pdt. HN Runkat (Ketua) - Jakarta
·         Pdt. RM Soeprapto - Malang
·         Pdt. SIP Lumoindong - Semarang

Tahun 1953-1957

Dalam Musyawarah Nasional ke 17 di Langoan (Sulawesi Utara) Pengurus Pusat terpilih adalah:
·         Pdt. HN Runkat (Ketua) - Jakarta
·         Pdt. RM Soeprapto - Malang
·         Pdt. SIP Lumoindong - Semarang

Tahun 1957-1961

Musyawarah Nasional ke 18 di Malang telah membentuk Pengurus Pusat baru sesudah meninggalnya Pdt. HN. Runkat, dengan susunan sebagai berikut :
·         Ketua : Pdt. E. Lesnussa
·         Wakil Ketua : Pdt. RM. Suprapto
·         Sekjen : Pdt. SIP Lumindong
·         Bendahara : Pdt. Kwee Hok To
·         Komisaris I. : Pdt. WW. Kastanya
·         Komisaris II : Pdt. LA Pandelaki
·         Komisaris III : Pdt. The Kiem Koei

Tahun 1961-1965

Musyawarah Nasional ke-19 di Bandung, menhasilkan susunan Pengurus Pusat :
·         Ketua : Pdt. E. Lesnussa
·         Wakil Ketua : Pdt. RM. Suprapto
·         Sekjen : Pdt. SIP Lumindong
·         Bendahara : Pdt. Kwee Hok To
·         Komisaris I. : Pdt. WW. Kastanya
·         Komisaris II : Pdt. LA Pandelaki
·         Komisaris III : Pdt. The Kiem Koei

Tahun 1965-1969

Musyawarah Besar ke-20 di Yogyakarta telah menetapkan Pengurus Pusat sebagai berikut :
·         Ketua : Pdt. E. Lesnussa
·         Wakil Ketua : Pdt. LA. Pandelaki
·         Sekjen : Pdt. RG. Sutrisno
·         Bendahara : Pdt. H. Kristianto
·         Komisaris I : Pdt. WH. Bolang
·         Komisaris II : Pdt. WW Kastanya
·         Komisaris III : Pdt. JMP Batubara

Tahun 1969-1973

Musyawarah Besar (Mubes) ke-21 di Surabaya memilih pengurus Pusat sebagai berikut :
·         Ketua : Pdt. E. Lesnussa
·         Wakil Ketua : Pdt. LA. Pandelaki
·         Sekjen : Pdt. AH. Mandey
·         Bendahara : Pdt. H. Kristianto
·         Komisaris I. : Pdt. WH Bolang
·         Komisaris II : Pdt. JMP Batubara
·         Komisaris III : Pdt. RM. Suprapto
·         Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno
Pada tanggal 8 November 1969 komposisi Pengurus Pusat berubah setelah meninggalnya Pdt. RM. Soeprapto :
·         Ketua : Pdt. E. Lesnussa
·         Wakil Ketua : Pdt. LA. Pandelaki
·         Sekjen : Pdt. AH. Mandey
·         Bendahara : Pdt. H. Kristianto
·         Komisaris I. : Pdt. WH. Bolang
·         Komisaris II : Pdt. JMP. Batubara
·         Komisaris III : Pdt. B. Manoah
·         Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno
Kemudian tanggal 8 Agustus 1970 dengan meninggalnya Pdt. E. Lesnussa maka terjadi perubahan susuanan Pengurus Pusat :
·         Ketua : Pdt. LA. Pandelaki
·         Wakil Ketua : Pdt. WH. Bolang
·         Sekjen : Pdt. AH. Mandey
·         Bendahara : Pdt. H. Kristianto
·         Komisaris I. : Pdt. JMP. Batubara
·         Komisaris II : Pdt. B. Manoah
·         Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno
Tanggal 8 Februari 1973 terjadi lagi perubahan susuanan Pengurus Pusat :
·         Ketua : Pdt. WH. Bolang
·         Sekjen : Pdt. AH. Mandey
·         Bendahara : Pdt. H. Kristianto
·         Komisaris I. : Pdt. JMP Batubara
·         Komisaris II. : Pdt. B. Manoah
·         Penasehat : Pdt. R. Gideon Sutrisno

Tahun 1973-1976

Mubes ke-22 di Batu, Jawa Timur, menghasilkan Pengurus sebagai berikut :
·         Ketua : Pdt. WH. Bolang
·         Wakil Ketua : Pdt. Gideon Sutrisno
·         Sekjen : Pdt. AH. Mandey
·         Bendahara : Pdt. MF. Da Costa
·         Komisaris I. : Pdt. JMP. Batubara
·         Komisaris II : Pdt. TH. Itaar
·         Penasehat : Pdt. S. Sriyoto

Tahun 1976-1980

Mubes ke-23 menghasilkan pengurus sebagai berikut :
·         Ketua : Pdt. WH. Bolang
·         Wakil Ketua : Pdt. Gideon Sutrisno
·         Sekjen : Pdt. AH. Mandey
·         Bendahara : Pdt. MF. Da Costa
·         Komisaris I. : Pdt. JMP. Batubara
·         Komisaris II : Pdt. S. Sriyoto
·         Penasehat : Pdt. LA. Pandelaki

Tahun 1980-1984

Mubes ke-24 di Jakarta, menghasilkan pengurus sbb :
·         Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
·         Ketua I : Pdt. R.G Sutrisno
·         Ketua II : Pdt. J.M.P. Batubara
·         Sekjen : Pdt. E.N. Soriton
·         Wakil Sekjen : Pdt. S. Soriyoto
·         Bendahara : Pdt. M.F. Da Costa
Departemen-departemen :
·         Kerohanian : Pdt. J. Rompas
·         Organisasi : H.E. Karundeng
·         Kesejahteraan : Pdt. J.K Siwi

Tahun 1984-1988

Mubes ke-25 di Jakarta, menghasilkan pengurus sbb :
·         Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
·         Ketua I : Pdt. J.M.P. Batubara
·         Ketua II : Pdt. E.N. Soriton
·         Sekretaris Umum : Pdt. J.K. Siwi
·         Wakil Sekretaris Umum : Pdt. M.D Wakkary
·         Bendahara : Pdt. M.F. Da CostaWakil
·         Bendahara : Pdt. H.O.H Awuy
Departemen-departemen :
·         Penginjilan : Pdt. D.A. Supit
·         Pemb. Warga Jemaat : Pdt. S. Sriyoto
·         Pendidikan & Latihan : Pdt. Th. Karuniadjaja
·         Organisasi & Komunikasi : Pdt. W.J. Bangguna

Tahun 1988-1991

Mubes ke-26 menghasilkan pengurus sbb :
·         Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
·         Ketua I : Pdt. E.N. Soriton
·         Ketua II : Pdt. J.M.P Batubara
·         Wakil Bendahara : Pdt. J.K Siwi
·         Sekretaris Umum : Pdt. M.D. Wakkary
·         Wakil Sekretaris Umum : Pdt. H.O.H Awuy
·         Bendahara : Pdt. M.F. Da Costa
Departemen-departemen
·         Pengembalaan : Pdt. S. Sriyoto
·         Penginjilan : Pdt. Y.R. Marey
·         Pendidikan : Pdt. TH. Karuniadjaja
·         Pel. Warga Jemaat : Pdt. W.J Bangguna
·         Organisasi & Humas : Pdt. R.T. Kastanya
·         Penatalayanan & Dana : Pdt. M.Ph. Bolang
·         Hubungan Luar Negeri : Pdt. D.A. Supit

Tahun 1991-1995

Mubes ke-27 di Batu :
·         Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
·         Ketua I : Pdt. E.N. Soriton
·         Ketua II : Pdt. M.F. Da Cost
·         Sekretaris Umum : Pdt. M.D. Wakkary
·         Sekretaris I : Pdt. R.T. Kastanya
·         Sekretaris II : Pdt. Soemaryanti
·         Bendahara Umum : Pdt. Y.K Siwi
·         Bendahara I : Pdt. H.O.H Awuy
Departemen-departemen
·         Dep. Pengembalaan : Pdt. D.A. Supit
·         Dep. Penginjilan : Pdt. M.Ph. Bolang
·         Dep. Pel. Warga Jemaat : Pdt. W.J. Banggunan
·         Dep. Organisasi & Hub. K : Pdt. John Rompas
·         Dep. Diakonia Pemb. : Pdt. E. Kurniawan
·         Dep. Pendidikan & Lat : Pdt. Th. Karuniajaya
·         Dep. Literatur & Media M : Pdt. J.F. Lontoh
·         Dep. Luar Negeri : Pdt. M.D. Wakkary
Tahun 1993: Dengan dipanggil pulangnya Pdt. E.N. Soriton ke Rumah Bapa di Surga maka komposisi Majelis Pusat mengalami perubahan sbb:
·         Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
·         Ketua I : Pdt. DR. M.D. Wakkary
·         Ketua II : Pdt. M.F. Da Costa
·         Sekretaris Umum : Pdt. R. Tim. Kastanya
·         Sekretaris I : Pdt. Soemaryanto
·         Bendahara Umum : Pdt. Y.K. Siwi
·         Bendahara I : Pdt. H.O.H. Awuy
Susunan departeman tetap sama tidak ada perubahan.

Tahun 1995-2000

Mubes ke-28 di Batu:
·         Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
·         Ketua I : Pdt. DR. M.D. Wakkary
·         Ketua II : Pdt. M.F. Da Costa
·         Sekretaris Umum : Pdt. R.Tim Kastanya
·         Sekretaris I : Pdt. Soemaryanto
·         Sekretaris II : Pdt. DR. W.D. Saerang
·         Bendahara Umum : Pdt. Y.K. Siwi
·         Bendahara I : Pdt. H.O.H Awuy
Departemen-departemen :
·         Dep. Pengembalaan & PG : Pdt. DR. D.A. Supit
·         Dep. Penginjilan & PM : Pdt. C.C.E. Rombot
·         Dep. Pendidikan & Latihan : Pdt. DR. L. Lapian
·         Dep. Pel. Warga Jemaat : Pdt. DR. W.J. Bangguna
·         Dep. Hub. Luar & Kelembagaan : Pdt. DR. F. Patiradjawane
·         Dep. Diakonia & Pemb. : Pdt. E. Kurniawan
·         Dep. Media & Liberatur : Pdt. D. Roemokoij M.Min
·         Dep. Urs. Peranan Wanita : Pdt. Ibu M.M Mandey
·         Dep. Urs. Kepemudaan : Pdt. H. Runtukahu

Tahun 2000-2004

Mubes ke-29 tahun 2000 di Istora Senayan Jakarta :
·         Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
·         Ketua : Pdt. DR. M.D. Wakkary
·         Ketua : Pdt. H.O.H. Awuy
·         Ketua : Pdt. Y.K. Siwi
·         Ketua : Pdt. R. Tim Kastanya
·         Sekretaris Umum : Pdt. DR. W.D. Saerang
·         Sekretaris : Pdt. Soemaryanto
·         Sekretaris : Pdt. DR. F. Patiradjawane
·         Sekretaris : Pdt. F. Assa
·         Bendahara Umum : Pdt. DR. John Weol
·         Bendahara : Pdt. E. Kurniawan
·         Bendahara : Pdt. Dolfy Memah
Departemen-departemen :
·         Dep. Penginjilan : Pdt. M.Ph. Bolang
·         Dep. Pengembalaan : Pdt. Victor Malino
·         Dep. Pend & Pengajaran : Pdt. DR. L. Lapian
·         Dep. Pengorganisasian : Pdt. John Rompas
·         Dep. Diakonia, Sosial & Pemb. : Pdt. Yusak Setioputro
·         Dep. Pelayanan Wanita : Pdt. Ibu. M.M. Mandey
·         Dep. Pelayanan Anak-anak : Pdt. Thoms Dato
·         Dep. Pelayanan Pemuda : Pdt. Hendrik Runtukahu
·         Dep. Pelayanan Kaum Pria : Pdt. DR. W.J. Bangguna
·         Dep. Pengembangan Jemaat & LN : Pdt. DR. D.A. Supit
·         Dep. Hubungan External : Pdt. Yesayas Tobing
·         Dep. Liberatur & Media Massa : Pdt. D. Roemokoij, M.Mi

Tahun 2003-2007

Mubes ke-30 di Bali :
·         Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
·         Ketua I : Pdt. DR. M.D. Wakkary
·         Ketua II : Pdt. DR. Jhonny Weol
·         Sekretaris Umum : Pdt. DR. W.D. Saerang
·         Sekretaris I : Pdt. DR. F. Pattirajawane
·         Sekretaris II : Pdt. H.S. Gultom
·         Bendahara : Pdt. Hendrik Runtukahu
·         Bendahara I : Pdt. D.G. Memah
·         Bendahara II : Pdt. Thomas Dato
Departemen-departemen :
·         Dep. Pengembalaan & PWJ : Pdt. R.T. Kastanya
·         Dep. Pengembalaan & PWJ : Pdt. Y.K. Siwi
·         Dep. Pengembalaan & PWJ : Pdt. Frans Z. Assa
·         Dep. Penginjilan, PG & PLB : Pdt. M.PH. Bolang
·         Dep. Penginjilan, PG & PLB : Pdt. DA. Supit
·         Dep. Penginjilan, PG & PLB : Pdt. DR. J.O. Wotulo
·         Dep. Pengajaran & Pendidikan : Pdt. DR. Lefran Lapian
·         Dep. Pengajaran & Pendidikan : Pdt. J.S. Minandar
·         Dep. Pengajaran & Pendidikan : Pdt. Drs Max Turangan
·         Dep. Diakonia Kesejahteraan & PM : Pdt. E. Kurniawan
·         Dep. Diakonia Kesejahteraan & PM : Pdt. Arnold R. Bolung
·         Dep. Diakonia Kesejahteraan & PM : Pdt. Johanes E. Bale

Tahun 2007-2012

Mubes ke 31 di Batu 
·         Majelis Pertimbangan Rohani: Ketua: Pdt. H.O.H. Awuy
·         Anggota: Pdt. Sumaryanto Pdt. DR. D.A. Supit Pdt. Gersom Waromi Pdt. A.J. Sa’a, M.A.
Badan Pengurus Harian
·         Ketua Umum : Pdt. A.H. Mandey
·         Ketua I : Pdt. DR. M.D. Wakkary
·         Ketua II : Pdt. DR. Johnny Weol, M.Div.
·         Sekretaris Umum: Pdt. DR. W.D. Saerang
·         Wakil Sekretaris Umum: Pdt. Adi Sujaka, STh.
·         Bendahara Umum: Pdt. Hendrik Runtukahu
·         Wakil Bendahara Umum: Pdt. Dolfie G. Memah
Departemen-Departemen
·         Penginjilan: Pdt. M.Ph. Bolang Pdt. Drs. Yos Hartono, Sth., MHum.
·         Penggembalaan dan Pembinaan Warga: Pdt. J.K. Siwi Pdt. Franz Z. Assa
·         Pendidikan & Pengajaran: Pdt. J.S. Minandar Pdt. Gustaf A. Panjaitan, STh.
·         Organisasi & Hub. Eksternal : Pdt. DR. F. Pattiradjawane Pdt. R.T. Kastanya
·         Pertumbuhan Gereja: Pdt. D. Roemokoij, M.min. Pdt. J.E. Awondatu
·         Diakonia: Pdt. Victor Malino Pdt. Noch Mandey, SPAK., M.A.
·         Pembangunan : Pdt. A.R. Bolung Pdt. Thomas Dato
Komisi-Komisi
·         KP PELPAP: Pdt. Marcus Rumampuk
·         KP PELRAP: Pdt. Wempi Kumendong, S.H., M.H., M.A.
·         KP PELNAP: Pdt. Ibu T. Sumaryanto
·         KP PELPRIP: Pdt. Thomas Runkat
·         KP PELWAP: Pdt. Ibu M.M. Mandey
·         KP PELPRUP: Pdt. Stefanus Hadi Prayitno
·         KP PELMAP: Pdt. DR. D.P.E. Saerang PhD.

Tahun 2012-2017

Mubes ke 32 di Manado
I. MAJELIS PERTIMBANGAN ROHANI
·         Ketua : Pdt. John Rompas
·         Wakil Ketua : Pdt. Yoopy Silooy
·         Sekretaris : Pdt. B.B Kadang
·         Anggota :
·         Pdt. Gerson Waromi
·         Pdt. Soemaryanto
·         Pdt. Johanes A Moniaga
·         Pdt. Hein Watuseke
II. MAJELIS PUSAT
·         Ketua Umum : Pdt. DR. Markus Daniel Wakkary
·         Ketua I : Pdt. J.E Awondatu
·         Ketua II : Pdt. DR. Freddy Pattirajawane
·         Ketua III : Pdt. R.T Kastanya
·         Ketua IV : Pdt. DR. W.D Saerang
·         Sekretaris Umum : Pdt. Adi Sudjaka MTh
·         Sekretaris I : Pdt. Harry S Gultom
·         Sekretaris II : Pdt. Joseph Sudana Minandar
·         Bendahara Umum : Pdt. Hendrik Runtukahu
·         Bendahara I : Pdt. Noch Mandey MTh
·         Bendahara II : Pdt. Andareas U.H
Departemen-departemen
·         Departemen Peningkatan Penggembalaan : Pdt. M.P.H Bolang
·         Departemen Pertumbuhan Jemaat Lokal : Pdt. Danny Roemokoij
·         Departemen Pengijilan : Pdt. F.D Rewah MTh Pdt. Metusalah Maury
·         Departemen Pendidikan dan Pelatihan : Pdt. DR. L. Lapian MA
·         Departemen Organisasi dan Kelembagaan : Pdt. D.J Surbakti Pdt. Samuel Karundeng
·         Departemen Pelayanan Warga Jemaat : Pdt. Herry Pelealu Pdt. Thomas Runkat
·         Departemen Pelayanan Sosial : Pdt. Efrayim A Da Costa
·         Departemen Pemuda : Pdt. DR. Herry Lumatouw
·         Departemen Wanita : Ibu Pdt. Yvonne Indrya Lantu Awuy
·         Departemen Luar Negeri : Pdt. Loedewijk Saerang
·         Ketua Badan Misi/Pelayanan Lintas Budaya : Pdt. J.K Siwi
·         Ketua Badan Penerbitan : Pdt. Danny Roemokoij
·         Wakil Ketua : Pdt. Stefanus Hadi Prayitno
·         Ketua Badan Pengawas Keuangan : Pdt. D.G Memah
·         Wakil Ketua : Pdt. Stefanus Kafiar
·         Ketua Badan Penelitian/Perkembangan : Pdt. Yos Hartono
·         Wakil Ketua : Pdt. Charles Simamora
·         Ketua Badan Pelayanan Multimedia : Pdt. Marcus Rumampuk
·         Wakil Ketua : Pdt. Jootje Poluan
SUSUNAN PERSONALIA KOMISI PUSAT, DEPARTEMEN & BADAN PELAYANAN:
Komisi Pelayanan Anak Pantekosta (PELNAP):
·         Ketua : Pdt. Sherly Tololiu Rumimpunu, STh (DKI Jakarta)
·         Wakil Ketua : Pdt. Hardi Halim (Takalar, Sulawesi Selatan)
·         Sekretaris : Susan L.E. Malino, SPsi (Magelang, Jawa Tengah)
·         Bendahara : Ida Tjempaka Juwana (Sidoarjo, Jawa Timur)
·         Anggota :
·         Pdt. Maryam Purba, SE (Kalimantan Tengah)
·         Ibu Fenny Parassa Zebua (Tanjung Pinang, Kepri)
·         Ibu Evita P. Barahama (DKI Jakarta)
·         Pdt. Deborah Awuy (Manado, Sulawesi Utara)
·         Ir. Djoko Santoso (DKI Jakarta)
·         Pdt. Daniel P Martono (Cikarang, Jawa Barat)
·         Pdt. Yuni Winata (Tangerang, Banten)
·         Bp. Stefanus Nurdin (Bogo, Jawa Barat)
·         Pdt. Rachel Sari Lianny (Tangerang, Banten)
·         Pdt. Dra. Nonche Lagarense (Poso, Sulawesi Tenggara)
Komisi Pelayanan Remaja Pantekosta (PELRAP)
·         Ketua : Pdt. David Jerry Posumah (Kupang, NTT)
·         Wakil Ketua I : Bp. Sotar Mastada Gultom, Ssi, MDiv (Palembang, Sumatera Selatan)
·         Wakil Ketua II : Pdt. Carlen Awuy (Sidoarjo, Jawa Timur)
·         Sekretaris : Pdt. Dr. Samuel Sianto MTh (Malang, Jawa Timur)
·         Wakil Sekretaris I : Pdt. Oswald J. Mumu, STh (Kupang, NTT)
·         Wakil Sekretaris II : Pdt. John O.E. Tiwa (Tokin, Sulawesi Utara)
·         Bendahara : Pdt. Samuel Bolang (DKI Jakarta)
·         Wakil Bendahara I : Pdt. Brando A. Lumatauw (DKI Jakarta)
·         Wakil bendahara II : Sdr. Benny Hira, SE (DKI Jakarta)
·         Anggota :
·         Pdt. Drs. Max L Tamon Mhum (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdm. Hizkia Eliakim Surbakti, STh, MA (DKI Jakarta)
·         Helga Awondatu Bahari (Denpasar, Bali)
·         Drg. Hanna Sylvia Sitompul (Medan, Sumatra Utara)
·         Pdt. Harmoko Samodra (Malang, Jawa Timur)
·         Pdt. Tonny Wuysang, SH, STh (Tondano, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Berthy Motulo (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Venty Hardy Sayouw (Tangerang, Banten)
·         Pdt. Herman J.H.Rantung (DKI Jakarta)
·         Pdt. Jantje Haurissa (DKI Jakarta)
·         Pdt. Jakob Albert Muntu (DKI Jakarta)
·         Pdm. Ekklesia Benyamin Tumundo, SPdk (Tenggarong, Kalimantan Timur)
·         Pdt. Jerry F.Tiwa, MTh (Rantepao, Sulawesi Selatan)
·         Pdt. Michael Waromi, SH, Msi (Jayapura, Papua)
Komisi Pelayanan Pemuda Pantekosta (PELPAP):
·         Ketua : Pdt. Herry Lumatauw (Tangerang, Banten)
·         Wakil Ketua I : Pdt. Hanny S. D. Awuy (Manado, Sulawesi Utara)
·         Wakil Ketua II : Pdt. Robert Runtukahu (Surabaya, Jawa Timur)
·         Sekretaris : Pdt. Willem Jefta Kastanya (Bogor, Jawa Barat)
·         Wakil Sekretaris I : Pdm. Florence Kandouw (DKI Jakarta)
·         Wakil Sekretaris II : Pdt. Haezar Sumual MA, MTh (Manado, Sulawesi Utara)
·         Bendahara : Pdm. Vera Patita Siwi, SE (Palembang, Sumatra Selatan)
·         Wakil bendahara : Pdm. Timothy Urbane SKom (DKI Jakarta)
·         Anggota :
·         Pdt. Nemo M. Bahari (Denpasar, Bali)
·         Pdt. Timotius Agus Suryanto M.Th (Salatiga, Jawa Tengah)
·         Pdt. Hanry Donald Waworuntu SKom, STh, MA (Malang, Jawa Timur)
·         Pdt. Elisa Daniel Poluakan (DKI Jakarta)
·         Pdt. Andi Malau (Medan, Sumatera Utara)
·         Pdt. Rudy Tommy Kalangie (Banyuwangi, Jawa Timur)
·         Pdt. Boy Markus Dawir (Jayapura, Papua)
·         Pdt. Ronny Luwuk, STh (Minahasa, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Allan Parangan (Batam, Kepri)
·         Pdt. Jonathan Soeharto, SH (Kuta, Bali)
·         Pdt. Andreas Tairas (Bogor, Jawa Barat)
·         Pdt. Hezky Rorong (Bekasi, Jawa Barat)
·         Pdt. Joel Steven Karamoy (Balikpapan, Kal-Tim)
·         Pdt. Erol Mamahani (Winangun, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Samuel S.K. Lassa, STh (Tentena, Sulawesi Tengah)
·         Pdt. Ariel Palese (Luwuk, Sulawesi Tengah)
·         Pdt. Calvin Waworuntu STh (Sorong, Papua)
·         Pdt. Semuel Pangalo (Gorontalo)
·         Pdt. Christian VS Tumbel, ST, MTh (Samarinda, Kal-Tim)
Komisi Pelayanan Wanita Pantekosta (PELWAP):
·         Ketua : Pdt. Lenny Wakkary (Medan, Sumatra Utara)
·         Wakil Ketua : Pdt. Yenny Kastanya (Bogor, Jawa Barat)
·         Sekretaris : Pdt. Anneke Saerang (DKI Jakarta)
·         Wakil Sekretaris : Pdt. Rita Sujaka (Malang, Jawa Timur)
·         Bendahara : Pdt. Mieke Mandey (Surabaya, Jawa Timur)
·         Wakil Bendahara : Pdt. Agnes Runtukahu (Surabaya, Jawa Timur)
·         Anggota :
·         Pdt. Elisabeth Minandar (Tegal, Jawa Tengah)
·         Pdt. Olvin Pangkey Ticoalu (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Marice N. Fakdawer (Papua Barat)
·         Pdt. Jekline Kumambouw, STh (Sorong, Papua)
·         Pdt. Lanny Lumatauw (Tangerang, Banten)
·         Pdt. Femmy M. Sanger Supit (Bandar Lampung)
·         Pdt. Theresia Gho Fun Djin (Palembang, Sumatera Selatan)
·         Pdt. Sisca Lydia Rumampuk (Malang, Jawa Timur)
·         Pdt. Lilyana Andreas (DKI Jakarta)
·         Pdt. Theresia Pandelaki Tendean (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Paula Pelealu Tampongangoy (Balikpapan, Kalimantan Timur)
·         Pdt. Intan br Sitepu (Surabaya, Jawa Timur)
dan Istri-istri MP lainnya
Komisi Pelayanan Pria Pantekosta (PELPRIP):
·         Ketua : Pdt. Rudy Herman Tumbel, STh (Samarinda, Kalimantan Timur)
·         Wakil Ketua I : Pdt. Anthon Litha STh (Bandung, Jawa Barat)
·         Wakil Ketua II : Pdt. Victor Sumlang (Kupang, NTT)
·         Sekretaris : Pdt. Marsahala Hutagalung (Banten)
·         Wakil sekretaris : Pdt. Petrus Sihombing (DKI Jakarta)
·         Bendahara : Pdt. Moody Wenas (Manado, Sulawesi Utara)
·         Wakil Bendahara : Pdt. Rochyadi Admaja (Kesamben, Jawa Timur)
·         Anggota :
·         Pdt. Samuel Angkouw, STh, MPdk (Glenmore, Jawa Timur)
·         Pdt. Frans Voege (Klaten, Jawa Tengah)
·         Pdt. Sontje Sorongan (Canggu, Bali)
·         Pdt. Noldy Reynold Tuwo (Sorong, Papua)
·         Pdt. Johny Saerang (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Januri Lumingkewas (Tomohon, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Adjaib Martohardjo, STh (Blitar, Jawa Timur)
·         Pdt. Ferry Y. Tinamberan (Pati, Jawa Tengah)
·         Pdt. John Lumenta (DKI Jakarta)
·         Pdt. Meydi Rumeser (Banyuwangi, Jawa Timur)
·         Pdt. Yance Rumbayan (Bekasi, Jawa Barat)
·         Pdt. David Numberi, STh (Sorong, Papua)
·         Pdt. Johnson E. S. Welley (Surabaya, Jawa Timur)
·         Pdt. Benny Sueny (Jayapura, Papua)
·         Pdt.Bram Pongoh (DKI Jakarta)
·         Pdt. Joppy E. Sembung (DKI Jakarta
·         Pdt. Marthen Schalwyk (Rengas Dengklok, Jawa Barat)
·         Pdt. Inyo Waroka (DKI Jakarta)
·         Pdt. Washington Simamora (Banjarmasin, Kalimantan Selatan)
·         Pdt. Budisatyo Tanihardjo, MA (Singosari, Jawa Timur)
·         Pdt. Yusak Imam Susanto, MPdk (Prigen, Jawa Timur)
·         Pdt. Denny N. Tololiu STh (Gorontalo)
Pelayanan Profesi dan Usahawan Pantekosta (PELPRUP):
·         Ketua : Bp. Capt. Albertus J. D. Korompis (DKI Jakarta)
·         Wakil Ketua I : Bp. Ir. Petrus Eddy Susanto (Medan, Sumatra Utara)
·         Wakil Ketua II : Bp. Sasmito Tjoe (DKI Jakarta)
·         Sekretaris : Bp. James R. Panggabean (DKI Jakarta)
·         Wakil Sekretaris I : Pdt. Ir. Farry Liwe (Manado, Sulawesi Utara)
·         Wakil Sekretais II : Pdt. Timotius Kereh (Manado, Sulawesi Utara)
·         Bendahara : Bp. Andrias Nelwan (Karawang, Jawa Barat)
·         Wakil Bendahara I : Bp. Teddy Tjahya (Karawang, Jawa Barat)
·         Wakil Bendahara II : Bp. Ir. Cawir Ginting (Depok, Jawa Barat)
·         Anggota :
·         Ibu Mey Tanos (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Ibu Corry Ema Medah (Kupang, NTT)
·         Pdt. Dr. Simon Kostoro (Malang, Jawa Timur)
·         Bp. Yohanes Hanafiah (Balikpapan, Kalimantan Timur)
·         Bp. Taufik Rian (Surabaya, Jawa Timur)
·         Bp. Wira Saptari (Karawang, Jawa Barat)
·         Bp. Stefanus (DKI Jakarta)
·         Ibu Sandra Wauran (Manado, Sulawesi Utara)
·         Bp. Indra Wongkar, SE (Palu, Sulawesi tengah)
·         Pdt. David Tallo (Sorong, Papua)
·         Pdt. Ellyion Numberi (Papua)
·         Pdt. Lukas Dawir (Papua)
Pelayanan Anak Hamba-hamba Tuhan Pantekosta (PELAHAT):
·         Ketua : Pdt. Franklin Paul Lumoindong (Sidoarjo, Jawa Timur)
·         Wakil Ketua I : Bp. Johnny Rep Awondatu (Cianjur, Jawa Barat)
·         Wakil Ketua II : Pdt. Ir. Peter F.Y. Tumbelaka (DKI Jakarta)
·         Sekretaris : Pdt. Samuel Zakka, SE, MM, MTh, DTh© (Kendari, Sulawesi Tenggara)
·         Wakil Sekretaris I : Pdt. David Saerang (DKI Jakarta)
·         Wakil Sekretaris II : Pdt. Ferdinand Rompas (Sukabumi, Jawa Barat)
·         Bendahara : Pdt. Johan Mark Evan Supit (Teluk Betung, Lampung)
·         Wakil Bendahara : Kezia Wakkary (Medan, Sumatra Utara)
·         Anggota :
·         Pdt. Yoshua Kastanya (Bogor, Jawa Barat)
·         Pdt. Nogi Rundengan (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Ronny F. P. Sumual, STh (Suluun, Sulawesi Utara)
·         Pdm. Albert N. Kurniawan (DKI Jakarta)
·         Pdt. Yudhi Herlianto Murid (DKI Jakarta)
·         Pdt. Richard Lapian, MA (Kawangkoan, Sulawesi Utara)
·         Juliana Christel de Costa (Makassar, Sulawesi Selatan)
·         Pdt. Paulus S. Tampongangoy, SE (Balikpapan, Kalimantan Timur)
·         Pdt. Christian David Wurangian, STh (Gorontalo)
·         Pdt. Daniel George Memah (Jimbaran, Bali)
·         Pdt. Zefanya Indrawan Waluyo, STh (Madura, Jawa Timur)
·         Fanya Bolung (Batam, Kepri)
·         Pdt. Ir. Kornelius D. Luwuk (Pontianak, Kalimantan-Barat)
·         Pdt. Rhein Wotulo, STh (Suluun, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Timotius Michael Litha (Bandung, Jawa Barat)
Komisi Pelayanan Mahasiswa Pantekosta (PELMAP):
·         Ketua : Pdt. Ir. Tommy Sihite (Palangkaraya, Kal-Teng)
·         Wakil Ketua : Bp. Ir. Randy Marimbunna (Batam, Kepri)
·         Sekretaris : Pdm. Miryam E.S Tumundo Siar, SPd. (Tenggarong, Kal-Tim)
·         Wakil Sekretaris : Pdm. Edward Wawolangi (Manado, Sulawesi Utara)
·         Bendahara : Christian Nataleo Tendean, BComm (Parigi, Sulawesi Tengah)
·         Wakil Bendahara : Pdt. Varsen Mamahani (Cipanas, Jawa Barat)
·         Anggota :
·         Pdt. Bertilom Harahap, STh, MA (Palangkaraya, Kal-Teng)
·         Pdt. Moody Rumondor, STh (Tangerang, Banten)
·         Pdt. Vinky Jusuf daCosta (Makassar, Sulawesi Selatan)
·         Pdt. Evan Pangkey (Manado, Sulawesi Utara)
·         Sdr. Hizkia Purwoko (DKI Jakarta)
·         Sdr. Kristian Bolung (Batam, Kepri)
·         Sdr. Gerry L. Besow (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Alexander M. V. Ticoalu (Kupang, NTT)
·         Pdt. Moody Tambuwun (Medan, Sumatra Utara)
Komisi Pelayanan Penginjilan Pantekosta (PELPIP):
·         Ketua : Pdt. Franky Rewah (Parigi, Sulawesi Tengah)
·         Wakil Ketua I : Pdt. Metusaleh P.A. Maury (Jayapura, Papua)
·         Wakil Ketua II : Pdt. Dolfie Rantung, MTh (DKI Jakarta)
·         Sekretaris : Pdt. Ignatiu Jeremiah (Kendal, Jawa Tengah)
·         Wakil Sekretaris : Pdt. Markus Sigalingging (Palu, Sulawesi Tengah)
·         Bendahara : Pdt. J.Haskey AG Bangguna (Palu, Sulawesi tengah)
·         Wakil Bendahara : Pdt. Ventje Lukar, STh (Manado, Sulawesi Utara)
·         Anggota :
·         Pdt. Herman Pangalo, STh (Surabaya, Jawa Timur)
·         Pdt. Markus Tumbelaka, MTh (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Welly Roem, STh (Wamena, Papua)
·         Pdt. Teddy R. Sondakh (Minahasa, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Hari Mulyono (Pasuruan, Jawa Timur)
·         Pdt. M. Marolop Sihombing (Banyumas, Jawa Tengah)
·         Pdt. Hengky Tohea (Pemalang, Jawa Tengah)
·         Pdt. Yavet Montalili (Magelang, Jawa Tengah)
·         Pdt. P.B. Ompusunggu, STh (Brastagi, Sumatra Utara)
·         Pdt. Mance Maniku (Blitar, Jawa Timur)
·         Pdt. Eddy Pongoh (DKI Jakarta)
·         Pdt. P Leonardus Manullang, STh (Pelalawah, Riau)
·         Pdt. Melky Arobaya (Tangerang, Banten)
·         Pdt. Wempy Makahindah (DKI Jakarta)
·         Pdt. Ir. Franky Mewengkang, STh, MA (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Hadi Susanto, SE, STh (Semarang, Jawa Tengah)
·         Pdt. John Keintjem (Cinere, Jawa Barat)
·         Pdt. Yakobus P. Polii (Pontianak, Kalimantan Barat)
·         Bp. Andrie Tandean (Parigi, Sulawesi Tengah)
·         Pdt. Ferry Mamangkey (Lahat, Sumatra Selatan)
·         Pdt. Ferne W. Rombot (Jayapura, Papua)
·         Pdt. Ferry F. Rawis, STh (Kalimantan Timur)
·         Pdt. Franky Turangan (Jawa Barat)
·         Pdt. Sirdjon Palese (Kalimantan Tengah)
·         Pdt. Dance Wulur (DKI Jakarta)
·         Pdt. Jos Harolo Zatya (Bunaken, Sulawesi Utara)
·         Ibu Dorce Wagiu (Palu, Sulawesi Tengah)
·         Pdt. Nathanael R. Parassa (Kijang, Kepri)
·         Pdt. Ruddy J.Mumu, STh (DKI Jakarta)
·         Pdt. Roy V. Sumolang (Bandung, Jawa Barat)
·         Pdt. Ferry Senewe (Manado, Sulawesi Utara)
·         Verdinan Patras, SE, STh (DKI Jakarta)
Departemen Peningkatan Penggembalaan:
·         Ketua : Pdt. M.P.H. Bolang (DKI Jakarta)
·         Wakil Ketua : Pdt. Adrian Saroinsong (Pondok Gede, Jawa Barat)
·         Sekretaris : Pdt. Theofilus Purwanto, STh, MA (DKI Jakarta)
·         Bendahara : Pdm. Raymond Fernando Pakasi (Sidoarjo, Jawa Timur)
·         Anggota :
·         Pdt. Daniel Sarwono (Bengkulu)
·         Pdt. Matheos Sumaa (Manado, Sulawesi Utara)
Badan Misi/Pelayanan Lintas Budaya:
·         Ketua : Pdt. J.K. Siwi (Palembang, Sumatra Selatan)
·         Wakil Ketua : Pdt. Nus Kesek (Manado, Sulawesi Utara)
·         Sekretaris : Pdt. Miracle J.D. Awuy (Manado, Sulawesi Utara)
·         Wakil Sekretaris : Pdm. Shierly A. Siwi (Palembang, Sulawesi Utara)
·         Bendahara : Pdt. John Simanjuntak (Metro, Lampung)
·         Anggota :
·         Pdt. H.E. Silaen (Teluk Betung, Sumatra Selatan)
·         Pdt. Ronald E. Mussu, MTh (DKI Jakarta)
·         Pdt. Samuel Prapto Raharjo (Katingan, Kalimantan Tengah)
·         Pdt. Marten Samuel Limandra (Palembang, Sumatra Selatan)
·         Sdr. Jeff Gideon Minandar (Tegal, Jawa Tengah)
Departemen Luar Negeri:
·         Ketua : Pdt. Lodewyk Saerang (Bekasi, Jawa Barat)
·         Anggota :
·         Klaudia Wakkary (Medan, Sumatra Utara)
·         Pdt. David Waromi (Jayapura, Papua)
·         Maherschallal Tanok (DKI Jakarta)
·         Pdm. Glen Rewah (DKI Jakarta)
·         Pdt. Edwin Katuuk (USA)
·         Pdt. Roy Korompis (Israel)
·         Vidia M. Tallo Korompis (Israel)
·         Pdt. Albert Ticoalu (USA)
Badan Pelayanan Multimedia Pantekosta:
·         Ketua : Pdt. Marcus Rumampuk (Malang, Jawa Timur)
·         Wakil Ketua : Pdt. Jootje Poluan (Makassar, Sulawesi Selatan)
·         Sekretaris : Pdt Chemuel Watulingas, MTh (Tangerang, Banten)
·         Wakil Sekretaris I : Pdm. IIona Karamoy, MTh (Malang, Jawa Timur)
·         Wakil Sekretaris II : Pdt. Samuel Zakka, SE, MM, MTh, DTh© (Kendari, Sulawesi Tenggara)
·         Bendahara : Pdt. Josep Takarendehang (Manado, Sulawesi Utara)
·         Wakil Bendahara : Pdt. Sucipto Lubis (Medan, Sumatra Utara)
·         Anggota :
·         Pdt. Mesly Henry T. Polii, SKom, STh (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Sammy Palit (Garut, Jawa Barat)
·         Bp. Dennie Kristian (Padalarang, Jawa Barat)
·         Bp. Abednego Hartanto (DKI Jakarta)
·         Pdt. Drs. Viktor D.J. Pantow, MTh (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. N. Suratinoyo (DKI Jakarta)
·         Bp. Eko Nugroho MBA (Ungaran, Jawa Tengah)
·         Bp. Ir. Djoko Santoso (DKI Jakarta)
·         Bp. Djaya Wiguna (Cikarang, Jawa Barat)
·         Bp. Ishak Fredy Wuwung (Bogor, Jawa Barat)
·         Pdt. Carlen Awuy (Sidoarjo, Jawa Timur)
·         Pdt. Haezar Sumual MA, MTh (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Ricky Ondang (Manado, Sulawesi Utara)
·         Bp. Marcus Maelissa (Depok, Jawa Barat)
·         Pdt. Freddy Tabalujan (Vancouver, Canada)
·         Pdt. Hanny Pongoh (USA)
Badan Penelitian dan Pengembangan:
·         Ketua : Pdt. Drs. Yos Hartono, MHum (Yogyakarta)
·         Wakil Ketua : Pdt. Charles Simamora, MA (Surabaya, Jawa Timur)
·         Anggota :
·         Dr.Ir. Alan F. Koropitan, SPsi, Msi (Bogor, Jawa barat)
·         Dr. Ir. Soetjipto Moeljono, Msi (Manokwari, Papua)
·         Pdt. J. Budi Supeno, STh, MMis (Tuban, Jawa Timur)
Badan Penerbit Pantekosta:
·         Ketua : Pdt. Danny Roemokoij, MMin (Pare, Jawa Timur)
·         Wakil Ketua : Pdt. Stefanus Hadi Prayitno, MTh (Malang, Jawa Timur)
·         Anggota :
·         Pdt. Richardo Nainggolan, STh (Surabaya, Jawa Timur0
·         Pdt. Rachel Supeno (Tuban, Jawa Timur)
·         Sdr. Agus Basuki (Pare, Jawa Timur)
·         Pdt. Mehry Renaldo Mamahit (Pare, Jawa Timur0
Departemen Sosial:
·         Ketua : Pdt. Efrayim A. daCosta (Makassar, Sulawesi Selatan)
·         Anggota :
·         Pdt. Daniel W. Enggar (Palembang, Sumatra Selatan)
·         Pdt. Eddy Budiawan (Cianjur, Jawa Barat)
·         Pdt. John Robert S. Awuy (Tondano, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Welly Samuel Lagarense (Poso, Sulawesi Tengah)
·         Pdt. Melki Pattiasina (Timika, Papua)
Departemen Pertumbuhan Gereja:
·         Ketua : Pdt. Danny Roemokoij MMin (Pare, Jawa Timur)
·         Anggota :
·         Pdt. Drs. Richard Raintama, STh, MA (Palu, Sulawesi Tengah)
·         Pdt. Stefanus Hadi Prayitno, MTh (Malang, Jawa Timur)
·         Pdt. Edwin Sumilat (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Jacob Eko Christianto (Magetan, Jawa Timur)
Departemen Pendidikan dan Pelatihan:
·         Ketua : Pdt. Dr. L. Lapian (Kawangkoan, Sulawesi Utara)
·         Anggota :
·         Pdt. Dr. Yan Lumempow, MTh (Comal, Jawa Tengah)
·         Pdt. Dr. Benny Y. Tambuwun, MM, MTh, Dmin, Ed.D (Jakarta )
·         Pdt. H. Lolaen, STh (Ambon, Maluku)
·         Pdt. Dr. Eddy Kaawoan (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. Dr. Donny Heryanto, MTh (Jember, Jawa Timur)
·         Pdt. Yahya Lesmana, MTh (Muntilan, Jawa Tengah)
·         Pdt. Prof. Dr. J. F. Senduk, STh, MPd (Manado, Sulawesi Utara)
·         Pdt. DR. Hanny Ticoalu, MTh (Poso, Sulawesi Tengah)
·         Pdt. Dr. Ruddy F. Makal, MTh (DKI, Jakarta)
Badan Pemeriksa Keuangan:
·         Ketua : Pdt. Dolfie G. Memah (Tabanan, Bali)
·         Wakil Ketua : Pdt. Stefanus Kafiar (Papua)
·         Anggota :
·         Pdt. Prof. DR. David Paul Saerang, SE (Manado, Sulawesi Utara)
·         Bp. Kawi Armiyasa, SE, MTh (Mataram, NTB)
·         Bp. Rama Premono Sudjarwo, BSc (DKI Jakarta)
·         Pdt. Jusak Setio Putro (Kudus, Jawa Tengah)
·         Bp. Tony Christianto, SE (Palangkaraya, Kalimantan
GPdI terdapat di setiap propinsi di Indonesia. Tersebar di kota-kota besar, sampai ke pelosok pedalaman. GPdI juga membuka cabang di luar negeri, mis. di Amerika Serikat, Kanada, Malaysia, Australia, Korea, Singapura.